Headlines News :
Home » , » Demokrat Tagih Jatah Kursi Wabup

Demokrat Tagih Jatah Kursi Wabup

Written By Dre@ming Post on Jumat, 02 Agustus 2013 | 2:18:00 AM

Kubu Demokrat menegaskan, setelah Sudikerta (Wakil Bupati Badung yang Ketua DPD I Golkar Bali) kini terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali melalui Pilgub 2013, maka kursi PAW Wakil Bupati Badung bukan serta merta hanya menjadi hak Golkar. Parpol-arpol mitra koalisi juga merasa punya hak, terutama Denomkrat yang pemilik 18,64 persen suara parlemen di Badung hasil Pileg 2009.
DENPASAR - Langkah Golkar menggodok calon pengganti antar waktu (PAW) Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, membuat gerah kubu Demokrat. Mitra Golkar dalam Koalisi Rakyat Badung pengusung paket AA Gde Agung-Ketut Sudikerta di Pilkada Badung 2010 ini pin tagih jatah kursi PAW Wakil Bupati, karena merasa punya hak.

Saat Pilkada Badung 2010 lalu, Golkar-Demokrat berkoalisi dengan sejumlah parpol lainnya di luar PDIP dalam mengusung paket Gde Agung-Sudikerta. Kubu Demokrat menegaskan, setelah Sudikerta (Wakil Bupati Badung yang Ketua DPD I Golkar Bali) kini terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali melalui Pilgub 2013, maka kursi PAW Wakil Bupati Badung bukan serta merta hanya menjadi hak Golkar. Parpol-arpol mitra koalisi juga merasa punya hak, terutama Denomkrat yang pemilik 18,64 persen suara parlemen di Badung hasil Pileg 2009. Ketua OKK DPD Demokrat Bali, Ketut Ridet, menuduh Golkar telah ‘main sendiri’ terkait penggodokan PAW Wakil Bupati Badung di internal Beringin. Demokrat sebagai mitra koalisi merasa tidak pernah dilibatkan.

“Kita tidak pernah dilibatkan. Padahal, saat Pilkada Badung 2010, paket Gde Agung-Sudikerta diusung Koalisi Rakyat Badung yamng terdiri dari gabungan partai,” ujar Ketut Ridet di Sekretariat DPD Demokrat Bali, Jalan Raya Sesetan Denpasar, Kamis (1/8) pagi. Ketut Ridet mengingatkan, pengajuan dan penetapan PAW Wakil Badung pasca Sudikerta terpilih sebagai Wagub Bali tidaklah semudah yang selama ini digulirkan di Golkar. Pasalnya, Golkar tidak bisa mengodok nama dan mengajukan kader-kadernya sendiri, lalu ditetapkan.

“Semuanya ada proses secara institusi. Tidak bisa gampangan begitu. Memang ini politis, namun ada rambu-rambu yang harus dilalui sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ada,” tegas politisi Demokrat asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini. Menurut Ketut Ridet, pengisian kursi Wakil Bupati Badung itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Sesuai Pasal 131 ayat 2 PP tersebut, jelas disebutkan apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Kepala Daerah yang sisa jabatannya lebih dari 18 bulan, maka Kepala Daerah mengusulkan dua orang calon Wakil Kepala Daerah untuk dipilih dalam Rapat Paripurna DPRD, berdasarkan usulan partai politik dan gabungan partai politik yang pasangan calonnya terpilih dalam pemilihan. “Jadi, sesuai PP, diajukan dua nama.

Itu diusulkan Kepala Daerah (Buati) kepada DPRD Badung. Kita Demokrat juga menjadi pengusung paket Gde Agung-Sudikerta. Saat Pilkada Badung 2010, kita memberikan akumulasi suara 18,64 persen sebagai pengusung. Itu harus diingat oleh rekan-rekan di Golkar,” tandas Ketut Ridet. Karena itu, lanjut dia, Demokrat dengan tegas minta jatah kursi PAW Wakil Bupati Badung. “Kita akan proses dan ajukan kader Demokrat (sebagai kandidat PAW Sudikerta). Ini sudah sikap resmi partai,” ujar Ketut Ridet. Sementara, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, sebelumnya juga sempat mengingatkan bahwa bicara masalah PAW Wakil Bupati Badung, Partai Biru Langit seharusnya diajak rembukan oleh Golkar. Sebab, Demokrat bersama partai-partai lainnya di luar PDIP ikut tergabung dalam Koalisi Rakyat Badung pengusung pasangan Gde Agung-Sudikerta di Pilkada, 4 Mei 2010 lalu. Ketika itu, kata Mudarta, Gde Agung (yang notabene kandidat incumbent) menjadi representasi independen, sementara Sudikerta (juga kandidat incumbent di posisi Cawabup) adalah representasi Golkar.

Sudikerta saat itu menjabat Ketua DPD II Golkar Badung, sebelum naik tahta ke kursi Ketua DPD I Golkar Bali. Menurut Mudarta, dalam berbagai acara, Bupati Gde Agung statusnya bahkan sebagai orang Golkar. Bupati Gde Agung hadir dengan menyandang status Dewan Penasihat di Golkar. Karenanya, jika sekarang Sudikerta promosi menjadi Wakil Gubernur Bali, maka Demokrat juga berhak mendapat jatah PAW Wakil Bupati Badung. "Demokrat sampai saat belum pernah diajak bicara soal PAW Wakil Bupati Badung (untuk menggantikan Sudikerta). Sebagai partai pengusung Gde Agung-Sudikerta di Pilkada Badung 2010, Demokrat harusnya juga dilibatkan, demikian juga partai koalisi lainnya mesti diajak bicara," tandas Mudarta.

"Kita juga punya hak dapat jatah Wakil Bupati Badung, sehingga nanti kita akan ajukan calon," lanjut politisi Demokrat asal Mendoyo, Jembrana ini. Lalu, siapa yang disiapkan Demokrat ke bursa PAW Sudikerta? Menurut Mudarta, Ketua DPC Demokrat Badung yang sekaligus Wakil Ketua DPRD Badung, Made Sunarta, akan diajukan sebagai kandidat Wakil Bupati untuk PAW Sudikerta. "Dia (Sunarta) kader terbaik Demokrat di Badung saat ini. Kita punya banyak stok kader, tapi baru Sunarta yang terinventarisasi,” tandas Mudarta sembari menyebut, proses penjaringan kandidat PAW Sudkerta lebih tepat dibawa ke DPRD Badung, bukannya langsung diambilalih Golkar. Sementara itu, kubu Golkar belum mau menanggapi maneuver Demokrat yang teriak minta jatah PAW Wakil Bupati Badung. Wakil Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, menyatakan pihaknya sudah mengagendakan pertemuan lintas partai pengusung Gde Agung-Sudikerta. Tentunya saat pertemuan itulah nantinya dibicarakan masalah PAW Sudikerta.

”Ini hanya masalah waktu saja. Kami akan bicarakan dengan partai pengusung. Namanya berproses di internal, kami di Golkar kan melakukan proses sesuai dengan organisasi. Nanti kita bicara dengan lintas parpol,” ujar IGP Wijaya saat dikonfirmasi secara terpisah, Kamis kemarin. Kubu Golkar sendiri telah mengerucutkan tiga nama kandidat PAW Sudikerta. Bahkan, titga nama tersebut sudah disetor DPD I Golkar Bali ke DPP Golkar. Mereka masing-masing I Ketut Suiasa (Ketua DPD II Golkar Badung yang kini Wakil Ketua DPRD Badung), I Made Sudiana (anggota Fraksi Golkar DPRD Badung), dan Wayan Adi Arnawa (kandidat non kader dari jalur birokrasi yang kini menjabat Kadispenda Badung). Namun, nama ketiga kandidat PAW Sudikerta yang telah disetor ke pusat per 30 Juli 2013 ini malah dibalikkan DPP Golkar ke Bali, Rabu (31/7).

Nantinya, DPP Golkar bakal melakukan survei dan investigasi kembali terhadap mereka-mereka yang dianggap layak menggantikan Sudikerta. DPP Golkar minta jumlah nama kandidat yang disetor ke pusat mencapai 5 orang. Karena dikembalikan DPP Golkar, Tim Pilkada DPD I Golkar Bali pun harus kembali melakukan proses sehingga nantinya bisa setor 5 nama kandidat PAW Sudikerta. Nantinya, trio Ketut Suiasa, Made Sudiana, dan Adi Arnawa kemungkinan akan tetap masuk kandidat PAW Sudikerta. Sedangkan 2 nama kandidat lagi bisa jadi bakal dipilih dari nama-bnama yang selama ini masuk bursa PAW Sudikerta. Awalnya, ada 7 kandidat yang masuk bursa PAW Sudikerta, di mana 6 orang di antaranya kader Golkar.

Selain Ketut Suiasa dan Made Sudiana, 4 kader Golkar yang masuk bursa tapi kemudian tersingkir adalah Ida Bagus Pada Kesuma (anggota DPRD Bali Dapil Badung), Wayan Rawan Atmaja (anggota DPRD Bali Dapil Badung), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (fungsionaris DPD I Golkar Bali yang notabene anak dari anggota Fraksi Golkar DPR I Gusti Ketut Adhiputra), dan AA Citra Umbara (Ketua Tim Putra Mahottama penyokong Pasti-Kerta di Pilgub Bali 2013 yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung).


sumber : NusaBali
Share this article :

Total Kunjungan


Visitors Today

Recent Post

Foto Display

Loading...

Popular Posts

Berita Terkini

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen