Penemuan mayat Ni Made Denik oleh warga di Banjar Manikan Desa Guwang Kecamatan Sukawati Gianyar |
GIANYAR - Warga Banjar Manikan Desa Guwang Kecamatan Sukawati Gianyar dikejutkan dengan adanya penemuan sesosok mayat perempuan, Kamis (25/12/2014) pagi.
Dari identitas yang ada di tubuh korban, diketahui jasad tersebut bernama Ni Made Denik (35), warga setempat yang bekerja di kargo.
Pada saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan tertelungkup di pinggir sawah. Warga yang panik kemudian melaporkan penemuan tersebut ke Kelian Banjar Manikan yang kemudian diteruskan ke Polsek Sukawati.
"Petugas menemukan di samping parit di bawah pohon kelapa," ujar Kasat Reskrim Polres Gianyar, Aris Purwanto pada Tribun Bali.
Setelah melakukan olah TKP, petugas kemudian membawa tubuh perempuan malang tersebut ke RSU Sanjiwani Gianyar untuk dilakukan visum.
"Sekarang kita masih lakukan visum. Kita belum bisa memastikan penyebab kematianny," ujarnya.
Sebelum Meninggal Kirim SMS Berbunyi Runguang Panake
GIANYAR - Setelah melakukan pencarian, I Made Wika (41) mengaku dikejutkan adanya pesan singkat elektronik (sms) di Ponselnya Kamis (25/12/2014). Ternyata sang istri, Ni Made Denik (35), menghubunginya. Bukannya memberitahu keberadaannya, warga Banjar Tengah Desa Ketewel ini malah mendapat kabar layaknya sebuah wasiat.
"Runguang panake! (Jaga anak-anak)," tulis Denik dalam SMS.
Wika yang perasaannya sudah tidak menentu bergegas keluar dari rumahnya untuk mencari sang istri. Saat keluar rumah, tersiar kabar warga Banjar Manikan Desa Guwang menemukan sesosok mayat perempuan.
Wika langsung menuju ke lokasi yang tidak jauh dari rumahnya. Sekitar pukul 06.30 Wita, ia melihat warga masih berkumpul ramai di tempat penemuan mayat. Diantara kerumunan warga, ia mencoba membelah mencari jalan. Kekhawatirarannya menjadi nyata tatkala melihat tubuh yang terbaring adalah istrinya sendiri.
Tubuh pria berperawakan gempal ini mendadak gemetar. Kedua kakinya pun seakan lemas. Wika duduk tersimpuh dihadapan mayat istrinya disertai derai tangisan yang tak terbendung.
"Mare ibi ajak tiang ngidih pelih sik timpalne. (Baru kemarin saya antar ke rumah temennya minta maaf)," ujar Wika saat ditemui di Kamar Jenazah RSU Sanjiwani Gianyar.
propinsibali.com_____
sumber : tribun