DENPASAR - Musibah terjadi di Pantai Kelapa Dua, Pandanggalak, Denpasar Timur, Minggu (4/5) sore pukul 17.00 Wita. Sore itu, enam pelajar SMP dan SMA disapu ombak dan terseret saat surfing, hingga 3 korban di antaranya harus dilarikan ke RSUP Sanglah untuk menjalani perawatan intensif.
Enam (6) korban yang disapu ombak saat surfing sore itu masing-masing I Kadek Arya Wiguna Obara, 13, Adi Widyiana, 16, IB Putu Keniten Dwipayana, 14, Bayu Astawa, 21, Anta, 14, dan I Komang Aripani, 14. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, karena petugas gabungan cepat memberikan pertolongan.
Namun, 3 korban di antaranya harus dilarikan ke IRD RS Sanglah guna menjalani perawatan intensif, karena kondisinya cukup parah. Mereka masing-masing Anta (siswa SMPN 8 Denpasar yang tinggal di Jalan Akasia Denpasar Timur), IB Putu Keniten Dwipayana (pelajar yang tinggal di Jalan Kecubung Denpasar), dan Bayu Astawa (tamatan SMA yang tinggal di Jalan Soka Sati Denpasar).
Sedangkan 3 korban lainnya, tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena kondisinya tidak parah. Mereka adalah Komang Aripani (siswa SMPN 8 Denpasar yang tinggal di Jalan Sedap Malam Denpasar Timur), Kadek Arya Wiguna Obara (siswa SMPN 8 Denpasar yang tinggal di Jalan Sedap Malam Denpasar Timur), dan Adi Widiyana (siswa SLUA Saraswati Denpasar yang tinggal di Jalan Sedap Malam Denpasar Timur).
Petugas Pol Air Pospol Sanur Polresta Denpasar, I Made Koper Rinanap, menyatakan peristiwa enam pelajar disapu ombak ini terjadi pukul 17.00 Wita. Namun, pihaknya terjun melakukan penyelamatan, Minggu sore pukul 17.15 Wita, setelah mendapat laporan dari Satgas Pantai Sanur dan Balawista Sanur.
Ketika petugas Pol Air besarama Satgas Pantai Sanur dan Balawista Sanur tiba di lokasi musibah, kata Made Koper, 3 orang dari 6 korban sudah berada di tepi pantai setelah ditolong oleh seorang rekannya. Adalah korban Kadek Ariya Wiguna Obara yang pertama berhasil menyelamatkan diri, kemudian menolong dua rekannya, yakni Komang Aripani dan Adi Widiyana.
Sedangkan 3 korban lagi belum ditemukan. Menurut Made Koper, petugas gabungan kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri Pantai Padanggalak. Akhirnya, 3 korban ditemukan terombang-ambing di tengah laut sudah dalam kondisi sekarat. Namun, ketiganya masih bernapas. “Mereka ditemukan di tengah laut sejauh 100 meter dari tepi pantai,” jelas Made Koper yang ditemui di RS Sanglah, tadi malam, saat menunggui korban terseret ombak.
Made Koper mengisahkan, begitu 3 korban ditemukan dalam kondisi lemas, pihaknya langsung Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar untuk segera menangani mereka. Selanjutnya, ketiga korban sekarat dilarikan ke IRD RS Sanglah menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan tiga korban lainnya, juga sempat ke rumah sakit, namun tridak sampai dirawat inap karena kondisinya cukup bugar.
Sementara itu, korban Kadek Arya Wiguna Obara mengisahkan, dia bersama 5 rekannya datang ke Pantai Kelapa Dua, Padanggalak, Minggu sore pukul 15.00 Wita untuk surfing. Dari enam sekawan ini, yang bisa berenang hanya 3 orang, termasuk Arya Wiguna sendiri.
Saat tiba di pantai, mereka hanya menggunakan dua papan surfing. “Papan surfing itu digunakan oleh Adi Widiyana dan saya sendiri,” tutur Arya Wiguna saat ditemui di RS Sanglah tadi malam.
Sedangkan empat temannya, yakni Anta, IBP Keniten Dwipayana, Bayu Astawa, dan Komang Aripani kala itu hanya berenang di pinggir pantai. Awalnya, kata Arya Wiguna, kondisi ombak cukup bersahabat. Karena keasyikan main, tanpa terasa para korban sedikit demi sedikit terseret ke tengah laut.
“Saat sudah berada di tengah, tiba-tiba muncul ombak besar menyapu kami hingga terseret semua,” tutur Arya Wiguna. “Saya sempat menolong teman yang teriak minta tolong. Tapi, tiga lainnya langsung terseret ombak tanpa tertolong,” imbuh siswa SMPN 8 Denpasar ini.
Dalam situasi panik, Arya Wiguna bersama dua rekannya yang selamat berteriak minta tolong. Bahkan, Arya Wiguna mencabut bendera merah yang dipasang Satgas Pantai Sanur dan melambaikannya agar bisa diliat oleh pengunjung dan petugas di tepi pantai.
sumber : NusaBali