Singaraja - Pengamanan
wilayah Kabupaten Buleleng diperketat pada saat pelantikan pasangan Made
Mangku Pastika-Ketut Sudikerta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali
periode 2013-2018 di Denpasar, Kamis (29/8).
"Sejumlah
titik rawan di Buleleng menjadi fokus utama perhatian kami saat acara
pelantikan berlangsung," kata Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun
Komisaris Besar Beny Arjanto di Singaraja, Rabu.
Bahkan
pada saat acara pelantikan di gedung DPRD Provinsi Bali di Denpasar,
pihaknya mengerahkan 250 personel kepolisian untuk bersiaga di wilayah
Kabupaten Buleleng.
"Pengamanan
kami lakukan sesuai prosedur yang berlaku agar situasi benar-benar
kondusif," katanya seusai memimpin apel kesiapan anggota Polres Buleleng
itu.
Selain
itu, lanjut dia, pengamanan juga didukung oleh kekuatan penuh yang
tersebar di sejumlah kepolisian sektor di wilayah Bali utara itu.
Sementara
itu, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Dewa Nyoman Sukrawan memastikan
hadir dalam acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang
dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi itu.
"Saya
akan hadir pada acara itu," kata Sukrawan yang dalam Pilkada Bali 2013
sebagai calon wakil gubernur mendampingi Cagub Anak Agung Ngurah
Puspayoga dari PDIP, namun dikalahkan oleh pasangan Pastika-Sudikerta
itu.
Singaraja - Pengadaan
pakaian 45 anggota DPRD Kabupaten Buleleng menyedot dana senilai
Rp245,989 juta sebagaimana tercantum dalam Perubahan APBD setempat tahun
2013.
"Pengadaan
pakaian ini tanpa melalui proses tender karena nilainya kurang dari
Rp500 juta," kata Sekretaris DPRD Kabupaten Buleleng Ida Bagus
Geriastika di Singaraja, Rabu.
Ia
menyebutkan bahwa pakaian tersebut terdiri dari pakaian sipil harian
untuk 45 orang anggota Dewan masing-masing dua stel senilai Rp126 juta,
pakaian dinas upacara satu stel senilai Rp63 juta dan pakaian kerja
lapangan satu stel Rp47,745 juta ditambah empat anggota Dewan pergantian
antarwaktu.
Pengukuran
baju untuk semua anggota DPRD Kabupaten Buleleng itu dilakukan sebelum
sidang paripurna berlangsung. Pengukuran dilakukan oleh perusahaan yang
mendapat tender tersebut.
Sementara
itu, dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Buleleng, Wakil Bupati
Buleleng I Nyoman Sutjidra yang mengusulkan perubahan anggaran
pendapatan sebesar Rp1,32 triliun, sedangkan anggaran belanja meningkat
Rp1,45 triliun lebih.
Korupsi Pengadaan Motor Mengarah Kepada Suradnyana
Singaraja - Dugaan korupsi
pengadaan ratusan unit sepeda motor untuk kepala desa di Kabupaten
Buleleng menjelang Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Bali beberapa waktu
lalu mengarah kepada Bupati Putu Agus Suradnyana.
Kepala
Bagian Keuangan Pemkab Buleleng Bimantara kepada wartawan di Singaraja,
Rabu, mengaku telah mendapat perintah dari Bupati untuk mengubah konsep
perimbangan dana desa sebagai pemicu terjadinya korupsi itu. "Bupati
yang memerintahkan untuk mengubah konsep dana perimbangan desa,"
ucapnya.
Ia
mendapatkan perintah secara lisan dari Bupati untuk mengubah konsep
tersebut. Dia mengungkapkan bahwa pada awalnya Bupati Suradnyana
mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 900/16/HK/2013 tertanggal 21
Januari 2013 tentang perincian dana perimbangan desa.
Di
dalam SK itu disebutkan bahwa pos belanja dibagi menjadi dua, yakni
untuk keperluan operasional desa senilai Rp8.238.238.428 dan untuk
pemberdayaan masyarakat desa sebesar Rp19.222.556.332.
SK
tersebut kemudian diubah menjadi SK Bupati Nomor 900/431/HK/2013
tertanggal 30 April 2013 yang menyebutkan bahwa anggaran pemberdayaan
masyarakat desa menjadi Rp17.160.506.332 dan operasional pemerintahan
desa menjadi hanya Rp7.328.788.428.
"Karena
ada kebijakan dari Pak Bupati seperti itu, maka dana yang bersumber
dari pendapatan asli daerah diatur pada SK kedua," kata Bimantara.
Menurut
dia, Kepala Sub-Bagian Anggaran Pemkab Buleleng Gede Suartama yang
menyusun draf perubahan tersebut. "Saat ini dia sedang
mengonsultasikannya ke Kemendagri," katanya.
propinsibali.com_____
sumber : antarabali