Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , , » Cawawali Denpasar, Muncul Paket Suwandhi-Arjaya

Cawawali Denpasar, Muncul Paket Suwandhi-Arjaya

Written By Dre@ming Post on Senin, 13 April 2015 | 9:46:00 AM

Isu yang beredar, Made Arjaya yang notabene kader militan PDIP akan jadi pendamping Ketut Suwandhi (kader senior Golkar) di posisi Calon Wakil Walikota (Cawawali) yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra cs. Bahkan, Made Arjaya sudah diundang petinggi Demokrat terkait pencalonan ke Pilkada Denpasar 2015 ini
DENPASAR - Pilkada Denpasar 2015 nanti kemungkinan besar akan tampilkan tarung head to head antara paket incumbent IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (dari PDIP) vs I Ketut Suwandhi-I Made Arjaya (dari Koalisi Bali Mandara). Isu yang beredar, Made Arjaya yang notabene kader militan PDIP akan jadi pendamping Ketut Suwandhi (kader senior Golkar) di posisi Calon Wakil Walikota (Cawawali) yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra cs. Bahkan, Made Arjaya sudah diundang petinggi Demokrat terkait pencalonan ke Pilkada Denpasar 2015 ini.

Dalam skenario Koalisi Bali Mandara (KBM), Ketut Suwandhi akan menduduki posisi Calon Walikota (Cawali) untuk Pilkada Denpasar, 9 Desember 2015. Ketut Suwandhi merupakan politisi senior Beringin berjuluk ‘Jenderal Kota’ yang kini Wakil Ketua DPD I Golkar Bali 2010-2015 dan sekaligus menduduki jabatan Ketua Komisi II DPRD Bali 2014-2019. Mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar ini sempat menjabat Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014.

Sedangkan Made Arjaya, yang politisi militan PDIP asal Sanur, Denpasar Selatan akan menduduki psisisi Cawawali pendamping Suwandhi di Pilkada 2015. Arjaya merupakan politisi muda yang sempat dua kali periode dipercaya partainya menjabat Ketua Komisi I DPRD Bali (2004-2009, dan 2009-2014). Dalam Pileg 2014 lalu, mantan Sekretaris DPC PDIP Denpasar ini maju sebagai calon anggota DPD RI Dapil Bali, namun gagal lolos ke Senayan.

Sebaliknya, PDIP yang akan menjadi lawan head to head KBM dalam Pilkada Denpasar 2015, sudah lebih awal mengumumkan paket incumbent IB Rai Mantra-IGN Jaya Negara untuk diusung ke Pilkada 2015. Rai Mantra yang kini Walikota Denpasar 2010-2015 akan kembali menduduki posisi Cawali, sementara Jaya Negara yang kini Wakil Walikota Denpasar 2010-2015 dan baru saja terpilih sebagai Sekretaris DPD PDIP Bali 2015-2020 akan mnenduduki psosisi Cawawali ke Pilkada 2015.

Isu KBM bakal usung paket Suwandhi-Arjaya ini bukan sekadar isapan jempol lagi. Elite Demokrat pun sudah mengundang Arjaya untuk diusung sebagai paket pendamping Suwandhi. Duet Suwandhi-Arjaya sudah diberi tajuk ‘Paket Sujaya’. “Ya, sudah dirancang itu, namanya Paket Sujaya,” ujar sumber di lingkaran Demokrat Bali, Minggu (12/4).

Menurut sumber tersebut, petinggi Demokrat sudah sempat mengundang Arjaya untuk bertemu membahas persiapan Paket Sujaya dan Pilkada Denpasar 2015. Pertemuan berlangsung di sebuah restoran kawasan wisata Kuta, Badung, beberapa hari lalu. Pertemuan itu dihadiri langsung Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Foto pertemuan Mudarta dan Arjaya ini pun beredar luas di media sosial. Dalam foto, Arjaya tampak diapit Mudarta dan Ketua Bidang Hukum-HAM DPD Demokrat Bali, Nengah Sudiarta. Selain itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali I Wayan Adnyana juga hadir bersama anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, Putu ‘Leong’ Sudiartana. “Pak Arjaya dan Mudarta sudah ketemu di Kuta untuk bicarakan Pilkada Denpasar 2015. Nantinya, Pak Arjaya akan dipaketkan dengan sang Jenderal Kota (Suwandhi) sebut sumber tadi. Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, juga membenarkan ada pertemuan dengan Arjaya. Menurut Mudarta, Demokrat memang menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh dan masyarakat untuk menjaring informasi. Pertemuan dengan Arjaya pun diakui sebagai komunikasi politik.

“Kami kan sedang menyerap aspirasi dari masyarakat dan para tokoh untuk penentuan kandidat calon kepala daerah yang akan diusung Demokrat ke Pilkada 2015, tentunya melalui mekanisme partai. Pada 14 April 2015 besok, akan ada nama-nama disetorkan DPC Demokrat untuk kandidat calon kepala daerah,” tegas Mudarta, Minggu kemarin. Sementara itu, Made Arjaya yang dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin, juga mengakui ketemu Mudarta dan sejumlah elit Demokrat di kawasan Kuta. “Kami memang ketemu. Saya diminta datang oleh teman-teman Demokrat. Kebetulan, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali Pak Wayan Adnyana rekan saya ketika di Dewan periode sebelumnya,” tandas Arjaya.

Menurut Arjaya, banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan dengan elite Demokrat tersebut. Termasuk masalah Pilkada 2015 dan napas perubahan untuk Kota Denpasar ke depan yang diinginkan masyarakat. “Ya, diskusi banyak soal kondisi politik di Denpasar dan keinginan masyarakat untuk perubahan di Denpasar,” ujar putra dari tokoh PDIP almarhum Nengah Lepug ini. Arjaya menegaskan, Pilkada Denpasar 2015 tidak hanya bicara kalkulasi politik dan siapa diusung partai mana. Namun, yang lebih penting soal panggilan jiwa dan hati, karena masyarakat Denpasar menginginkan adanya perubahan. ”Ini panggilan hati sebagai putra daerah. Saya putra Denpasar, bolehlah saya mengabdikan diri untuk daerah, kalau memang ada ruang untuk itu.” Arjaya sendiri merupakan kader militan yang sebelumnya dua kali sebagai komandan memenangkan paket calon dari PDIP di Pilkada Denpasar. Pertama, ketika PDIP usung paket AA Gede Ngurah Puspayoga-Ketut Robin di Pilkada 2000 dan meluncur ke kursi kepala daerah 2000-2005. Kedua, ketika PDIP usung paket AA Gede Ngurah Puspayoga-IB Rai Dharmawijaya Mantra di Pilkada 2005 hingga terpilih jadi kepala daerah 2005-2010---sebelum Puspayoga tringgalkan jabatan, karena terpilih jadi Wakil Gubernur melalui Pilgub Bali 2008.

Bukan hanya itu. Ketika Pilgub Bali 2008, Arjaya juga yang mengagas paket Made Mangku Pastika-AA Puspayoga. Arjaya awalnya sempat menolak non kader seperti Mangku Pastika sebagai Cagub Bali dari PDIP. Namun, karena masuknya Puspayoga sebagai representasi kader partai, Arjaya melunak dan masuk tim inti pemenangan paket Pastika-Puspayoga. Paket ini pun keluar sebagai pemenang Pilgub Bali 2008. Namun, politik ternyata kejam. Arjaya disingkirkan, karena kariernya di PDIP dianggap menyaingi senior-seniornya. Pihak Puri Satria juga disebut-sebut andil menghadang Arjaya. Maka, dalam Pileg 2009 lalu, Arjaya pun dilempar ke nomor urut 8 daftar caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Denpasar. Beruntung, Arjaya diselamatkan oleh keluarnya aturan sistem tarung bebas, hingga nomor urut bukan jadi ukuran lolos ke Dewan. Arjaya lolos ke DPRD Bali 2009-2014, karena meraih suara terbanyak kedua setelah AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat (Ketua DPD PDIP Bali) di Dapil Denpasar.








sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen