Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak |
TABANAN - Sekitar sembilan jam lamanya, tim rescue melakukan pencarian serta pengamatan di areal lokasi dua pemancing tergulung ombak, Rabu (4/9).
Namun, hingga saat ini masih belum ditemukan tanda-tanda kemunculan mereka.
Pencarian akan kembali dilanjutkan hari ini.
Menurut informasi, pihak keluarga korban I Wayan Sumiarta juga kembali melakukan ritual mulang pakelem bebek selem di lokasi kejadian.
Hari ini adalah ngaturang pekelem yang ke tiga kalinya sesuai dengan petunjuk saat menanyakan ke orang pintar.
Hal ini bertujuan untuk memohon doa restu agar para korban segera ditemukan.
Tim Rescue Gabungan juga menyatakan sudah mencoba menyusuri pantai dengan mengunakan dua unit jetsky dari Pos Balawista Munggu, Badung sejak pukul 07.30 Wita pagi hingga 17.00 Wita.
Selain dua jetsky, petugas juga akan kembali berusaha mengoperasikan dua rubber boat yang sebelumnya sempat gagal lantaran terhalang ombak yang besar.
Selain itu, satu unit helikopter juga akan dikerahkan untuk melakukan pemantauan dari udara.
Sedikitnya, ada 65 orang personel gabungan yang dikerahkan dengan rincian Basarnas 10 orang, BPBD Tabanan 10 orang, Ditpol Air Polda Bali 10 orang, Satpol Air Polres Tabanan 8 orang, RAPI 12 orang serta lifeguard dari DTW Tanah Lot 12 orang.
Kemudian untuk rubber boat berjumlah tiga unit.
"Masih nihil, dua pemancing ini belum juga ditemukan. Belum ada tanda-tanda terkait keberadaan dua warga ini. Kami tetap berupaya melakukan pencarian semaksimal mungkin. Dan hari ini sejak pagi tadi hingga sore hari sudah mengerahkan dua unit jetsky menyusuri pantai ke arah barat hingga Pantai Yeh Gangga"
"Bahkan juga menyisir hingga ke Pantai Soka di Selemadeg," ujar Kasat Pol Air Polres Tabanan, Iptu Ngurah Bagus Astawa, Rabu (4/9) sembari menyebutkan akan terus melakukan pemantauan setiap satu atau dua jam di laut.
Iptu Bagus Astawa menyatakan, hari ini pencarian melibatkan dua unit jet sky yang bergerak dari Pos Balawista Munggu, Badung hingga ke Pantai Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan.
Selain itu, juga dicoba dengan menggunakan rubberboat, namun gagal akibat tingginya gelombang.
"Jika di areal lokasi kita masih kesulitan karena medannya yang bebatuan dan karang," jelasnya.
Dia menyatakan, segala upaya sudah dicoba agar dua pemancing ini segera ditemukan.
Dan dia berharap agar dengan cara ini dua pemancing bisa ditemukan.
"Kami sangat berharap semoga cepat ketemu. Karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemunculan dari dua pemancing ini," harapnya.
Sebelumnya, dua warga Tabanan yang tergulung ombak adalah warga Banjar Batan Poh, Desa Pandak Gede, I Gede Ketut Artika (58) dan I Wayan Sumiarta (43) warga asal Banjar Batan Buah, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, yang dinyatakan hilang setelah tergulung ombak di sebelah selatan Pura Enjung Galuh, kawasan DTW Tanah Lot, Tabanan, Selasa (3/9) sekitar pukul 24.00 Wita.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi, Nengah Sudarta menuturkan, saat sebelum kejadian memang ada sekitar dua puluh orang pemancing dari berbagai wilayah.
Dirinya saat itu memang awalnya melihat pemancing asal Beraban, I Wayan Sumiarta sudah berada di TKP.
Sedangkan pemancing asal Pandak Gede, I Gede Ketut Artika datang sekitar pukul 21.00 Wita.
"Mereka ini (dua warga hilang) memang dari awal memancing di sisi timur enjung (karang). Dan dua warga ini juga sempat mundur untuk menghindari ombak, namun ketika pukul 24.00 itu ombak justru besar sekali dan menyeret dua warga ini ke tengah laut," tuturnya sembari menyebutkan tinggi air hempasan tebing saat itu hingga 1.6 meter dengan ketinggian ombak hingga empat meter.
sumber : tribun