DENPASAR - Kebakaran hebat melahap tiga rumah di Jalan Plawa, Gang XI, Banjar Pagan Tengah, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur, Jumat (1/8) kemarin. Kebakaran yang diperkirakan terjadi pukul 09.15 Wita tersebut diawali dengan suara ledakan sebanyak tiga kali. Api dengan cepat meludeskan rumah nomor 3 berbentuk U milik Made Sukarwa, 79, dan selanjutnya menjalar membakar sebagian rumah tetangganya, milik Ida Bagus Pawana, 80, serta bagian atap rumah milik Komang Suyasa Artawan, 44. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah barang berharga tak terselamatkan. Bahkan, pemilik rumah Made Sukarwa beserta istri sempat syok dan nyaris pingsan.
Petugas BPBD kemudian segera memapah korban berusia sepuh itu untuk diberikan pertolongan pada mobil ambulans yang telah dipersiapkan, selanjutnya dilarikan ke RSUD Wangaya Denpasar yang jaraknya tidak jauh dari TKP. "Tidak ada korban jiwa, hanya saja pemilik rumah sempat syok dan sudah mendapat perawatan," jelas Made Prapta, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar saat memantau kebakaran. Terkait kebakaran itu, dari BPBD mengaku masih mendalami. "Jam 10 sebenarnya api sudah padam, mobil damkar (pemadam kebakaran, red) sudah bolak balik ngambil air. Selanjutnya tinggal pendinginan supaya tidak muncul kobaran api lagi," ujar Made Prapta.
Menurut seorang saksi mata, Ida Bagus Hari Jaya, 37, yang juga warga setempat, dugaan sementara api bersumber dari konsleting listrik di kamar Tomy, salah satu cucu dari Made Sukarwa. "Saya pas duduk di teras depan kamar sambil baca koran. Saya lihat api sudah menjilat-jilat keluar dari kamarnya Tomy, kemudian ada ledakan sampai 3 kali. Ledakan ketiga itu sumbernya dari mobil Avanza," jelas Ida Bagus Hari Jaya.
Dalam rumah Sukarwa terdapat 5 orang anggota keluarga, yakni Sukarwa dan istri, anak keduanya Made Udayana, 54, Made Arya, 23, (anak dari Made Udayana), serta Tomy, 24 (keponakan Made Udayana/cucu Sukarwa). Sementara di dalam garase terdapat 3 mobil masing-masing (Toyota Avanza, Kia Picanto dan Suzuki Splash), 3 Sepeda motor (Kymko, Jupiter Z, dan Vario). Naas bagi keluarga Sukarwa, mobil Avanza dan dua sepeda motor (kecuali Vario) hangus terbakar. "Saat api berkobar warga di gang ini sibuk mengamankan barangnya masing-masing termasuk keluarga Pak Sukarwa yang berhasil menjauhkan dua mobil dan satu sepeda motor keluar gang," lanjut Hari Jaya, PNS Kanwil Agama ini.
Dalam waktu sekejap, api sudah melahap sebagian atap rumah sementara warga sekitar hanya membantu secara manual yang mencoba memadamkan dengan ember dan selang seadanya. Sekitar 15 menit kemudian, sebanyak 5 mobil pemadam kebakaran Kota Denpasar dan 1 unit mobil Damkar Badung datang untuk memadamkan api. Namun pemadaman cukup memakan waktu sebab lokasi kejadian berada di gang sempit, meski begitu puluhan selang dilemparkan untuk menyalurkan air ke titik api. Sekitar pukul 11.45 Wita, barulah api benar-benar padam. Hanya tersisa tembok serta lantai rumah, sedangkan kerangka atap yang terbuat dari kayu telah hangus tak berwujud. Salah satu penghuni rumah, Made Udayana mengatakan sudah melakukan upaya pemadaman semampunya. "Api sangat cepat, tiba-tiba sudah besar saja. Air di ember tidak mempan untuk memandamkan. Apalagi sudah kena kasur, susah dipadamkan. Saat itu ponakan saya (Tomy, red) sedang mandi. Dia tidak merokok, jadi sekiranya ini karena konsleting listrik. Tapi saya tidak bisa memastikan itu," jelasnya yang berencana balik ke Bandung siang pukul 13.00 wita kemarin namun batal karena musibah itu. Dijelaskan Udayana, ada 6 kamar yang hangus terbakar. Namun kerugian materi yang diakibatkan dari kebakaran tersebut tidak bisa dia prediksi. "Kerugian? enggak taulah, bisa dilihat sendiri," ucapnya sambil menggeleng-gelenggkan kepala.
Selain melahap seisi rumah Sukarwa, api juga menghanguskan rumah tetangganya yang jaraknya berdempetan, yakni sebagian rumah milik IB Pawana. Di rumah ini, api menghanguskan dua palinggih di merajan yang ada di lantai dua. Dua palinggih tersebut yakni sanggah kemulan dan sanggah taksu yang atapnya berupa ijuk berwarna hitam. Hanya tersisa bagian dasar palinggih yang terbuat dari batu paras. Masih di lantai dua, berdekatan dengan merajan, sebuah ruang perpustakaan juga hangus terbakar. Tumpukan buku-buku berikut rak bukunya hangus.
Kepanikan akibat kebakaran ini, juga mengakibatkan seorang tetangga lainnya mengalami luka di bagian lutut, sebab dalam kondisi panik, dia berlari menyelamatkan barang-barang berharga keluar rumah. "Rumah saya paling ujung sih, tapi karena takut terkena imbas jadi saya buru-buru menyelamatkan barang. Saya sampai terjatuh dan luka di lutut," jelas Ardani sembari menunjukkan lukanya. Sementara itu, Kepala Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana yang memantau lokasi kebakaran di wilayahnya mengatakan akan merinci kerugian yang diakibatkan kebakaran tersebut. "Selanjutnya akan dilaporkan ke Dinas Sosial karena ada merajan, perpustakaan, dan 3 rumah yang rusak. Ini bencana bukan musibah," ujarnya.
sumber : NusaBali