AMLAPURA - Warga sebanjar dengan dikoordinasikan Kelian Banjar Pegubugan I Kadek Sumarta dan Perbekel Manggis, I Wayan Partika Suyasa, kemarin gotong royong bersihkan material longsor di rumah keluarga Wayan Patra
Bencana Longsor Usai Hujan Lebat di di Banjar Pegubugan, Desa Manggis, Karangasem
Bencana longsor yang merusak rumah dan sanggah (pura keluarga) terjadi di Banjar Pegubugan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (2/1) petang pukul 18.00 Wita. Meski tak ada korban jiwa maupun terluka, namun satu keluarga terpaksa harus mengungsi.
Tebing yang longsor di Banjar Pegubungan, Desa Manggis petang itu adalah tegalan milik keluarga I Wayan Patra, 57. Tebing setinggi 9 meter itu longsor menimpa rumah dan sanggah keluarga Wayan Patra, yang berada di bawahnya. Tebing longsor ini meluluhlantakan seluruh bangunan sanggah, tembok panyengker, dan satu kamar tidur di rumah Wayan Patra.
Bangunan suci (palinggih) di sanggah keluarga Wayan Patra yang hancur, antara lain, Palinggih Rong Telu dan Palinggih Rong Dua. Seluruh tembok panyengker sanggah ambruk hingga merusak satu kamar tidur.
Selain satu kamar tidur, bangunan rumah keluarga Wayan Patra yang juga rusak adalah tembok berlubang karena terdorong material longsor, atap genting berantakan. Bahkan, material longsoran sampai masuk ke dalam bangunan.
Ketika bencana longsor terjadi, Wayan Patra berada di dalam rumah bersama dua istrinya: Ni Nyoman Sunarti, 45, dan Ni Wayan Seruni, 55, serta satu anaknya yang masih baita yakni I Komang Sapta Wiguna, 3. Beruntung, mereka selamat dari maut, karena berada di luar kamar yang ringsek.
Wayan Patra menceritakan, sebelum terjadi longsor petang itu, terjadi hujan lebat seharian. Tiba-tiba, terjadi longsor yang ditandai suara gemuruh, sementara halaman rumah bergetar. Setelah suara gemuruh reda dan dilakukan pengecekan, ternyata sanggah berikut tembok panyengker seluas 6 meter x 5 meter sudah ambruk tertimbun material longsoran. “Beruntung, kami semua selamat,” tutur Wayan Patra di rumahnya yang tertimpa longsor, Kamis (3/1).
Khawatir terjadi longsor susulan, Wayan Patra bersama keluarganya berjumlah 4 orang malam itu pilih mengungsi ke rumah adiknya, Ni Nengah Mastri, masih di Banjar Pegubugan. "Daripada was-was tidur di rumah karena khawatir terjadi longsor susulan, lebih baik kami mengungsi sekeluarga, biar merasa nyaman," keluh Wayan Patra.
Hingga tadi malam, Wayan Patra bersama keluarganya masih mengungsi, karena takut tidur di rumah. Buat sementara, bangunan tempat tinggalnya yang rusak dikasi atap terpal. Bangunan rumah keluarga Wayan Patra ini posisinya di bawah (sisi selatan) sanggah yang ambruk diterjang longsor.
Bencana longsor di rumah Wayan Patra ini belum dilaporkan ke BPBD Karangasem. Meski demikian, warga sebanjar sudah turun membantu gotong royong membersihkan material longsor di rumah Wayan Patra, Kamis kemarin.
Kegiatan gotong royong tersebut dikoordinasikan langsung Kelian Banjar Pegubugan I Kadek Sumarta dan Kepala Desa (Perbekel) Manggis, I Wayan Partika Suyasa. Anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem dari Daerah Pemilihan Kecamatan Manggis, I Wayan Tama, juga sempat hadir ke lokasi bencana kemarin.
Sementara itu, Perbekel Wayan Partika Suyasa mengatakan penanganan awal pasca longsor di rumah WSayan Patra dilakukan dengan mengajak warga setempat gotong royong. Mereka bahu membahu menyingkirkan palinggih yang hancur berserakan dan membersihkan material longsoran. "Kami hanya melaporkan bencana ini ke Kantor Camat Manggis, dengan harapan laporan itu diteruskan ke BPBD Karangasem," jelas Perbekel Partika Suyasa, Kamis kemarin.
Dihubungi secara terpisah, Kamis kemarin, Kasi Trantib Kantor Camat Manggis, Ni Made Tresnasih, mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya longsor di Banjar Pegubugan. Demikian pula Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengaku belum dapat laporan. "Terima kasih laporannya, sekarang kami instruksikan anggota agar turun ke lokasi longsor," jelas IB Arimbawa.
sumber : nusabali