Kapal perang milik negara Oman setelah merapat di Pelabuan Benoa, Denpasar, Bali, dua hari lalu, kembali Jumat (30/9/2016). |
DENPASAR - Kapal perang milik negara Oman, Timur Tengah yang mengangkut 53 anak buah kapal (ABK) merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali selama tiga hari untuk memberikan kesempatan kepada seluruh ABK mengunjungi sejumlah objek wisata di Pulau Dewata.
Mereka berada di Bali selama tiga hari dengan Komandan Captain Raad Sulaiyam Humaid Sulaiyam Al Shabibi DAN meninggalkan Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (30/9/2016).
Para ABK selama di Bali sempat mengunjungi objek wisata antara lain Pantai Kuta, perkampungan seniman Ubud, toko oleh-oleh di Kabupaten Gianyar dan sejumlah objek wisata lainnnya di Kota Denpasar.
Komandan Lanal Denpasar Letkol Laut (P) GB Oka, yang diwakili oleh Palaksa Lanal Denpasar Mayor Laut (P) Sobarudin beserta Perwira Staf sempat menyambut kedatangan dan melepas kembali kapal perang tersebut.
Palaksa Lanal Denpasar Mayor Laut (P) Sobarudin mengatakan, Bali sengaja dipilih sebagai tempat persinggahan pertama untuk mengadakan kunjungan wisata dan menambah logistik setelah berangkat dari Australia 23 September 2016.
Bali yang telah dikenal wisatawan mancanegara berkat keindahan alam dan seni budaya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong dalam dan luar negeri.
Bali sebenarnya bukan tujuan utama tempat singgah dalam kunjungannya ke Indonesia, namun atas permintaan Komandan Kapal Perang Captain Raad Sulaiyam Humaid Sulaiyam Al Shabibi akhirnya merapakat di Pelabuhan Benoa.
Pulau Dewata selama ini memang tidak pernah luput dari kunjungan kapal perang, baik dari pihak TNI maupun luar negeri.
"Bali memang menjadi magnet Indonesia. Hampir semua pihak ingin berkunjung ke Pulau Dewata, khususnya angkatan laut dari dalam negeri maupun luar negeri," ujar Mayor Laut (P) Sobarudin, seperti dikutip Antara.
Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihaknya dalam menerima kedatangan kapal perang Negara Oman RNOV Al Naasir 121 (S12).
Kapal tersebut tercatat sebagai yang pertama merapat di Bali dari Timur Tengah.
Mayor Laut (P) Sobarudin menambahkan, kapal perang tersebut rencananya akan menempuh pelayanan selama 25 hari hingga tiba di negara Oman.
Sebelum sampai di negara merencanakan singgah sekali lagi, di salah satu pelabuhan Indonesia serta Pelabuhan negara Colombo.
Kapal perang tersebut merapat di Bali, Lanal Denpasar mengerahkan satu peleton pasukan untuk menjaga dan mengamankan di area pelabuhan di darat serta satu kapal Catamaran untuk melaksanakan pengamanan di laut.
Kapal perang tersebut diproduksi Austal Limited Australia dengan ukuran panjang 72,5 meter, lebar 18,66 meter draft empat meter, berat 1.020 ton, dan kecepatan masimum 38 knots.
Kapal tersebut dirancang untuk beroperasi di daerah berisiko rendah, dilengkapi persenjataan, satu unit helikopter.
sumber : tribun