Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Saling Geser Peringkat, Badung Jadi Penguasa BPD

Saling Geser Peringkat, Badung Jadi Penguasa BPD

Written By Dre@ming Post on Jumat, 22 Agustus 2014 | 7:58:00 AM

Bupati Gde Agung menegaskan, dengan penambahan modal ke BPD Bali oleh pemegang saham, maka posisi BPD Bali akan semakin bagus untuk memenuhi CAR (Capital Adequacy Ratio) atau kecukupan modal. “Semakin bagus CAR BPD Bali, maka semakin terbuka lebar menjadi Regional Champion. Jadi, ini (penambahan modal Rp 150 miliar) bukan ajum-ajuman. Kita ingin BPD Bali bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bali,” ujar alumni Harvard University Amerika Serikat ini
DENPASAR - Hanya dalam kurun tiga bulan pasca ‘disodok’ Pemprov Bali, Pemkab Badung kembali jadi pemegang saham tertinggi di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali per 18 Agustus 2014. Pemkab Badung kini mendominasi 44,16 persen saham BPD, sementara Pemprov Bali turun ke peringkat kedua dengan dominasi 36,60 persen saham bank ‘plat merah’.

Pemkab Badung kembali ke puncak setelah menambah lagi penyertaan modal sebesar Rp 150 miliar ke BPD Bali, yang disahkan per 18 Agustus 2014. Total penyertaan modal Pemkab Badung di BPD Bali saat ini bertambah menjadi Rp 500,617 miliar. Artinya, Pemkab Badung menjadi pemegang saham mayoritan (pengendali) dengan mendominasi 44,16 persen dari total 1.133,681 miliar modal BPD Bali. Pemkab Badung kembali menggeser Pemprov Bali, yang sebelumnya sempat selama 3 bulan ‘merajai’ saham BPD dengan setoran modal Rp 414,912 miliar. Pemprov Bali kini berada di peringkat kedua dengan kuasai 36,60 persen saham BPD, dan tetap jadi pemegang saham pengendali bersama Pemkab Badung. Pemprov Bali sendiri sebelumnya menggusur Pemkab Badung saat menambah penyertaan modal Rp 200 miliar per Mei 2014 lalu.

Menurut Kepala Bidang Sekretariat Perusahaan BPD Bali, I Made Wiwarta, Pemkab Badung resmi nemabah setoran modal sebesar Rp 150 miliar per 18 Agustus 2014, melalui Cabang Mangupura. “Karenanya, Pemkab Badung kini tertinggi setoran modalnya di BPD Bali yakni total Rp 500.617.000.000,” ujar Made Wiwarta, Kamis (21/8).

Bukan hanya Pemkab Badung yang menambah setoran modal ke BPD Bali per Agustus 2014 ini. Dua daerah lainnya juga melakukan penambahan saham ke BPD Bali, yakni Pemkab Klungkung dan dan Pemkab Jembrana. Pemkab Klungkung menambah modal Rp 1,5 miliar, sehingga total sahamnya di BPD Bali menjadi Rp 22,243 miliar.

Klungkung pun naik satu tingkat ke peringkat enam kepemilikan modal BPD Bali dengan dominasi saham 1,98 persen. Pemkab Klungkung berhasil menggeser Pemkab Tabanan, yang turun ke peringkat tujuh dengan penyertaan modal di BPD Bali sebesar Rp 21,806 miliar atau 1,92 persen saham.

Sedangkan Pemkab Jembrana bulan ini menambah modalnya ke BPD Bali sebesar Rp 3 miliar. Total penyertaan modal Pemkab Jembrana di BPD Bali ini mencapai Rp 17,092 miliar atau kuasai 1,51 persen saham. Namun, Pemkab Jembrana tetap tercecer di peringkat sembilan kepemilikan modal BPD Bali atau berada setingkat di atas juru kunci Bangli, hanya hanya tanam modal Rp 7,993 miliar (kuasai 0,70 persen saham BPD Bali).

Sementara, Pemkot Denpasar tetap berada di peringkat tiga urusan penyertaan modal di BPD Bali dengan saham Rp 69,74 miliar (atau kuasai 6,15 persen saham). Disusul kemudian Pemkab Karangasem (dengan saham Rp 33, 80 miliar atau 2,98 persen), Pemkab Buleleng (saham Rp 28,18 miliar atau 2,49 persen), Pemkab Klungkung (saham Rp 22,423 miliar atau 1,98 persen), Pemkab Tabanan (saham Rp 21,806 miliar atau 1,92 persen), dan Pemkab Gianyar (saham Rp 17,104 miliar atau 1,51 persen).

Ini untuk kedua kalinya Pemkab Badung salip Pemprov Bali selaku pemegang saham tertinggi di BPD dalam kurun setahun terakhir. Sebelumnya, Pemkab Badung juga geser Pemprov Bali soal kepemilikan saham BPD per Desember 2013 lalu, hingga membuat Gubernur Made Mangku Pastika minder. Bahkan, Gubernur Pastika merasa sungkan menghadiri rapat BPD Bali, karena tak enak hati rapat dipimpin oleh Bupati Badung selaku pemilik saham tertinggi.

Sampai akhirnya Pemprov Bali tambah penyertaan modal sebesar Rp 200 miliar lagi ke BPD Bali per Mei 2014 lalu, hingga menyodok ke puncak. Namun, berselang tiga bulan kemudian, Pemprov Bali kembali digeser Pemkab Badung yang tambah penyertaan modal Rp 150 miliar hingga kuasai 44,16 persen saham BPD. Versi Bupati Badung AA Gde Agung, penambahan setoran modal ke BPD Bali bukan karena gengsi-gengsian akibat sempat digeser Pemprov Bali. “Bukan masalah gengsi-gengsian ini. Kami juga bukan mau merajai (kepemilikan saham BPD Bali), tapi kami merasa punya tanggung jawab moral bahwa kami juga harus turut serta membangun BPD Bali,” ujar Bupati Gde Agung, beberapa hari lalu.

Bupati Gde Agung menegaskan, dengan penambahan modal ke BPD Bali oleh pemegang saham, maka posisi BPD Bali akan semakin bagus untuk memenuhi CAR (Capital Adequacy Ratio) atau kecukupan modal. “Semakin bagus CAR BPD Bali, maka semakin terbuka lebar menjadi Regional Champion. Jadi, ini (penambahan modal Rp 150 miliar) bukan ajum-ajuman. Kita ingin BPD Bali bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bali,” ujar alumni Harvard University Amerika Serikat ini.

Sementara itu, Dirut BPD Bali Made Sudja surati dua figur yang baru saja ditetapkan menjadi Komisaris BPD melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laur Biasa (LB), Rabu (20/8). Mereka masing-masing Ketut Sukiawati Lanang Putra Perbawa (akademisi mantan Ketua KPU Bali yang terpilih sebagai Komisaris Independen BPD Bali) dan Wisnu Bawa Temaja (birokrat pejabat Kepala Inspektorat Badung yang terpilih menjadi Komisaris Non Independen BPD Bali). Menurut Sekretariat Perusahaan BPD Bali, Made Wiwarta, bukan hanya klandidat terpilih Lanang Perbawa dan Wisnu Bawa Temaja yang disurati Dirut BPD. Selain meraka, AA Alit Sastrawan (birokrat mantan Kepala Inspektorat Provinsi Bali) yang diungguli Lanang Perbawa dalam tarung head to head perebutan kursi Komisaris Independen, juga dipanggil. “Pak Alit Sastrawan disurati atas partisipasi beliau (dalam perebutan jabatan Komisaris Independen BPD Bali, Red),” ujar Wiwarta, Kamis kemarin.

Rencana pemanggilan Lanang Perbawa dan Wisnu Bawa Temaja ini juga diakui Made Sudja, saat dikonfirmasi terpisah kemarin. Mereka dipanggil untuk diajak duduk bersama membahas Kebijakan Umum Direksi (KUD) BPD. “Kami segera duduk bersama untuk program kita ke depan. Saudara AA Alit Sastrawan juga kita surati untuk sampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi beliau. Ke depan, masih ada kesempatan. Jadi, ini bukan terakhir,” ujar Made Sudja.

Di sisi lain, Alit Sastrawan secara khusus menyampaikan terimakasih kepada jajaran Direksi BPD Bali dan Tim Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melaksanakan proses rekrutmen Komisaris BPD. Alit Sastrawan mengaku menerima secara legowo dan menghormati hasil dan proses yang memenangkan Lanan Perbawa (akademisi aal Desa Bebetin, Kecamawan Sawan, Buleleng) sebagai Komisaris Independen BPD.

Alit Sastrawan pun tak lupa mengucapkan selamat kepada Lanang Perbawa, yang terpilih melalui RUPS LB BPD Bali. “Saya menyampaikan selamat kepada Pak Lanang Perbawa. Beliau teman saya juga dan saya sampaikan selamat bertugas,” tegas pensiunan birokrat asal Puri Bangli ini.



sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen