Plt. Ketua DPD Golkar Bali Kubu Agung Laksono, Gede Sumarjaya Linggih (Demer) mendatangi Kpu Bali pada Kami (30/4/2015) |
DENPASAR - Dinamika konflik di internal Partai Golkar terus menggelinding. Upaya islah yang didorong kubu Agung Laksono (AL) dan Aburizal Bakrie (ARB) mempengaruhi peta politik menjelang pendaftaran calon peserta Pilkada di Bali.
Untuk bisa mengikuti Pilkada calon yang diusung, Golkar harus mengantongi Surat Keputusan (SK) dari kedua kubu.
Seperti Pilkada Karangasem Golkar Bali kubu AL yang diketuai Gede Sumarjaya Linggih (Demer) mulai pasang kuda-kuda.
Mereka menyisir tokoh potensial, meski kedua belah pihak belum ada pembicaraan mengenai format penjaringan.
Namun, upaya deal-deal politik terus dilakukan.
Sebelumnya kubu Demer melalui Ketua DPD II Golkar Karangasem versi AL, I Nyoman Celos menjain komuikasi dengan DPC PDI Perjuangan (PDIP)Karangasem.
Terbaru, pasca keputusan islah di Jakarta, Kubu Demer mulai menjalin komunikasi dengan Komang Kisid, adik kandung Bupati Karangasem Wayan Geredeg.
Kisid digadang-gadang bakal dipaketkan dengan Celos.
“Kami sedang jajaki paketkan ‘kuning - kuning’ di Karangasem. Sama-sama mewakili kelompok di internal Golkar,” kata Sekretaris DPD I Golkar Bali, Dewa Widyasa Nida, Minggu (12/7/2015).
Berbeda dengan di KBM yang mana Kisid digadang-gadang di posisi Wakil Bupati (Wabup), Golkar kubu Demer memberi kursi istimewa bagi Kisid yaitu menjadi Calon Bupati (Cabup) Karangasem.
Nama Kisid disebut-disebut menyusul tersingnkirnya Kisid dari persaingan di koalisi Gerindra-Demokrat (KBM).
Sebelumnya Gerindra-Demokrat dikabarkan telah menerbitkan rekomendasi kepada Made Sukerana-Gusti Putu Eka Muliawan.
Paket ini dinilai tidak mengakomodir kader Golkar.
Sukerana menurut Dewa Nida mewakili Gerindra dalam koalisi, sedangkan Gus Wawan adalah perwakilan Demokrat.
Kisid dianggap mewakili pengurus Golkar ARB kubu Ketut Sudikerta sedangkan Celos mewakili kubu Demer.
Menurutnya komunikasi sudah dibangun kedua belah pihak di Karangasem.
Tinggal ditindaklanjuti pada tingat DPD dan DPP partai.
“Sukarena kan sudah mewakili Gerindra, Golkar tidak ada perwakilannya di koalisi, karena itu tidak ada salahnya membuat terobosan paket Kisid-Celos,” ujar Nida.
sumber : tribun