Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Siang Ini 5 Gempa Tremor Non Harmonik Guncang GA

Siang Ini 5 Gempa Tremor Non Harmonik Guncang GA

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 11 November 2017 | 2:06:00 PM

Gunung Agung, Selasa (7/11/2017)
Hingga siang ini pukul 06,00 WITA sampai 12.00 WITA, Sabtu (11/11/2017) kegempaan di Gunung Agung (GA), Karangasem, Bali masih terjadi.

Gempa yang terekam oleh Seismograf PVMBG diantaranya adalah gempa Tremor non Harmonik, Vulkanik Dalam, Vulkanik Dangkal, Tektonik Lokal Dan Tektonik jauh.

Seperti keterangan berikut ini :

Tremor Non-Harmonik

(Jumlah : 5, Amplitudo : 2-4 mm, Durasi : 63-206 detik)

Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 8, Amplitudo : 2-5 mm, Durasi : 7-16 detik)

Vulkanik Dalam

(Jumlah : 4, Amplitudo : 3-5 mm, S-P : 1-3 detik, Durasi : 8-18 detik)

Tektonik Lokal

(Jumlah : 3, Amplitudo : 14-25 mm, S-P : 4-5 detik, Durasi : 50-100 detik)

Tektonik Jauh

(Jumlah : 1, Amplitudo : 7 mm, S-P : 14 detik, Durasi : 54 detik)

METEOROLOGI

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 21-30 °C dan kelembaban udara 70-86 %.

VISUAL

Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 m di atas kawah puncak.

Gubernur Perpanjang Penanganan Darurat

Rencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana untuk membongkar Posko Siaga Bencana Gunung Agung Karangasem, Bali dipastikan batal.

Pasalnya, Gunung Agung yang masih berstatus Siaga kini diperpanjang hingga 23 November 2017 mendatang sehingga pihak BPBD masih mengevaluasi keberadaan posko ini.

Jumat (10/11), posko ini juga tampak sepi tanpa keberadaan petugas jaga serta logistik bantuan bagi para pengungsi Gunung Agung.

Hasil pantauan redaksi, Jumat, Posko Siaga Bencana Gunung Agung yang terletak di halaman kantor BPBD Kabupaten Jembrana di Jalan Ngurah Rai Negara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana tampak sepi.

Selain tidak ada petugas jaga yang biasanya berseragam oranye, sejumlah perlengkapan posko seperti komputer dan meja juga tampak sudah dikosongkan.

Bahkan, tumpukan logistik bantuan untuk para pengungsi ini juga tampak sudah tidak berada di tempatnya semula.

"Untuk logistik bantuannya kami pindahkan ke GOR Krisna Jvara agar lebih aman karena belakangan ini sering hujan sehingga khawatir rusak. Ini juga sesuai instruksi pimpinan untuk mengevakuasi bantuan ke tempat yang lebih aman," kata Kepala BPBD Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susika Permana.

Menurut Eko, keberadaan Posko Siaga Bencana kali ini tengah dievakuasi lantaran mengikuti darurat penanganan pengungsi yang ditetapkan oleh Pemprov Bali.

Sebelumnya, darurat penanganan pengungsi ini seharusnya berakhir pada Kamis (9/11) kemarin, namun akhirnya sesuai kebijakan Pemprov Bali akhirnya diperpanjang lagi hingga 14 hari mendatang atau berakhir pada 23 November 2017.

Begitu pula dengan petugas jaga yang kini masih dipertimbangkan apakah nantinya cukup menyiagakan petugas yang berjaga di dalam kantor BPBD atau berjaga di posko ini.

Terkait keberadaan para pengungsi terdampak Gunung Agung ini, kata dia, saat ini jumlahnya berkurang drastis semenjak menurunnya status Gunung Agung yang sebelumnya awas dan kini menjadi siaga.

Para pengungsi yang awalnya terdata sebanyak 630 jiwa selama Gunung Agung berstatus awas, kini diperkirakan berkurang drastis lantaran mereka kebanyakan sudah kembali ke kampung halamannya.

Ditambahkan Eko, saat ini pengungsi yang masih bertahan di Kabupaten Jembrana hanya warga Kabupaten Karangasem yang tempat tinggalnya berada di dekat puncak Gunung Agung atau Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

"Data pengungsi ini akan kami update lagi nanti.

Tapi yang pasti jumlahnya menurun drastis dari jumlah sebelumnya karena sudah banyak yang pulang usai status Gunung Agung yang diturunkan ke status siaga," kata Eko.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika kembali memperpanjang keadaan darurat penanganan pengungsi selama 14 hari, sejak Jumat (10/11) hingga Kamis (23/11/2017).

Perpanjangan itu tertuang dalam surat pernyataan No 361/11767/SET/BPBD.

Pastika mengatakan, keadaan darurat penanganan pengungsi ini diperpanjang agar bisa memenuhi kebutuhan logistik, bukannya keadaan semakin darurat.

“Hari ini saya tandatangani karena status Gunung Agung masih siaga dan karena masih ada pengungsi masih status logistik. Bukan darurat segala-galanya, karena kalau tidak dinyatakan darurat kita tidak bisa minta beras,” ujar Pastika selepas rangkaian Upacara Peringatan Hari Pahlawan, di Lapangan Niti Mandala Denpasar, Jumat.

Pastika mengatakan, status penanganan darurat akan diperpanjang terus sampai status Gunung Agung kembali normal.

Dalam surat pernyataan tersebut tertulis masa berlaku surat.

Keadaan darurat ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan di lapangan.

“Dampaknya sudah mulai terlihat ketika status turun menjadi siaga, perputaran ekonomi membaik, pariwisata kembali dan itu patut kita syukuri,” jelasnya.







sumber : tribun
Share this article :

Menuju Bali I 2018

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Guru Piduka Dilaksanakan di Pura Penataran Agung Besakih Mohon GA Tak Meletus

Ritual guru piduka di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (18/11) Di...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen