Putu Metta Jadi Pusat Perhatian
DENPASAR - Keterwakilan perempuan di kursi Legislatif masih minim. Terbukti dari 45 anggota DPRD Kota Denpasar hasil Pileg 9 April lalu, hanya satu orang perempuan yang berhasil lolos.
Perempuan satu-satunya di jajaran anggota Dewan Kota Denpasar periode 2014-2019 ini adalah Putu Metta Dewanta Wandy, 25, yang diusung partai Golkar. Dia sukses bertarung di Dapil Kota Denpasar 4 (Kecamatan Denpasar Timur).
Nah, keberadaan Metta disela-sela anggota Dewan laki-laki, kemarin, tampak mencolok karena menjadi satu-satunya yang paling cantik. Alhasil secara otomatis Metta mendapat perhatian khusus dalam jajaran anggota DPRD kali ini. Salah satunya tampak ketika didokumentasikan sebuah foto bersama di depan gedung Dewan, dimana Metta dipersilahkan untuk berdiri pada posisi tengah dan paling depan. Ditemui usai acara, Metta mengatakan meski hanya sendiri, dirinya optimis perjuangkan kepentingan perempuan. "Kesempatan 5 tahun ini akan saya pergunakan sebaik mungkin. Saya ingin aktifkan peran perempuan," ujar perempuan kelahiran Denpasar, 27 Juli 1989, ini.
Terkait keterwakilan perempuan dalam dunia politik, Metta mengaku masih kurang mendapat dukungan dari masyarakat. "Dalam pencalegan memang sudah 30 persen. Tapi proses dan kenyataanya berbeda, masyarakat masih minim untuk memilih kaum perempuan. Untuk bisa memperjuangkan kepentingan perempuan, maka diimbau pada kaum perempuan hendaknya memilih perempuan," ujarnya. Hal-hal kongkret yang ingin diperjuangkannya yaitu kesetaraan gender, pendidikan, serta menekan kasus KDRT di Kota Denpasar.
Selain menarik karena hanya ada satu orang perempuan, komposisi anggota Dewan kali ini juga diisi oleh tiga mantan kepala desa. Ketiganya antara lain AA Ketut Sudjana (mantan Kepala Desa Pemogan), Ketut Beji (mantan Kepala Desa Dauh Puri Kauh), serta AA Kompyang Gede (mantan Kepala Desa Pemecutan Kelod). Dalam peresmian kemarin, anggota dewan yang lengser hanya hadir sebanyak 8 orang. Kedelapan orang tersebut yaitu Ricky Teguhutama Argawa, I Ketut Resmiyasa, Ari Sucipta, AA Kompyang Raka, Ni Wayan Sari Galung, Ni Ketut Alit Ernawati, AAN Wira Bima Wikrama, serta Jro Gede Komang Swastika.
Sementara para anggota dewan diresmikan, suasana Jalan Melati tampak krodit. Mobil-mobil mewah tampak parkir memenuhi sebagian jalan Melati, mulai dari depan auditorium RRI sampai traffic light Melati-Hayam Wuruk-Surapati. Tampak juga petugas kepolisian sudah membatasi kendaraan yang hendak ke Jalan Melati. Beberapa kendaraan juga diarahkan untuk mengambil haluan lurus ke Jalan Kamboja.
Parta Diplot Ketua Fraksi PDIP Bali
DENPASAR - DPD PDIP Bali rancang dum-duman jabatan di DPRD Bali 2014-2019. Sekretaris DPD PDIP Nyoman Adi Wiryatama diplot jadi Ketua DPRD Bali, sementara Nyoman Parta diproyeksikan sebagai Ketua Fraksi PDIP, dan Ketut Tama Tenaya gantikan Made Arjaya selaku Ketua Komisi I.
Nyoman Adi Wiryatama dijatah sebagai Ketua DPRD Bali, karena jadi pejabat struktural partai tertinggi yang lolos ke kursi Dewan hasil Pileg 2014, selain juga sandang predikat caleg peraih suara terbanyak se-Bali. Adi Wiryatama adalah mantan Bupati Tabanan dua periode.
Sedangkan Nyoman Parta yang Wakil Ketua Bidang Politik DPD PDIP Bali saat ini menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali 2009-2014. Politisi asal Sukawati, Gianyar ini lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2014 dengan prediukat peaih suara terbanyak kedua setelah Adi Wiryatama. Namun anehnya, Parta tidak masuk daftar nama calon Pimpinan Dewan yang dipanggil ke Jakarta ikuti pembekalan. Justru Tama Tenaya yang yang diikutkan pembekalan ke Jakarta.
Tama Tenaya (politisi asal Kuta Selatan, Badung) saat ini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2009-2014. Menurut Tama Tenaya, dirinya dikirim ke DPP PDIP mengikuti pembekalan calon Pimpinan Dewan bersama Adi Wiryatama. “Sekarang saya sedang mengikuti pembekalan di Jakarta. Sebetulnya, dalam rapat Nyoman Parta yang diputuskan jadi Ketua Fraksi. Tapi, kok saya juga dikirim mengikuti pelatihan calon Pimpinan Dewan,” ujar Tama Tenaya saat dikonfirmasi, Selasa (19/8). Tama Tenaya mengakui, dalam SK DPP PDIP Nomor 063 Tahun 2014 memang digariskan jika Ketua DPD PDIP tidak lolos ke kursi DPRD, maka Sekretaris dan Bendahara diprioritaskan. ”Mungkin itu pertimbangannya. Tapi, dalam rapat, Parta sudah diplot Ketua Fraksi kok,” imbuhnya.
Informasi di lingkaran PDIP, Tama Tenaya sendiri diproyeksikan sebagai Ketua Komisi I DPRD bali 2014-2019, menggantikan Made Arjaya yang tak lagi maju dalam Pileg 2014 lalu. Hanya saja, sampai Selasa kemarin belum diputuskan apa sejatinya jabatan bagi Tama Tenaya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPD PDIP Adi Wiryatama mengatakan Tama memang ikut pembekalan calon Pimpinan Dewan di Jakarta. ”Dua nama dikirim ke DPP PDIP. Tapi, untuk keputusan soal jabatannya nanti jadi apa, masih menunggu dari DPP PDIP,” jelas Adi Wiryatama.
Sebaliknya, Nyoman Parta mengakui dapat penugasan sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2014-2019. Soal tidak ikut dalam pembekalan di Jakarta, menurut Parta, DPD PDIP Bali memang hanya mengajukan Sekretaris dan Bendahara, yakni Adi Wiryatama dan Tama Tenaya.
Sementara itu, DPC PDIP Tabanan telah tunjuk Ketut ‘Boping’ Suryadi sebagai Ketua DPRD Tabanan 2014-2019. Selain itu, DPC PDIP juga telah menyusun struktur kepengurusan Fraksi PDIP DPRD tabanan. Made Dirga yang peraih suara terbanyak kembali ditugaskan sebagai Ketua Fraksi PDIP.
Sedangkan dua new comer diberi posisi strategis, yakni Made Suarta (Ketua PAC PDIP Kediri) yang dipercaya sebagai Sekretaris Fraksi PDIP dan Putu Eka Putra Nurcahyadi (Ketua DPC BMI Tabanan) yang dipercaya menjadi Ketua Komisi II Dewan. Ketua DPC PDIP Tabanan, Ketut ‘Boping’ Suryadi, mengatakan keputusan tunjuk Ketua Dewan, Ketua Fraksi, dan Alat Kelengkapan Dewan diambil dalam musyawarah di Kantor DPC PDIP, Selasa (12/8) lalu. Saat bahas posisi Ketua Fraksi, kata dia, ada surat masuk yang mengusulkan Made Suarta (Ketua PAC PDIP Kediri). “Namun, kami taat azas. Bahwa yang berhak jadi Ketua Fraksi adalah pengurus DPC PDIP. Makanya, posisi Ketua Fraksi PDIP diberikan kembali kepada Pak Made Dirga. Sedangkan untuk menghormati usulan kader, Made Suarta diberi posisi sebagai Sekretaris Fraksi PDIP,” jelas Boping Suryadi yang juga Ketua DPRD Tabanan 2009-2019, Selasa kemarin.
sumber : NusaBali