TABANAN - Virus HIV di Tabanan sudah menjangkit pada anak usia sekolah.
Dari data di Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) usia 15 hingga 20 sudah terkena virus yang akan berkembang menjadi AIDS tersebut.
Masa infeksi virus HIV sehingga akhirnya timbul gejala adalah 5-10 tahun.
Sehingga jika ada data pasien HIV rentang usia 20-29 tahun maka bisa dikatakan kelompok usia itu telah terinfeksi pada usia 15-20 tahun atau masuk pada usia belajar.
“Mirisnya, sebagian besar tertular lewat hubungan seksual yang bisa diartikan telah terjadi hubungan seks bebas usia dini,” kata Kepala Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Tabanan, I Ketut Randem, (7/12/2016).
Data Dinas Kesehatan Tabanan per-Oktober 2016, dari total akumulasi pasien HIV sebanyak 919 pasien, sebanyak 280 pasien berada pada usia 20-29 tahun dan 317 pasien pada usia 30-39 tahun.
Menurut Randem, kemajuan teknologi tanpa penggunaan yang bijak menjadi salah satu pemicu terjadinya hubungan seksual dini dan akhirnya berpotensi terinfeksi HIV.
Dari pengalamannya, banyak menemukan kasus anak-anak SMP bahkan ada yang SD sudah melakukan hubungan seksual.
Padahal, hubungan seksual adalah faktor penular terbanyak dalam hal menularkan virus HIV.
Data dari Dinas Kesehatan Tabanan mencatat dari total 919 kasus HIV, sebanyak 833 kasus tertular dari hubungan heteroseksual, dua kasus hubungan biseksual dan 10 kasus karena hubungan homoseksual.
Sementara faktor resiko IDU tercatat 21 kasus, Perinatal (dari ibu ke bayi) sebanyak 49 kasus dan tidak diketahui 4 kasus.
sumber : tribun