GIANYAR -Satu keluarga beranggotakan tiga orang menghilang dari rumahnya di Banjar Jasan, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, sejak 29 Agustus 2016 lalu. Sampai kini, keberadaan 3 orang sekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak sulungnya ini masih misterius, hingga kasusnya dilaporkan ke polisi, Kamis (12/1).
Satu keluarga yang menghilang selama hampir 5 bulan ini terdiri dari I Ketut Nata, 47 (suami), Ni Nyoman Suniari, 46 (istri), dan Ni Wayan Yunita, 24 (anak). Mereka pergi dari rumahnya di Banjar Jasan, Desa Sebatu tanpa meninggalkan pesan, sejak 29 Agustus 2016 pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
Kasus menghilangnya satu keluarga ini baru dilaporkan ke Mapolsek Tegallalang, Kamis pagi pukul 09.00 Wita. Laporan ke polisi dilakukan Ni Kadek Bonita, 23, yang merupakan putri bungsu pasutri I Ketut Nata dan Ni Nyoman Suniari.
Dalam laporannya ke Polsek Tegallalang, Kadek Bonita memaparkan sekilas kronologis hilangnya kedua orangtua dan kakak kandungnya, Ni Wayan Yunita. Terungkap, 29 Agustis 2016 pagi pukul 09.00 Wita, Kadek Bonita sedang menghaturkan sesajen di halaman rumah, ketika ayah, ibu, dan kakak sulungnya masuk ke dalam mobil.
Menurut Kadek Bonita, karena heran kedua orangtua dan kakaknya masuk mobil bersama pagi itu, dia pun sempat berusaha menghampiri mereka sembari bertanya, hendak pergi ke mana? "Saya sempat tanya kepada ibu yang sudah berada di dalam mobil bersama bapak dan kakak. Ibu tidak menjawab, tapi bapak bilang mau pergi ke notaris. Setelah itu, kedua orangtua dan kakak saya ini menghilang sampai sekarang," cerita Kadek Bonita, yang kini masih kuliah di Unud.
Menurut Kadek Bonita, dia dan keluarganya terus mencoba mencari kedua orangtua dan kakaknya yang hilang misterius tersebut. Namun, hasilnya nihil, semua komunikasi terputus. Telepon kedua orangtua dan kakaknya, tidak ada yang bisa dihubungi. Setelah hampir 5 bulan mencari kedua orangtuanya yang wiraswata bidang kerajinan patung dan kakaknya tanpa hasil, Kadek Bonita akhirnya melaporkan kasus ini ke Mapolsek Tegallalang, kemarin pagi.
Dikonfirmasi, Kamis kemarin, Kapolsek Tegallalang AKP I Putu Gede Ardana membenarkan pihaknya menerima laporan kasus satu keluarga menghilang selama hampir 5 bulan ini. "Kasus masih kami selidiki. Kami juga sedang meminta keterangan sejumlah saksi. Kami melakukan pendalaman, ada masalah apa sebenarnya, sehingga satu keluarga menghilang," jelas Kapolsek Putu Gede Ardana.
Ardana menegaskan, saksi pelapor yang notabene anak korban hilang, Kadek Bonita, juga sudah diperiksa di Mapolsek Tegallalang, Kamis kemarin. Dari situ diketahui bahwa Kadek Bonmita sudah berusaha mencari kedua orangtua dan kakaknya yang menghilang. “Namun, dia (Kadek Bonita) tidak mendapat petunjuk apa pun terkait kehilangan orangtua dan kakaknya, sehingga akhirnya melapor ke polisi,” tandas Ardana.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Jasan, Desa Sebatu, I Wayan Tangsi, mengungkapkan hilangnya satu keluarga beranggotakan 3 orang ini menjadi perhatian warga sekampung. Warga Banjar Jasan terus membantu pihak keluarga korban untuk melakukan upaya pencarian. Namun, upaya pencarian belum membuahkanm hasil sampai sekarang.
Menurut Wayan Tangsi, pihak keluarga bukan hanya melakukan pencarian secara sekala, nampun juga menempuh upaya niskala. "Hilangnya satu keluarga ini sudah ditanyakan secara niskala kepada orang pintar. Namun, hasilnya masih nihil, meskipun berbagai pentunjuk sudah dijalani pihak keluarga,” ujar Wayan Tangsi saat dikonfirmasi per telepon, tadi malam.
Kenapa baru sekarang dilaporkan ke polisi? Menurut Wayan Tangsi, pihak keluarga baru sekarang lapor, karena mereka mengira pasutri I Ketut Nata dan Ni Nyoman Suniari akan segera pulang. "Dikaranya besok akan pulang, besok pulang, tapi nyatanya nggak pulang-pulang,” sebut Wayan Tangsi.
Wayan Tangsi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui ada permasalahan apa sebenarnya hingga pasutri I Ketut Nata dan Ni Nyoman Suniari menghilang bersama putri sulungnya, Ni Wayan Yunita. “Dengan dilaporkannya ke polisi kasus ini, mudah-mudahan tiga warga kami yang hilang tersebut segera ditemukan,” harap Wayan Tangsi.
sumber : nusabali