Denpasar - Relawan pendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mengusulkan dua atau lebih kursi menteri dari Bali.
"Hal itu dilakukan agar pemerintah pusat lebih memperhatikan perkembangan pembangunan di Bali," kata Koordinator Semeton Jokowi-JK Bali I Gusti Agung Putri Astrid di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, biasanya pada pemerintahan sebelum-sebelumnya jatah menteri yang berasal dari Pulau Dewata hanya satu yaitu di bidang pariwisata. "Kami mengharapkan pada pemerintahan yang dipimpin Jokowi-Jk bisa memberikan kesempatan putra dan putri terbaik dari Bali mengisi jabatan tersebut," ujarnya.
Saat ini pendukung di Bali sedang membahas kembali nama calon yang akan diajukan ke Jokowi-Jk untuk membantu pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Sementon Jokowi-Jk Bali tetap mengutamakan kader terbaik dari partai untuk bisa maju sebagai kandidat menteri. "Tentunya yang memiliki kualitas dan jejak yang bersih," ujarnya.
Namun, keputusan penujukkan menteri tetap berada di tangan Jokowi-Jk. "Kami hanya mengusulkan dan keputusannya tetap di tangan RI-1," ujarnya.
Saat ini beberapa nama sudah muncul dari berbagai kelompok, tetapi pihaknya terus menggali lebih banyak tokoh yang potensial dengan berbagai prestasi baik di tingkat national maupuhn international.
"Orang-orang yang kami usung adalah orang yang paham permasalahan lokal dan international dan yang paling penting mereka bersih dari ikatan masa lalu," ujarnya.
Beberapa nama yang akan diusulkan di antaranya Tjokorda Oka Ardhana Sukawati yang merupakan mantan Bupati Gianyar yang juga Ketua PHRI Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga (mantan Wakil Gubernur Bali), I Dewa Ngurah Suprapta (Akademisi Universitas Udayana) serta mantan Presiden The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS)), Ida Bagus Gde Sidharta (Ketua Yayasan Pembangunan Sanur dan Praktisi Pariwisata).
Selanjutnya Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Wali kota Denpasar), Nyoman Padmadewi (Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha dan Pendiri Yayasan Peduli sesama), Nyoman Popo Priyatna Danes (Arsitek yang dipercaya menjadi Konsul Kehormatan Republik Tunisia untuk Bali), I Dewa Gede Palguna (Mantan Hakim MK), dan Agung Suryawan Wiranatha (Sekretaris Program Doktor Pariwisata Unud).
Pertimbangan lain yang dipakai yakni menyesuaikan kembali dengan karakter Jokowi-JK. "Bukan hanya terkenal sebagai public figur, tetapi pekerja keras dan bisa membantu pak Jokowi," ujarnya.
sumber : Antara Bali