Petugas DKP ini diikat langsung oleh pangelingsir Puri Kesiman, AA Kusuma Wardana, menggunakan tali rapia, karena kerap membuang sampah ke tong di pojok dalam Puri Kesiman. Setelah hampir 5 jam terikat, yang bersangkutan kemudian dilepas.
Peristiwa yang sudah terjadi lebih dari sepekan ini diakui langsung AA Kusuma Wardana saat ditemui di kediamannya, Puri Kesiman, Rabu (8/6). Menurut Tu Rah, panggilan akrab Kusuma Wardana, semua berawal ketika dirinya bangun tidur pagi itu, kaget melihat tong sampah di pojok halaman Puri Kesiman penuh berisi sampah. Ini aneh, padahal biasanya sampah dari puri sedikit dan seharusnya sudah diambil petugas DKP. Namun, ternyata samah malah semakin banyak hingga berserakan karena kepenuhan.
Setelah ditelusuri, ternyata petugas DKP yang kesehariannya menyapu di Jalan WR Supratman Denpasar sering membuang sampah di tong pojok halaman Puri Kesiman. Sontak Tu Rah memanggil tukang sapu dari DKP yang ada di depan Puri Kesiman. "Saya tanya langsung kenapa membuang sampah di sini (Puri Kesiman)? Dia bilang disuruh sama Satgas Sampah Kelurahan Kesiman," kenang Tu Rah.
Mendengar jawaban seperti itu, petugas DKP tersebut langsung diikat Tu Rah dengan tali rapia di bawah tiang listrik. "Kalau seperti ini, kan artinya Puri Kesiman adalah tempat pembuangan sampah. Artinya juga puri ini sampah,” beber Tu Rah. Petugas DKP tersebut pun diikat selama hampir 5 jam, sejak pagi pukul 06.30 Wita sampai siang pukul 11.00 Wita, sampai akhirnya Kepala DKP Denpasar datang minta maaf.
"Atasannya datang ke sini (Puri Kesiman) meminta maaf kepada saya. Lha, saya tanya kenapa meminta maaf kepada saya? Pekerjaan DKP itu baik, bagus membantu masyarakat, saya bilang jangan meminta maaf kepada saya, karena DKP tidak salah. Saya yang memang sampah, saya bilang begitu," jelas Tu Rah.
Tu Rah pun sempat menghubungi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, untuk melihat langsung kelakuan anak buahnya. "Saya sempat telepon Walikota. Sayangnya, beliau lagi keluar kota waktu itu. Saya di sini bukan menjelekkan siapa puun, tapi untuk mengajarkan kepada masyarakat, agar jangan semua tempat dijadikan pembuangan sampah. Puri ini kan warisan leluhur kita," tandas mantan anggota DPRD Denpasar ini.
Tu Rah mengungkapkan, tadi malam anaknya masih melapor ke Polda Bali terkait pelecehan yang ditujukannya lewat komentar media sosial. "Saat ini anak saya masih di Polda Bali mengurus orang yang sudah mencacimaki saya atas pengikatan petugas DKP. Saya sih tidak masalah, tapi anak saya yang tidak terima.”
Sementara itu, Kepala DKP Denpasar, Ketut Wisada, enggan berkomentar terkait diikatnya salah satu petugasnya di bawah tiang listrik di Puri Kesiman. “Sudahlah, jangan diekspose. Tolong ya, jangan dik," ujar Wisada saat dikonfirmasi per telepon, Rabu kemarin. Wisada juga mengatakan, masalah tersebut sudah berakhir damai. "Ya sudah selesai, sudah damai. Jangan dibesar-besarkan," imbuhnya.
sumber : nusabali