TABANAN - I Komang Gede (IKG) Sanjaya tepat janji untuk merangkul para tokoh senior Partai Banteng pasca terpilih menjadi Ketua DPC PDIP Tabanan 2015-2020. Diawali pertemuan dengan para senior seperti I Made Arimbawa, IGG Putra Wirasana, dan IGN Dirga Atmaja, Minggu (8/3). Selanjutnya, IKG Anjaya akan berusaha dekati duo senior yang telah lompat pagar ke partai lain, yakni I Made Sudana (gabung Gerindra) dan I Wayan Sukaja (gabung Hanura).
Pertemuan antara IKG Sanjaya (Ketua DPC PDIP yang kini Wakil Bupati Tabanan 2010-2015) dengan trio Made Arimbawa, IGG Putra Wirasana, dan IGN Alit Dirga digelar di sebuah rumah makan kawasan Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, Minggu sore pukul 17.00 Wita. Made Arimbawa yang coba dirangkul Sanjaya adalah mantan Ketua DPRD Tabanan 1999-2004 dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009 peraih suara terbanyak se-Bali saat Pileg 2004.
Sedangkan IGG Putra Wirasana adalah mantan Wakil Bupati Tabanan 2005-2010. Dalam Pilkada Tabanan 2010 lalu, Putra wirasana membelot jadi Calon Bupati yang diusung Demokrat. Sebaliknya, IGN Dirga Atmaja (adaah Mantan Ketua DPC PDIP Tabanan sebelum era Ketut Boping Suryadi). Selain trio senior PDIP tersebut, pertemuan kemarin sore juga dihadiri sederet kader elite Banteng, seperti Wayan Gunadi (mantan pengurus DPC PDIP dan anggota DPRD Tabanan), Sri Malini (menantu tokoh sepuh PDIP I Gusti Mregeg), dan I Made Mudita (mantan anggota DPRD Tabanan). Sedangkan Sanjaya sendiri didampingi sekretaris DPC PDIP Tabanan, Nyoman ‘Komet’ Arnawa dan Bendahara DPC PDIP AA Ngurah Dharma Putra.
Pertemuan yang perdana Sanjaya selaku Ketua DPC PDIP dengan kalangan tokoh partai ini dikemas sebagai ajang silaturahmi, konsolidasi, dan sekaligus rekonsialiasi. “Saya ingin membangun romantisme kejayaan PDIP dengan tokoh-tokoh senior,” ungkap Sanjaya.
Selaku nakhoda partai yang baru, Sanjaya ingin mendapatkan masukan yang konstruktif untuk mengembalikan kejayaan PDIP Tabanan. Sanjaya pun berjanji akan membuat sistem, sehingga tidak ada lagi pengkotak-kotakan di PDIP. “Ke depan, saya tidak harapkan ada PDIP Sanjaya, PDIP si A, PDIP si B, dan seterusnya. Kita semua adalah sama yakni PDIP Perjuangan,” tegas Sanjaya, yang terpilih menjadi Ketua DPC PDIP Tabanan 2015-2020 melalui Konfercab di Denpasar, 15 Februari 2015 lalu. Sementara, Made Arimbawa mengapresiasi langkah pengurus DPC PDIP Tabanan di bawah Sanjaya. “Selama ini, ada pengkotak-kotakan yang menghilangkan rasa perjuangan kolektif kolegial. Ujungnya, terjadi pemecatan kader-kader militan,” ujar Arimbawa, yang sebelumnya masuk barisan wayan Sukaja saat kisruh berujung pemecatan di Pilkada Tabanan 2010. Menurut Arimbawa, kondisi itulah yang harus dibenahi sehingga PDIP kembali memiliki greget di Tabanan. Salah satu kunci yang harus dilakukan Sanjaya cs adalah menyamakan persepsi dan kaderisasi internal. Sedangkan IGG Putra Wirasana, yang notabene seteru Sanjaya di Pilkada tabanan 2010 lalu, mengaku senang ada pertemuan silaturahmi tersebut. Bagi Putra Wirasana, pertemuan ini sebagai suatu harapan untuk mengembalikan kejayaan PDIP di Tabanan. “Selama ini, hati saya selalu galau, karena tidak ada kepastian di PDIP. Hati kecil saya dan teman-teman masih sama. Kami masih cinta PDIP,” ujar mantan Wakil Bupati pendampingi Nyoman Adi Wiryatama ini.
Menurut Putra Wirasana, masih banyak kader yang telah lompat pagar ke partai lain, namun hati kecilnya masih berada di PDIP. Demi kejayaan PDIP, dia berharap mereka itu dirangkul kembali. “Saya harapkan pak ketua (Sanjaya) agar diklarifikasi atau diputihkan semua teman-teman yang dulu sempat lompat pagar sementara. Harapannya, kami bisa kembali bersatu. Jika ini bisa dilakukan, saya yakin PDIP akan jaya,” katanya. Menindaklanjuti masukan Putra Wirasana, Sanjaya berencana kunjungi sejumlah tokoh PDIP yang lompat pagar ke partai lain, seperti Made Sudana (mantan Ketua DPC PDIP Tabanan, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2009-2014 yang lompat pagar ke Gerindra) dan Wayan Sukaja (mantan Ketua DPRD Tabanan 2004-2009 yang lompat pagar ke Hanura, pasca dipecat akibat membelot sebagai Calon Bupati dari Golkar di Pilkada 2010, gara-gara insiden rekomendasi Cabup-Cawabup Jilid II). Semula, Sanjaya menjadwalkan bertamu ke rumah Made Sudana di Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Sabtu (7/3). Namun, rencana itu ditunda karena Sudana ada kesibukan, sementara Sanjaya sendiri harus berangkat ke Jakarta untuk urusan partai. “Pertemuan dengan Pak Sanjaya kami undur. Rencananya, besok (hari ini) Pak Sanjaya mampir ke rumah,” ungkap Sudana saat dikonfirmasi per telepon, tadi malam. Setelah menemui Sudana, Sanjaya menjadwalkan akan kunjungi Sukaja di LP Tabanan. Rencananya, Sanjaya ingin pinjam Sukaja untuk diajak keluar penjara. Hal ini akan dikoordinasikan dengan Kepala LP tabanan. “Kalau diizinkan, saya ingin ajak Pak Sukaja keluar satu hari. Kita coba menjamin sebagai pimpinan daerah. Mudah-mudahan diizinkan, nanti koordinasi dulu dengan Kalapas apa boleh seperti itu,” terang Sanjaya. Saat ini, Sukaja ditahan di LP Tabanan selaku tersangka kasus korupsi dana Bansos Rp 455 juta. Sanjaya ingin menjalin silaturahmi dengan Sukaja, yang selama ini terabaikan. Menurut Sanjaya, Sukaja adalah mantan politisi PDIP Tabanan yang sejatinya harus dihormati dan diperhatikan. “Ada yang saya datangi untuk sowan, ada yang akan saya undang dalam pertemuan,” kata Sanjaya.
sumber : nusabali