 |
| Sempat seseorang dari balik korden jendela kamar mengintipnya. Namun setelah sadar orang yang berada di depan kamar dirinya, orang itu menutup korden lagi."Karena itu, saya kemudian masuk ke kamar melalui ventilasi kamar," jelasnya.Saat ia masuk, ia lihat Solehan hanya bercelana pendek biru. Sementara istrinya ia tak lagi perhatikan. Gbr Ist |
DENPASAR - Joko Hariyanto (35) kini akan merindukan masa-masa bersama buah hatinya. Tindakannya membunuh Solehan (40) di kamar No 105 Hotel Diana, Ubung, Depasar, Kamis (9/7/2015) lalu membuatnya harus terpisah dengan kedua anaknya.
Saat berada di Mapolsek Denpasar Barat, pria asal Sumenep, Madura ini mengakui hal itu.
"Tidak ada yang saya sesalkan, kecuali penyesalan saya kepada anak saya. Saya minta maaf kepada mereka," ujarnya, Minggu (12/7/2015).
Perilaku nekatnya ini terpaksa ia lakukan lantaran saat itu ia merasa telah dilecehkan harga dirinya.
Ia menepis anggapan kabar yang mengatakan ia dan istrinya sudah dalam proses bercerai. Bahkan dikatakan sudah pisah ranjang sejak tiga tahun yang lalu.
Kata dia, hingga saat ini, istrinya yakni Ni Made Yuliana (35) masih sah sebagai istrinya. Karena itu, saat melihat istrinya berada di kamar dengan pria idaman lain, emosi Joko tak lagi bisa dibendung.
"Akhirnya saya melakukan tindakan itu," jelas Joko.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai awu-awu (calo) di Terminal Ubung ini pun bercerita mengenai awal kejadian yang berujung pada tindakan pembunuhan tersebut.
Kata dia, kebetulan saat itu ia sedang mengendarai motor dengan anaknya di sekitar lokasi kejadian yakni Jalan Pidada, Denpasar.
Tak disangka, saat melintas di jalan itu. Ia melihat istrinya melintas mengendarai sepeda motornya sendiri. Awalnya ia tak curiga. Namun saat istrinya belok ke hotel, baru ia curiga.
Kecurigaanya memuncak saat ia lihat istrinya masuk kamar hotel.
Sampai di depan kamar hotel, ia mengetuk pintu dengan agar orang di kamar tersebut membukakan pintu.
Sempat seseorang dari balik korden jendela kamar mengintipnya. Namun setelah sadar orang yang berada di depan kamar dirinya, orang itu menutup korden lagi.
"Karena itu, saya kemudian masuk ke kamar melalui ventilasi kamar," jelasnya.
Saat ia masuk, ia lihat Solehan hanya bercelana pendek biru. Sementara istrinya ia tak lagi perhatikan.
Joko pun berang, ia segera menyerang Solehan. Tusukan pisau Joko yang mengenai jantung, mengakhiri hidup Solehan.
Setelah membunuh, ia melarikan diri ke Madura. Namun kemudian ia menyerahkan diri ke pihak kepolisian di Madura.
Kapoksek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana mengatakan, pihanya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
Naun berdasarkan keterangan yang berhasil diperoleh sementara, kuat dugaan bahwa pelaku melakukan tindakannya ini karena merasa diinjak harga dirinya.
"Kayaknya itu, kami masih melakukan penyidikan," ujarnya.
sumber : tribun
