DENPASAR - Selain Wayan Koster, muncul nama AA Ngurah Puspayoga, IB Rai Mantra, dan Wisnu Bawa Tenaya. Demokrat Siapkan Tandem SGB.
Kedatangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri ke Bali, 16 Juni 2017 lalu, bukan sekadar liburan biasa. Megawati diam-diam menginventarisasi empat figur kandidat Calon Gubernur (Cagub) Bali untuk tarung Pilgub 2018: Dr Ir Wayan Koster MM, AA Gede Ngurah Puspayoga, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dan Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Wayan Koster adalah politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020 dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Wayan Koster sudah mendapat dukungan penuh seluruh 9 DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali, termasuk Denpasar yang belakangan ikut mengarahkan dukungannya.
Sedangkan AA Puspayoga merupakan politisi PDIP asal Puri Satria, Denpasar yang kini menjabat Menteri Koperasi dan UKM. Mantan Walikota Denpasar ini sempat menjadi Wakil Gubernur Bali 2008-2013 dan kemudian disung PDIP sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2013.
Sumber menyebutkan, Puspayoga dipertimbangkan lagi menjadi kandidat Cagub Bali 2018, setelah diusulkan oleh Wakil Ketua DPP PDIP Bali, Made Urip, yang juga Korwil Bali DPP PDIP. "Usulan itu diajukan dalam rapat DPP PDIP sebelum Rakernas PDIP di Bali," ujar sumber tersebut, Rabu (28/6).
Sementara Wisnu Bawa Tenaya, yang jadi pertimbangan bagi Megawati sebagai kandidat Cagub Bali 2018, saat ini menjabat Ketua Umum PHDI Pusat. Mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana ini jadi pertimbangan, karena dikenal Megawati lantaran sama-sama masuk Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) bentukan Presiden Jokowi. Megawati menjadi Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP, sementara Wisnu Bawa menjadi sekretaris. Hanya saja, peluang Wisnu Bawa sangat kecil, karena figur independen.
Sebaliknya, IB Rai Mantra yang kini Walikota Denpasar, masuk pertimbangan Megawati karena ada yang menyodorkannya. Namun, Rai Mantra lemah bargainingnya, karena dicap tidak loyal membesarkan PDIP dan kini berproses di partai lain. Rai Mantra masuk pertimbangan, karena dinilai bersih dari kasus korupsi. "Setali tiga uang, Gus Rai (Rai Mantra) disodorkan karena ada target dan kepentingan besar. Publik dan kader PDIP sudah bisa baca itu,” kata sumber tadi.
Sayangnya, Wayan Koster menolak diwawancarai terkait masuknya empat figur yang diinventarisasi Ketua Umum DPP PDIP sebagai Cagub Bali 2018. Puspayoga juga tidak menjawab telepon dan SMS yang dikirimkan.
Sementara, Tim Rai Mantra menyerahkan proses kepada Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa. Menurut Oka Gunastawa, pihaknya tidak mau mencampuri proses di PDIP. Kalaupun Rai Mantra dipertimbangkan PDIP, maka NasDem selaku pengusung tentu akan bersikap. "Kalau kami di NasDem kan berproses dulu. Untuk PDIP, silakan juga, kita hormati dan tidak mau ganggu. Tapi, apa pun bisa ter-jadi," jelas Oka Gunastawa, Rabu kemarin.
Sementara itu, Demokrat siapkan dua rencana terkait koalisi parpol menuju tarung Pilgub Bali 2018. Salah satunya, menerima tawaran Golkar untuk dapat jatah kursi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) dalam Koalisi Bali Mandara (KBM). Posisi Cagub Bali dalam KBM ini sudah pasti diduduki Ketut Sudikerta, yang kini Ketua DPD I Golkar Bali.
Sekretaris DPD Demokrat Bali, I Wayan Adnyana, mengatakan pihaknya tengah mengkaji tawaran Golkar untuk jatah kursi Cawagub pendamping SGB (Sudikerta Gubernur Bali. "SGB meminta kita mencari kandidat Cawagub. Nah, itu kan sudah ada arah yang jelas. Sekarang kami berproses," tandas Adnyana yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali di Denpasar, Rabu kemarin.
Menurut Adnyana, bukan tak mungkin Golkar-Demokrat akan bersatu di KBM, seperti Pilgub Bali 2013 lalu saat mengusung pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta bersama 7 parpol lainnya non PDIP, termasuk Gerindra dan Hanura. "Sekarang kan kita berproses di masing-masing partai. Nanti begitu ada kandidat Cawagub di Demokrat, kita finalisasi koalisinya, kami komunikasikan dengan Golkar,” jelas politisi Demokrat asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Ditanya soal siapa yang akan diusung Demokrat sebagai Cawagub pendamping Sudikerta, menurut Adnyana, bisa kader, bisa juga dari independen. "Tergantung survei nanti. Kami punya Ketua DPD Demokrat Bali Pak Made Mudarta yang siap diusulkan," papar Adnyana.
Di sisi lain, Golkar masih menunggu tahapan survei simulasi Cagub-Cawagub di internal partai. Menurut Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, Cawagub pendamping SGB sudah ditetapkan Agustus 2017 mendatang.
"Sekarang ada survei penguatan, dengan simulasi-simulasinya dalam bentuk paket. Kami tidak mau gegabah menetapkan paket calon tanpa ada survei untuk Pilgub Bali 2018," ujar Gus Adhi yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Rabu kemarin.
sumber : nusabali