Headlines News :
Home » , , , » Pelaku Diperiksa Itensif, Korban Penebasan Kakak Masih Dirawat

Pelaku Diperiksa Itensif, Korban Penebasan Kakak Masih Dirawat

Written By Dre@ming Post on Senin, 30 Mei 2016 | 2:28:00 PM

Sehari pasca ditebas sang kakak kandung saat cekcok di rumahnya kawasan Banjar Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, I Ketut Arda, 60, masih dirawat intensif di RSUD Buleleng, Minggu (29/5).

Sedangkan kakaknya yang pelaku penebasan, I Nyoman Sudana, 70, masih diamankan di Mapolsek Sawan. Kapolsek Sawan, AKP Made Mustiada, menyatakan hingga Minggu kemarin pihaknya masih memeriksa pelaku Nyoman Sudana. Namun, yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka, meskipun sudah langsung ditangkap polisi di rumahnya, Sabtu (28/5) malam sekitar pukul 19.30 Wita atau hampir 1 jam pasca insiden berdarah.

Menurut Kapolsek Made Mustiada, pelaku Nyoman Sudana masih dalam status diamankan, belum ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, petugas masih mengumpulkan bukti-bukti dan meminta ketyerangan saksi-saksi, terutama korban Ketut Arda yang kini dirawat di rumah sakit. “Tapi, proses tetap berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kapolsek Made Mustiada saat dikonfirmasi, Minggu kemarin.

Ditegaskan Mustiada, pihaknya sedang berupaya penghadiran beberapa saksi yang melihat langsung petristiwa cecok kakak vs adik yang berujung aksi penebasan, Sabtu petang pukul 18.40 Wita tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Mustiada, pelaku Nyoman Sudana tega menebas adik kandungnya, Ketut Arda, menggunakan senjata parang, lantaran tidak tahan mendengar kata-kata ngaur dari adiknya itu.

Selain itu, kakak adik Nyoman Sudana vs Ketut Arda juga merupakan musuh bebuyutan sejak beberapa tahun lalu. Korban Ketut Arda disebutkan sempat mengalami gangguan jiwa, kadang kelakukannya sering tidak kontrol dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Inilah yang kerap membuat emosi kakaknya.

Karena kelakuannya yang sering lepas kendali itu, kata Mustiada, korban korban Ketut Arda kini hidup sebatangkara. Pria berusia 60 tahun ini telah lama ditinggal cerai istrinya. Sedangkan dua anaknya yang sudah berumah tangga saat ini tinggal di Denpasar. Korban Ketut Arda dan pelaku Sudana tinggal dalam satu natah (halaman) rumah.

Saat kejadian, Sabtu petang, sebenarnya banyak yang menyaksikan duel kakak vs adik ini di rumahnya di Banjar Beji, Desa Sangsit, terutama kalangan pemuda yang sedang nongkrong di warung. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang berani melerai perkelahian dua bersaudara tersebut, karena menggunakan senjata tajam.

Menurut Mustiada, warga setempat hanya bisa melapor kepihak kepolisian dan Kepala Dusun (Kadus) Beji, yang kebetulan masih keponakan kakak adik Mudana dan Ketut Arda.

Setelah korban Ketut Arda tumbang bersimbah darah, pelaku Sudana melarikan diri ke bidan desa untuk mendapat pertolongan atas luka di bagian kepalanya. Warga di sekitar TKP pun baru berani menolong korban Ketut Arda dan membawa nya ke RSUD Buleleng di Singaraja, setelah kepergian pelaku Sudana.

Menurut Kapolsek Mustiada, pihaknya masih mendalami kasus ini, termasuk apakah aksi penebasan sudah direncanakan pelaku atau tidak. “Nah, apakah direncana kan atau tidak, kami masih selidiki,” tandas Mustiada.

Sementara itu, korban Ketut Arda hingga Minggu kemarin masih dirawat intensif di RSUD Buleleng. Korban menderita luka cukup parah di leher sebelah kiri dan telapak tangan kanan. Akibat luka robek kena sabetan parang, korban Ketut Arda harus mendapatkan jaritan sepanjang 10 cm di leher dan panjang 3 cm di telapak tangan kiri.

Menurut petugas medis di RSUD Buleleng, kondisi korban Ketut Arda sudah membaik. Namun, karena trauma atas insiden berdarah tersebut, korban sering emosi di ruang perawatan. Bahkan, korban Ketut Arda sempat ancam akan melakukan balas dendam.

Insiden berdarah kakak adik di Banjar Beji, Desa Sangsit itu sendiri sebelumnya terjadi Sabtu petang pukul 18.40 Wita, ketika korban Ketut Arda usai matuakan (minum tuak) di warung depan rumahnya. Diduga dalam kondisi mabuk, saat itu korban mengeluarkan kata-kata yang membuat kakaknya, Nyoman Sudana tersinggung. Mereka kemudian terlibat cekcok mulut, hingga berujung penebasan.

Korban Ketut Arda sempat melakukan perlawanan menggunakan tangan kanannya. Tetapi serangan dari Sudana tidak dapat dihindari, sehingga leher kirinya mengalami luka robek sepanjang sekitar 10 centimeter. Sang kakak, pelaku Sudana juga terluka di bagian kepala.







sumber : nusabali
Share this article :

Total Kunjungan


Visitors Today

Recent Post

Foto Display

Loading...

Popular Posts

Berita Terkini

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen