Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , , , » Jangan Terjadi Lagi! Pastika: Jika Gunung Agung Erupsi Radius 5 KM Akan Hangus Semua

Jangan Terjadi Lagi! Pastika: Jika Gunung Agung Erupsi Radius 5 KM Akan Hangus Semua

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 16 September 2017 | 8:06:00 AM

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat ditemui di Gedung WIswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (15/9/2017).
Pastika: Saya Sendiri Rasakan Letusan Gunung Agung Tahun 1963, Tidak Boleh Terjadi Lagi!

DENPASAR- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika terdiam sebentar ketika ditanya soal aktivitas yang meningkat dari Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang meningkat dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada) berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pastika mengajak semua masyarakat berdoa supaya aktivitas gunung agung tidak meningkat lagi.

“Jangan panik, kita semua berdoa supaya tidak meningkat lagi. Saya sendiri merasakan letusan itu tahun 1963 saya baru tamat SD. Jadi betapa dahsyatnya itu dan itu tidak boleh terjadi lagi,” ujar Pastika.

Pastika pun sempat menghela nafas sejenak dan melihat ke atas seakan teringat kejadian meletusnya Gunung Agung di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (15/9/2017).

Dijelaskan oleh Pastika bahwa ketika ada lahar turun dari Gunung Agung maka radius 5.000 meter (5 KM) dari kawah gunung agung akan hangus semua.

Dikatakannya Pemprov Bali bersama Pemkab Karangasem telah memiliki rencana Kontijensi bencana jika nantinya Gunung Agung akan erupsi.

Maka dari itu ia mengajak masyarakat Bali khususnya disekitar kaki Gunung Agung untuk tidak panik, karena siklus Gunung Agung ini adalah siklus natural yang bisa terjadi kapan saja.

“Itu kalau lahar turun, 5.000 meter hangus itu. Tetapi kita siap dan kita sudah punya rencana kontijensi. Pertama jangan panik karena ini hal yang natural dan alamiah yang terjadi. Kita berdoa dan memohon agar aktifitas Gunung Agung tidak meningkat lagi,” ujar mantan Kapolda Bali yang transmigrasi ke Bengkulu karena letusan Gunung Agung tahun 1963 ini.

Walaupun tetap meminta masyarakat untuk tidak panic, Pastika juga mengimbau masyarakat untuk waspada karena Gunung Agung merupakan gunung yang termasuk dalam kawasan conton api pasifik (ring of fire).

Sedangkan gunung lainnya yang juga termasuk dalam conton api pasifik seperti Gunung Merapi, Gunung Sinabung, Gunung Raung, dan Gunung Rinjani sudah erupsi sebelumnya.

“Karena gunung disekitar kita semua sudah meletus, mulai dari Merapi, Sinabung, Raung dan di Lombok sudah erupsi. Nah kita (Gunung Agung) kan kelewatan ini, jangan sampai sekarang kena (erupsi) juga,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra menambahkan bahwa dalam level waspada ini, pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak mendekati kawah karena berbahaya jika sampai menghirup gas yang dihasilkan kawah gunung.

Gunung Agung telah mengeluarkan gas di bagian kawah gunung, jika gas itu terhirup maka akan sangat berbahaya.

“Langkah kita mengimbau masyarakat supaya tidak mendekati kawah karena kawah bisa mengeluarkan gas dan kalau terhirup akan berbahaya. Gas itu sekarang sudah muncul tetapi masih dikawah belum naik keluar, karena sewaktu-waktu dalam level waspada gas bisa naik,” ujarnya.

Dijelaskannya radius 2,5 kilometer dari kawah tidak bisa dimasuki saat sekarang ini karena ditakutkan gas itu akan terhirup oleh masyarakat dan membahayakan.

Selain itu walaupun meminta masyarakat untuk waspada, ia mengingatkan masyarakat jangan panik karena semua gunung berapi berpotensi mengalami erupsi.

Namun, tidak ada erupsi gunung berapi yang tiba-tiba dan itu melalui proses yang bisa diamati, beda halnya dengan gempa.

“Ada potensi erupsi, semua gunung berapi punya potensi mengalami erupsi. Tetapi tidak ada erupsi tiba-tiba, dia memiliki proses yang bisa diamati. Level I normal, level II waspada, level III siaga dan level IV awas. Itu bisa diprediksi, beda dengan gempa,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada erupsi baik debu atau abu yang keluar sampai saat ini.

Bupati Karangasem Sebut Segera Gelar Upacara Pekelem di Gunung Agung

AMLAPURA- Naiknya status Gunung Agung dari normal jadi waspada (level II) direspon Pemerintah Daerah (Pemda) Karangasem.

Jumat (15/9/2017) siang, forum komunikasi pimpinan daerah menggelar rapat koordinasi antisipasi status waspada di Kantor Wantilan Bupati.

Dalam rapat tersebut, pimpinan daerah dari kepolisian, TNI, Ketua DPRD, serta Bupati dan Wakil Bupati sepakat lakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi sesuatu.

Upaya tersebut akan ditempuh secara niskala dan skala.

Masyarakat sekitar akan disampaikan terkait rencana pemerintah.

Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri menjelaskan, jalur niskala akan ditempuh dalam waktu dekat.

Warga Karangasem diimbau ikut serta berdoa di rumah masing-masing dengan membuat pejati.

Selain itu pemerintah juga akan melakukan upacara di sekitar gunung tertinggi di Bali itu.

“Kemungkinan kita (pemda) akan ngaturan pekelem di Gunung Agung. Untuk waktunya kita akan rumuskan dulu biar tidak tergesa-gesa. Antisipasi secara niskala kita infokan ke seluruh kabupaten,” jelasnya.

Kepala pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, ada beberapa desa yang sudah melakukan upacara setelah status Gunung Agung meningkat menjadi waspada.

Dan diikuti hampir puluhan warga sekitar.

Satu diantaranya di Banjar Dinas Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.

“Untuk upaya jalur niskala wewenang Bagian Kesra, Setda Karangasem. Mudah mudahan tidak terjadi apa,” harap Ketut Arimbawa.

Ditambahkan, BPBD juga sudah menyiapkan sarana dan prasana untuk antisipasi hal yang tiba-tiba terjadi.

Seperti masker, tenda, genset, dan dapur umum.

Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi mengutarakan hal sama.

Pihaknya meminta pemerintah segera mengusulkan anggaran untuk kegiatan antisipasi, baik jalur niskala maupun skala.

Langkah niskala harus segera dilakukan demi mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan warga.

Pria asli Desa Sibetan itu juga meminta pemda mengusulkan anggaran untuk jalur skala, seperti kegiatan simulasi.

Langkah ini wajib digelar untuk mengantisipasi sesuatu yang tak diinginkan.

“Namanya bencana kapan pun bisa terjadi. Pemda harus segera lakukan ini,” ungkap I Nengah Sumardi.

Sementara itu, Wabup Karangasem, I Wayan Arthadipa mengusulkan agar intensitas simulasi dapat dilakukan secara detail oleh seluruh pihak terkait.

“Intensitas kegiatan simulasi harus dilakukan lebih detail, dan melibatkan TNI Polri. Lebih difokuskan ke warga yang tinggal di ketinggian 1.200 MDPL,” kata Wabup Karangasem , I Wayan Arthadipa.

Rapat koordinasi dipimpin Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, Wakil Bupati I Wayan Arthadipa, Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi, Kapolres AKBP Wayan Gede Ardana, Dandim Letkol Inf Syafirial Agustus, dan Peberkel sekitar lereng Gunung Agung, serta pimpinan instansi terkait.

Warga dan Pendaki Masih Tetap Melakukan Pendakian

Walau sudah status Gunung Agung meningkat, tapi aktivitas pendakian tetap dilakukan warga dan pendaki, Jumat (15/9/2017).

Humas Pura Pasar Agung di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, I Wayan Suara Arsana mengatakan, wisatawan dan warga untuk mendaki setiap hari capai puluhan orang.

Hari ini, wisatawan yang datang untuk naik ke Gunung Agung lewat jalur Pura Pasar Agung hampir 40 orang.

Mereka diantar oleh 19 guide, dan berangkat malam hari.

Pendaki dan guide yang ke puncak Gunung Agung tak mengalami apapun, dan mengatakan kondisinya aman.

“Sampai hari ini masih ada wisatawan yang mendaki. Saya minta bupati tegas dalam hal ini. Seandainya dilarang mendaki, beri imbauan larangan. Jika diperbolehkan, beri imbauan tersebut,” kata Suara.









sumber : tribun
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen