Deklarasi, Semeton GB Bulat Dukung KBS di Pilgub Bali
MANGUPURA - Sejak resmi bergabung dengan PDIP, I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota terus bergerak melakukan penggalangan. Salah satunya dengan membentuk Semeton Gus Bota (GB).
Puncaknya di Wantilan Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Senin (26/6) malam, Semeton GB Bali, Denpasar dan Badung dikukuhkan dan Semeton GB secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Dr Ir Wayan Koster MM sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali tahun 2018.
Dari laporan panitia lebih dari 5.000 anggota Semeton GB hadir pada pengukuhan dan deklarasi tersebut. Tak semua anggota bisa masuk ke lokasi acara, hingga harus rela mengikuti acara dari luar wantilan. Acara ini dihadiri langsung oleh Wayan Koster yang kini lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu), Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Wakil Ketua DPRD Bali Jro Gede Komang Swastika, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali IGN Kesuma Kelakan, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Sekitar pukul 20.00 Wita, acara dimulai dengan pengukuhan Semeton GB Bali, Denpasar dan Badung oleh Dewan Penasehat Semeton GB I Nyoman Giri Prasta, yang juga menjabat Bupati Badung. Semeton GB Bali dikomandani oleh I Bagus Jagra Wibawa SH, Semeton GB Badung Koordinator Jro Nyoman Sudiarta, sedangkan Semeton GB Denpasar dengan Koordinator I Nyoman Suarta.
Setelah pengukuhan dilanjutkan dengan deklarasi dan kebulatan tekat dari Semeton GB mendukung KBS sebagai Gubernur Bali 2018. "Kami yang bertanda tangan di bawah ini bertekad melaksanakan hasil keputuaan rapat Dewan Pengurus Daerah Semeton GB Bali untuk mendukung dan memenangkan Bapak Wayan Koster sebagai Gubernur Bali 2018. Pernyataan kebulatan tekad ini dituangkan dan dirangkum dengan nama Panca Arsa semeton GB untuk Koster Bali Satu,” kata Sekretaris Semeton GB Bali, I Komang Mertajiwa saat membacakan deklarasi.
Dukungan kepada KBS tidak main-main. Gus Bota dalam arahanya menegaskan, kalau sudah merasa menjadi bagian Semeton GB harus siap ke mana diarahkan dan tahun 2018 wajib memenangkan KBS. "Saya tegaskan Pilkada Gubernur (Pilgub) Bali 2018, Semeton GB bersama keluarga wajib memenangkan KBS. Dukungan jangan hanya di bibir, jangan membuat malu, karena nama saya yang dipertaruhkan. Apa siap memenangkan KBS," ujar Gus Bota.
Ribuan massa yang hadir serentak menjawab 'siap'. Gus Bota mengatakan keputusan mendukung KBS, karena melihat sepak terjang dan komitmen KBS selama ini untuk masyarakat Bali. Koster dinilai sangat konsen dengan dunia pendidikan, dan sangat menjaga adat, budaya, agama dan kearifan lokal masyarakat Bali. Dikatakannya, Semeton GB keanggotaannya tak terbatas dari anggota Baladika dan Bakti Negara saja, namun terbuka untuk masyarakat umum. Dan menurut Gus Bota antusias masyarakat untuk bergabung dengan Semeton GB terus meningkat.
Sementara itu, Giri Prasta dalam sambutannya menyatakan dirinya totalitas dan secara penuh mendukung KBS sebagai Gubernur Bali tahun 2018.
Di bagian lain, KBS dalam sambutannya mengaku tak begitu lama mengenal Gus Bota. Akan tetapi dari perkenalan singkat tersebut, KBS sangat yakin sosok Gus Bota adalah orang baik yang akan diajak bersama-sama membangun Bali, Badung dan Denpasar pada umumnya. KBS juga menilai Gus Bota setelah diberikan arahan sangat cepat bergerak, terbukti dengan terbentuknya Semeton GB.
Pada kesempatan berikutnya, KBS yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini mengingatkan dalam perjuangan nanti harus didasari ketulusan, lurus, mulia, tidak boleh ada pretensi pragmatis. Agama Hindu mengajarkan untuk mendapatkan sesuatu hal atau tujuan yang baik, harus dijalankan dengan cara yang baik. Terakhir politisi asal Desa Sembiran yang juga didaulat sebagai Penasehat Semeton GB ini menegaskan dirinya siap lahir batin sekala niskala untuk memimpin pembangunan di Bali sesuai dengan tatanan kehidupan masyarakat Bali dengan tradisi, adat, agama dan budaya, yang menjadi pilar utama kehidupan masyarakat Bali.
Kemunculan Parta, Kader Banteng Diminta Amankan Paket AmanUntuk Antarkan KBS
GIANYAR - Jajaran DPD PDIP Bali dan DPC PDIP Gianyar sikapi niat kadernya yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali, Nyoman Parta, untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018. Kader Banteng Diminta Amankan Paket Aman
Penyikapan ini dilakukan melalui rapat konsolidasi di Sekretariat DPC PDIP Gianyar kawasan Banjar Celuk, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa (27/6). Dalam rapat kemarin, kader PDIP diingatkan agar solid dukung Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun).
Rapat tdi Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Selasa kemarin, dihadiri langsung Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, Wakil Ketua DPD PDIP Bali Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, Wakil Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Sutena, Korwil Gianyar DPD PDIP Bali I Made Budastra, dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali dari Dapil Gianyar I Kadek Diana.
Sedangkan Ketua DPC PDIP Gianyar I Made Agus Mahayastra didampingi Sekretaris DPC PDIP yang kini Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta. Rapat konsolidasi kemarin juga dihadiri kader senior PDIP yang kini Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, serta seluruh anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar, pengurus PAC PDIP se-Gianyar, pengurus Ranting PDIP se-Gianyar, pengurus Anak Ranting PDIP se-Gianyar.
Pasangan Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) yang sejak awal digadang-gadang akan maju sebagai Cabup-Cawabup Gianyar yang diusung PDIP ke Pilkada 2018, juga hadir. Sebaliknya, Nyoman Parta baru datang ke lokasi rapat konsolidasi di Sekretariat DPC PDIP Gianyar setelah rapat berakhir, Selasa pagi sekitar 10.30 Wita.
Dalam kata sambutannya, Ketua DPC PDIP Gianyar Agus Mahayastra menyatakan rapat kemarin mendesak digelar, mengingat ada riak-riak kecil terkait pencalonan Paket Aman ke Pilkada Gianyar 2018. Menurut Mahayastra, sesuai perintah Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, rapat kemarin agar menghadirkan semua kader, simpatisan, dan pengurus struktural PDIP se-Kabupaten Gianyar hingga ke tingkat Ranting dan Anak Ranting.
“Kader jangan jangan gradag-grudug (bergerak tak karuan, Red). Paket Aman sudah turun ke masyarakat sejak 1,5 tahun lalu dan sangat dekat dengan struktur partai. Namun, tahapan formal dari proses pencalonan mesti ditunggu,” tandas Mahayastra yang masih menjabat Wakil Bupati Gianyar 2013-2018.
Mahayastra menegaskan, rapat kemarin digelar untuk mencegah kader PDIP terbelah jelang Pilkada Gianyar 2018. Sebab, Paket Aman telah berproses lama. Yang di luar Paket Aman, agar mengikuti proses internal partai. “Silakan siapa saja kader PDIP boleh mendaftar, namun prosesnya tetap menunggu instruksi DPD PDIP Bali. Targetnya, Agustus 2017 nanti rekomendasi dari DPP PDIP sudah keluar,” jelas politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Sebaliknya, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster dalam paparannya menekankan, para kader harus menjaga Paket Aman dan juga berjuang untuk memenangkan KBS (Koster Bali Satu) di Pilgub Bali 2018 mendatang. “Para kader PDIP silakan mendaftar Cabup-Cawabup, tapi amankan Paket Aman,” tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Sementara itu, Nyoman Parta sempat datang ke Sekretariat DPC PDIP Gianyar, sekitar 45 menit setelah rapat kemarin berakhir. Nyoman Para langsung menemui Wayan Koster dan Agus Mahayastra, serta jajaran DPD PDIP Bali dalam ruangan tertutup di Sekretariat DPC PDIP Gianyar. Sebelum meninggalkan Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Parta mengakui dirinya tidak diundang dalam rapat kemarin.
“Padahal, saya Korwil Gianyar DPD PDIP Bali. Saya hadir ke sini (Sekretariat DPC PDIP Gianyar) setelah banyak pengurus Ranting PDIP kirim SMS agar saya datang. Ya..., saya akhirnya datang, walaupun pertemuannya sudah selesai,” tegas politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang sudah dua kali periode menjadi Ketua Komisi IV DPRD Bali ini.
Terkait munculnya baliho pencalonan dirinya ke Pilkada Gianyar 2018, menurut Parta, baliho-baliho tersebut urusan Ranting PDIP, relawan, dan sumbangan masyarakat. Soal adanya tagline ‘Rakyat adalah Nyawa’ dalam baliho, kata Parta, hal itu agar masyarakat tahu bahwa dirinya serius maju karena punya cita-cita dan tujuan ‘mengabdikan diri untuk Gianyar’. “Masa balihonya Nyoman Parta tidak boleh, sedangkan baliho Paket Aman sudah sejak 1,5 tahun dipasang. Itu namanya ngae-ngae (membuat-buat). Tapi, partai ini kan bukan milik perseorangan,” tandas Parta.
sumber : nusabali