BANGLI - Korban Nyoman Sunarsa awalnya dicurigai nekat bunuh diri, setelah kirim SMS melalui seorang teman agar keluarganya mengambil motornya di seputar Pura Jati, tepi Danau Batur.
Pamit dari Rumah Hendak Tagih Kredit ke kawasan Kintamani Sejak Senin Pag. Diduga terbelit persoalan utang di koperasi tempatnya bekerja, Kepala Dusun (Kadus) Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli, I Nyoman Sunarsa, 27, pilih mengakhiri hidup secara ulahpati (kematian tidak wajar). Aparat desa berusia 27 tahun ini ditemukan tewas bunuh diri dengan mencebur ke Danau Batur, Kintamani, Selasa (1/3) pagi.
Jasad korban Nyoman Sunarsa ditemukan nyangkut di rerumputan tepi Danau Batur tak jauh dari Pura Jati, Desa Pakraman Batur, Selasa pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Jasad Kadus Langkan, Desa Landih ini nyangkut di dalam air danau berkedalaman sekitar 3 meter. Sebelum ditemukan dalam kondisi tewas, pihak keluarga bersama petugas dan dibantu warga sekitar, sempat melakukan pencarian korban, sejak Senin (29/1) malam.
Upaya pencarian dilakukan, setelah korban Nyoman Sunarsa mengirim SMS kepada salah seorang temannya perihal aksi ulahpati cebur diri di Danau Batur. Informasi di lapangan, korban Nyoman Sunarsa diketahui meninggalkan rumahnya di Banjar Langkan, Desa Landih, Senin pagi sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat pergi dari rumahnya, Kadus Langkan ini pamit hendak menagih kredit di Desa Serai (Kecamatan Kintamani) dan Desa Ulian (Kecamatan Kintamani). Namun, hingga Senin sore ketika tutup kantor, korban belum juga pulang dari kawasan pegunungan Kintamani. Padahal, korban biasanya sudah pulang kerja siang sekitar pukul 14.00 Wita.
Pihak keluarga pun was-was dan berupaya melakukan pencarian, karena korban Nyoman Sunarsa tidak kunjung pulang hingga malam. Sampai akhirnya Senin malam sekitar pukul 21.00 Wita, salah seorang teman Nyoman Sunarsa sesama asal Desa Landih, I Nengah Wardana, mendapat kiriman SMS mecurigakan dari korban.
Dalam SMS yang ditujukan melalui Nengah Wardana, korban Nyoman Sunarsa menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarganya di Banjar Langkan, Desa Landih. Selain itu, korban juga minta maaf kepada pengurus salah satu koperasi tempatnya bekerja di Desa Landih atas permasalahannya dengan lembaga keuangan tersebut.
Yang lebih mengejutkan lagi, melalui SMS tersebut, korban Nyoman Sunarsa juga berpesan agar pihak keluarga mengambil motornya di sekitar Pura Jati, tepi Danau Batur. Dari situlah muncul kecurigaan korban bunuh diri dengan mencebur ke Danau Batur.
Setelah menerima SMS melalui Nengah Wardana tersebut, pihak keluarga korban langsung melapor ke Polsek Kintamani. Kemudian, pihak keluarga bersama warga sekitar, serta Tim Gabungan Polsek Kintamani dan Satpol Air Polres Bangli, terjun melakukan pencarian di tepi Danau Batur sekitar Pura Jati.
Namun, karena sudah larut malam, pencarian korban dihentikan. Pencarian kemudian dilanjutkan, Selasa pagi. Upaya pencarian korban dilakukan menyisir Danau Batur menggunakan dua boat patroli milik Satpol Air Polres Bangli, selain juga boat milik warga setempat.
Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil, Selasa pagi sekitar pukul 06.30 Wita, di mana korban Nyoman Sunarsa ditemukan nyangkut di rerumputan bawah permukaan air danau berkedalaman 3 meter, tak jauh dari Pura Jati. Selanjutnya, jasad korban langsung dievakuasi menuju rumah duka di Banjar Langkaan, Desa Pakraman Landih, Kecamatan Bangli, untuk dimakamkan keluarganya.
Jenazah korban telah dikuburkan keluarganya dengan ritual Masulub di Setra Desa Pakraman Landih pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa sore. Penguburan melalui ritual Masulub dilakuan, karena pantangan terkait sedang adanya pembangunan pura.
Korban Nyoman Sunarsa, yang kesehariannya bekerja di koperasi dan menjabat sebagai Kadus Langkan, berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercintanya, Ni Nengah Purnami, 23, serta satu orang anak yang masih balita, Matsya, 1,5.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Kintamani, Dewa Gede Oka, korban Nyoman Sunarsa diduga kuat tewas ulahpati dengan menceburkan diri ke Danau Batur. Dugaan ini diperkuat dengan keterangan saksi-saksi dan juga barang bukti yang diamankan petugas, termasuk HP korban yang berisi SMS tersebut. “Dugaan kuat, kematiannya ini murni akibat bunuh diri,” jelas Dewa Gede Oka saat dikonfirmasi, Selasa kemarin.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Banjar Langkaan, Desa Landih, I Nengah Darsana, menyatakan sehari sebelum ditemukan tewas bunuh diri di Danau batur, korban Nyoman Sunarsa masih masuk kerja seperti biasa, Senin. Korban kerja hingga pukul 10.00 Wita.
“ Namun, sampai tutup kantor, dia (korban Nyoman Sunarsa) tidak juga pulang. Bahkan, hinggfa malam belum juga pulang, hingga keluarganya cemas,” ujar Nengah Darsana yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli 2014-2019. Selain kerja di koperasi, korban Nyoman Sunarsa juga menjabat Kadus Langkan. Muncul dugaan, korban furstrasi dan pilih ulahpati, karena terbelit utang di tempat kerjanya di koperasi.
sumber : NusaBali