Perancang Tampilkan Kreasi Busana Endek
I Gusti Ayu Sita Wedastiti Wedasteraputri Suyasa bertekad menyejajarkan Bali dengan Paris, London, Tokyo, New York, dan Hong Kong melalui rancangan busana bertema "Shimmery Sexy Glam". |
Denpasar - Sejumlah perancang busana yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) Denpasar mencoba menampilkan beragam kreasi busana berbahan "endek" atau kain tenun khas tradisional Bali dengan harapan dapat meningkat citra produk .
"Tujuan dari peragaan busana yang menampilkan kreasi pakaian berbahan endek itu adalah supaya menjadi tren ke depan, kalau bisa disukai oleh kaula muda," kata Putu Aliki, salah seorang perancang busana, di sela-sela peragaan busana pakaian itu, di Denpasar, Kamis.
Dia menjelaskan, kreasi busana yang ditampilkan olehnya ada beberapa jenis, namun secara umum dapat digunakan untuk berbagai acara, baik formal maupun informal.
"Busana yang saya buat kebanyakan menggunakan empat motif kain endek yang berbeda. Selain itu kualitasnya juga cukup baik," ujarnya.
Aliki menuturkan, karena kualitas kain yang digunakan cukup baik maka harga busana hasil kreasinya pun dipatok dengan harga cukup tinggi, yakni dari Rp250 ribu sampai Rp1 juta.
Saat ini produk pakaiannya tersebut masih dipasarkan di wilayah Pulau Dewata, dengan targetnya adalah kalangan menengah ke atas. "Kemungkinan tahun depan saya akan ekspor busana dari kain endek itu ke beberapa negara di luar negeri. Saya akan mencoba melakukan kerja sama dengan para perajin. Semoga saja kain tersebut semakin terkenal," ucapnya.
Ayu Sita Sejajarkan Bali Melalui Busana
Denpasar - I Gusti Ayu Sita Wedastiti Wedasteraputri Suyasa bertekad menyejajarkan Bali dengan Paris, London, Tokyo, New York, dan Hong Kong melalui rancangan busana bertema "Shimmery Sexy Glam".
Wanita berusia 23 tahun yang akrab disapa Gek Sita itu juga memperkenalkan rancangannya kepada wisatawan mancanegara di Kuta.
"Saya juga menggagas acara The Royal Bali Fashion Week 2013 (RBFW), menggandeng media wanita dan majalah fashion di Jakarta dan Singapura," katanya di Denpasar, Selasa.
Untuk itu pihaknya mengundang perancang busana muda, pemilik butik dan para ahli kecantikan di Bali untuk bergabung dalam RBFW.
Upaya tersebut sebagai upaya mengangkat martabat wanita Bali dalam ekonomi kreatif. Bali sebagai daerah tujuan wisata harus mandiri dalam bidang fashion yang memiliki jutaan dolar jika digarap serius.
Dre@ming Post______________________
sumber : Antara Bali