Tim Reaksi Cepat BPBD Klungkung termasuk I Gede Gunawan melakukan pemotongan dan pembersihan pohon kepuh yang tumbang di Pura Dalem See, Nusa Penida |
SEMARAPURA - Sekretasis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Dewa Gede Wisasta menghela napas saat ditemui di Kantor BPBD Klungkung, Bali, Senin (11/1/2016).
Ia menceritakan, ia bersama tiga orang dari tim TRC yaitu I Gede Gunawan, Komang Agus Sudanta, dan I Wayan Sujana memotong pohon kepuh yang tumbang.
Sebelum pembersihan, pihak pengempon Pura Dalem See juga sudah matur piuning.
“Saya kurang sepakat jika dia (I Gede Gunawan) kepongor (gangguan niskala) karena memotong pohon tersebut. Jika karena itu, saat itu juga ia langsung mengalami keanehan,” tegas Wisasta, keamrin.
Pohon kepuh yang dipotong dan dibersihkan berada di area pura di Banjar Prapat, Desa Ped, Nusa Penida.
Pohon yang diperkiraan berumur ratusan tahun itu dan berdiameter 2,5 meter itu dianggap keramat masyarakat sekitar.
“Menurut saya, ia (Gunawan) mengalami perubahan kepribadian bukan memotong pohon tumbang itu,” ujar Wisasta.
Beberapa hari setelah menebang pohon kepuh tersebut, Gunawan asal Desa Tusan, Banjarangkan masuk kerja.
Kamis (31/1/2016), ia sempat minta izin tidak ikut merayakan tahun baru karena ke kampung Buleleng melayat saudaranya meninggal.
Perubahan sikap Gunawan mulai tampak sepulangnya dari Buleleng.
Saat masuk kerja, Gunawan yang dikenal sebagai sosok kalem, penurut, dan bertanggung jawab, tiba-tiba sering berkata-kata kasar.
Ia kerap mengupat dan mencaci maki atasannya di BPBD Klungkung.
Pihak keluarga dan rekan kerjanya berupaya menyembuhkan Gunawan dengan niskala.
“Kami dan keluarga berupaya mencari tahu dan mencari penyebab kenapa ia (Gunawan) sikapnya bisa berubah seperti itu. Berdasarkan keterangan orang pintar (balian), Gunawan dinyatakan mengalami gangguan niskala karena menebang dan membersihkan pohon kepuh keramat di Nusa Penida,” ungkap Wisasta.
Ia bersama Kepala BPBD Klungkung, I Putu Widiada dan keluarga langsung upakara guru piduka di Pura Dalem See yang menjadi tempat robohannya pohon kepuh tersebut.
Upakara juga diikuti pengepon pura dan dipimpin mangku.
Setelah prosesi neduhin, keluarga juga mengajak Gunawan ke Gria Buda Tusan untuk menjalani prosesi pengelukatan.
“Kondisinya (Gunawan) sekarang sudah membaik dan akan pulang besok (hari ini, Selasa 12/1/2016). Ia (Gunawan) tercatat sebagai PNS dan masih kami liburkan untuk sementara waktu hingga kondisinya membaik,” jelasnya.
sumber : TRIBUN