Bukan Formalitas PDIP Bali Buka Pendaftaran Cagub
DENPASAR - Ketua Tim Nawa Sanga, Wayan Sutena juga membantah bahwa penjaringan bakal Cagub-Cawagub ini hanya formalitas. Bantah Penjaringan Calon Digelar Mendadak.
PDIP Bali dipastikan akan membuka penjaringan Cagub-Cawagub 2018-2023 dengan pembukaan pendaftaran. Pengambilan formulir akan dibuka mulai Sabtu (1/6) hari ini di seluruh kantor DPC PDIP se-Bali.
Keputusan melaksanakan penjaringan Cagub-Cawagub PDIP Bali ini diputuskan dalam rapat DPD PDIP Bali diperluas melibatkan jajaran DPC se-Bali di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih, Niti Mandala Denpasar Jumat (30/6). Rapat yang digelar pukul 10.00 Wita itu berjalan alot dan selesai pukul 12.00 Wita.
Rapat dipimpin Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster dihadiri pengurus DPD dan para Ketua DPC se-Bali. Informasi yang dihimpun kemarin, rapat internal yang tertutup untuk media itu melaksanakan instruksi DPP supaya dilaksanakan penjaringan. DPD PDIP Bali pun membentuk Tim Penjaringan bernama Nawa Sanga beranggotakan 9 orang. Tim Nawa Sanga ini dipimpin I Wayan Sutena dengan Sekretaris I Made Supartha. "Penjaringan diputuskan untuk Cagub-Cawagub," ujar salah satu kader senior yang anggota Fraksi PDIP Bali usai rapat, kemarin.
Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster tidak bersedia memberi komentar terkait penjaringan Cagub-Cawagub ini. Demikian pula Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Sementara itu, DPD PDIP Bali langsung menggelar jumpa pers yang dipimpin Wayan Sutena selaku Ketua Tim Nawa Sanga. Hadir juga I Gusti Alit Kesuma Kelakan, Made Supartha, Anak Agung Ayu Triana Tira dan anggota Tim Nawa Sanga lainnya.
Sutena mengatakan, penjaringan Cagub-Cawagub ini untuk membuka ruang bagi kader dan non kader serta tokoh masyarakat. Sutena juga mempertegas bahwa proses penjaringan akan dilaksanakan sesuai dengan perintah dan prosedur yang diatur partai dengan rujukan SK DPP, peraturan partai dan keputusan DPD PDIP.
Adapun proses dimulai dengan pengambilan formulir Cagub-Cawagub mulai 1 Juli 2017 sampai 3 Juli 2017 oleh DPC PDIP di DPD PDIP Bali. Kemudian proses berikutnya rapat DPC Partai dengan dilengkapi berita acara untuk memutuskan bakal calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah. Barulah pada 4 Juli 2017 sampai 10 Juli 2017 dilaksanakan pendaftaran/pengembalian formulir bakal calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah oleh DPC ke DPD PDIP Bali. Selanjutnya verifikasi dan rapat DPD partai pada 10 Juli 2017 sampai 14 Juli 2017. DPD PDIP Bali akan menyampaikan hasil verifikasi kepada DPP PDIP pada 15 Juli 2017.
Ketika ditanya penjaringan dibuka secara mendadak karena adanya desakan seperti di Gianyar, Sutena menegaskan tak ada hubungan dengan di Gianyar yang memang memunculkan desakan penjaringan calon. "Tetapi ini mekanisme dan perintah DPP Partai. Nggak ada hubungan dengan di Gianyar," kilah politisi senior PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Hanya saja diakui Sutena, terjadi keterlambatan proses penjaringan karena kesibukan melaksanakan kegiatan partai. "Pembahasan penjaringan memang agak terlambat karena ada peringatan bulan Bung Karno. Jadi kegiatan organisasi itu padat, " ujarnya.
Sutena juga membantah bahwa penjaringan dilaksanakan sebagai formalitas. Karena sebelumnya sudah dilaksanakan rakerdasus di setiap kabupaten yang menghasilkan dukungan terhadap I Wayab Koster yang berjuluk KBS (Koster Bali Satu). "Ini bukan formalitas. Kalau di kabupaten/kota kemarin ada muncul KBS itu adalah aspirasi. Muncul nama-nama ya kita akomodir. Sekarang ini penjaringan resmi, " tegas Sutena.
Yang menarik Sutena mengatakan calon yang akan mendaftar bisa sebagai Cagub bisa juga sebagai Cawagub dan dalam bentuk paket. Saat mendaftar juga harus datang langsung. "Kalau ada yang datang diwakili kami akan laporkan ke DPP dulu," ujar mantan Ketua DPRD Klungkung ini.
Digadang Mendampingi KBS, Cok Ace Ambil Formulir di PDIP
GIANYAR - Agus Mahayastra akui peluang Cok Ace dapat rekomendasi Cawagub Bali tergantung proses dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati
PDIP akhirnya secara terbuka menjaring bakal Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali untuk Pilgub 2018. Tokoh Puri Agung Ubud, Gianyar, Tjokora Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, menjadi kandidat pertama yang ambil formulir bakal Cawagub Bali 2018, Jumat (30/6).
Mekanisme penjaringan bakal Cagub dan Cawagub Bali 2018 diumum-kan resmi dalam rapat di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin. Pada saat bersamaan, penjaringan bakal Cagub dan Cawagub juga diumumkan dalam rapat DPC PDIP Gianyar di Kantor Sekretariat DPC PDIP kawsasan Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Rapat di Kantor Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Jumat kemarin, dipimpin langsung Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra. Dalam rapat tersebut, Korwil Gianyar DPD PDIP Bali I Kadek Diana dan I Nyoman Parta juga hadir. Bahkan, Cok Ace muncul di Sekretariat DPC PDIP Gianyar, karena mendengar informasi dibukanya pe-ngambilan formulir bakal Cagub dan Cawagub Bali.
Usai pemaparan soal dibukanya penjaringan oleh DPC PDIP Gianyar kemarin, Cok Ace langsung mengambil formulir bakal Cawagub Bali 2018. Mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini sejak awal memang digadang-gadang akan menjadi tandem bagi Ketua DPD PDIP Bali Dr Ir Wayan Koster MM sebagai Cawagub Bali ke Pilgub 2018. Koster yang menduduki posisi Cagub Bali 2018 mendapat julukan KBS (Koster Bali Satu).
Saat ambil formulir di Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Jumat kemarin, Cok Ace---yang kini Ketua BPD PHRI Bali---sempat foto bareng dengan Made Agus Mahayastra (Ketua DPC PDIP Gianyar yang digadang-gadang akan menjadi Calon Bupati Gianyar ke Pilkada 2018), Nyoman Parta (Korwil Gianyar DPD PDIP Bali yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali dan telah nyatakan siap maju sbagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018), dan Kadek Diana (Korwil Gianyar DPD PDIP Bali yang kini Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali).
Usai mengambil formulir kemarin, Cok Ace menegaskan dirinya ingin memenuhi proses pencalonannya di PDIP. Formulir bakal Cawagub Bali tersebut nantinya akan diisi dan disetor ke PDIP sebelum 5 Juli 2017 depan. “Tanggal 5 Juli saya ada persembahyangan di Pura Semeru Agung Lumajang, Jawa Timur,” jelas Cok Ace.
Cok Ace mengaku sadar pencalonan dirinya sebagai Cawagub Bali di PDIP akan jadi penghalang bagi sameton Puri Agung Ubud lainnya untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018 nanti. Tokoh Puri Agung Ubud lainnya yang ‘dilamar’ koalisi parpol non PDIP untuk manjadi Cabup Gianyar 2018 adalah Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De, yang notabene adik kandung dari Cok Ace.
Namun, kata Cok Ace, semuanya kembali ke etika politik. Cok Ace mengatakan dirinya akan lebih prioritaskan pencalonan sebagai Cawagub Bali ketimbang saudaranya yang dilamar maju ke Pilkada Gianyar 2018. “Karena PDIP (KBS-Cok Ace) sudah sejak lama mataki-taki (bersiap-siap), maka kami prioritaskan untuk merespons aspirasi PDIP,’’ tegas Cok Ace.
Jika nanti Cok Ace maju ke Pilgub Bali 2018 dengan naik kendaraan PDIP, sementara adiknya yakni Cok De maju ke Pilkada Gianyar 2018 dengan naik kendaraan parpol koalisi yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra, maka akan terjadi saling berhadap-harapan antar sesama tokoh Puri Agung Ubud. Apalagi, Pilgub Bali dan Pilkada Gianyar digelar serentak, Juli 2018.
Cok Ace berharap rekomendasi Paket KBS-Ace lebih cepat diturunkan DPP PDIP, agar bisa lebih banyak waktu untuk sosialisasi ke bawah. “Skup Bali itu kan luas. Beda dengan skup hanya Kabupaten Gianyar, sangat mudah untuk menjangkau sosialisasi. Harapan saya, rekomendasi Pilgub Bali 2018 cepat turun. Ini bukan untuk mempending Cabup Gianyar dari Puri Agung Ubud,” kata Cok Ace.
Cok Ace sendiri tidak mau mencampuri jika PDIP dan partai lainnya sama-sama punya strategi. Sebab, Cok Ace menyerahkan sepenuhnya pada proses politik. Menurut Cok Ace, dirinya ambil formulir Cawagub Bali di DPC PDIP Gianyar guna menindaklanjuti aspirasi para kader PDIP Gianyar yang menginginkan Paket KBS-Ace. Aspirasi itu muncul saat Deklarasi KBS dan Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun)---yang akan diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Gianyar ke Pilkada 2018---di Wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Pakraman Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Desember 2016 lalu.
Terkait munculnya sejumlah figur dari PDIP dan non PDIP yang juga siap maju ke Pilgub Bali 2018 mendampingi KBS, Cok Ace mempersilakannya. Menurut Cok Ace, dirinya mengikuti proses yang ada. “Saya ikuti saja proses administrasi apa yang harus saya penuhi.’’
Cok Ace menegaskan, antara dirinya dan KBS bisa saling mengisi. Jika mengacu demarkasi Bali Utara dan Bali Selatan, maka dirinya bisa menjadi representasi pemilih Bali Selatan, sementara KBS representasi Bali Utara. “Namun sesungguhnya bukan soal pemetaan wilayah, melainkan lebih pada melihat kapasitas figur masing-masing,’’ tandas Cok Ace.
Jika PDIP serius memasang dirinya sebagai Cawagub Bali 2018, menurut Cok Ace, kakaknya yakni kini Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra pasti akan mendukung aspirasi PDIP. Demikian pula adik kandungnya, Cok De. “Kami di Puri Ubud tidak akan melukai hati para kader PDIP,” janji Cok Ace.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Gianyar Agus Mahayastra mengatakan peluang Cok Ace untuk bisa mengantongi rekomendasi dari partainya, tergantung proses di PDIP dan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Cok Ace juga kan sangat dekat dengan Ibu Mega,” jelas Mahayastra, kandidat Cabup Gianyar 2018 yang kini masih menjabat Wakil Bupati Gianyar 2013-2018.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta kembali menegaskan dirinya siap maju sebagai Cabup Gianyar untuk Pilkada 2018. Politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini mengaku sangat senang karena PDIP membuka penjaringan bakal calon. Dengan penjaringan ini, berarti setiap figur yang mendaftar posisinya sama. “Sebab, Paket Aman yang sudah lama deklarasi pun akan ikut penjaringan ini,” jelas Parta yang kemarin hadir di Sekretariat DPC PDIP Gianyar.
sumber : Nusabali