GIANYAR - Setiawan alias Open tidak seceria seperti biasanya. Sabtu (9/1/2016), pelawak Bali asal Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Bali, ini terlihat tegang.
Dahinya mengerut, alisnya mengernyit.
Tangannya sibuk dengan ponselnya.
Bagaimana tidak, sanggah pemerajannya turut dilahap si jago merah akibat kebakaran yang awalnya terjadi di The Mansion Baliwood Resort & Spa Ubud.
"Tiga pelinggih sanggah pemerajan saya juga kena. Dari piasan, taksu dan rong tiga. Semuanya berbahan ijuk hangus terbakar," katanya saat ditemui di lokasi kejadian kemarin sore.
Open terus menunjukkan kegelisahannya.
Kejadian ini praktis membuat keluarganya pusing tujuh keliling.
Jika memperbaiki sendiri tentu akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Belum lagi untuk upacaranya.
Open berharap, pihak hotel bertanggung jawab.
"Saya minta pihak hotel bertanggung jawab atas kejadian ini. Sanggah pemerajan saya turut terbakar. Awalnya kebakaran terjadi di hotel sampai akhirnya kami yang kena imbasnya," tandas Open.
Selain Open, sanggah pemerajan Pak Ateng juga mengalami hal senada.
Tiga pelinggihnya juga menjadi korban amukan si jago merah yang bersumber dari hotel tersebut.
Sementara itu, pihak kepolisian sampai kemarin sore terus mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.
Tim dari Laboratorium Forensik Polda Bali juga telah diturunkan.
Belum bisa diputuskan siapa yang harus bertanggung jawab terhadap musibah ini.
Untuk mensterilkan area, police line telah dibentangkan.
"Masih dalam penyelidikan. Interogasi masih kami lakukan. Untuk pemeriksaan kemungkinan akan panggil ke kantor dan sekarang sedang ditangani Labfor," tutur Kapolsek Ubud, Kompol Ketut Widiada.
Beberapa kali mencoba meminta konfirmasi, namun pihak hotel enggan menanggapi.
Dalihnya mereka masih sibuk dan panik.
Bahkan, security hotel sempat mengusir awak media yang meliput kejadian tersebut.
Situasi kemarin sore memang tegang.
Bagaimana tidak, api berkobar begitu besar membakar bangunan yang didominasi dari kayu dan ilalang.
Merahnya membara sampai ketinggian.
Asapnya mengepul membubung tinggi, hitam pekat diterpa angin kencang.
Api berkobar menari mengikuti arah angin berembus.
Ini yang membuat percikannya sampai membakar sanggah pemerajan warga.
Berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh pihak kepolisian, kebakaran terjadi pukul 12.00 wita.
Kala itu, ada dua pria yang sedang mengelas.
Mereka bekerja di atas atap.
Percikan api las itu kemudian yang diduga memicu kebakaran.
Api menyambar atap hotel yang berbahan ilalang kering.
Santapan empuk bagi sang api.
Dengan cepat api merembet.
Saat itu karyawan hotel mencoba melakukan pemadaman menggunakan hidyrant dan mesin pompa air.
Namun api tetap membesar dan merembet bangunan lainnya.
Tapi api tetap membesar.
Bara dan kobarannya jelas terlihat ketika atap ilalang tersebut diangkat.
Dalam kondisi panik, empat unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan.
Pertempuran panjang terjadi.
Petugas, karyawan dan warga bahu membahu menjinakkan si jago merah hingga akhirnya bisa ditaklukkan dua jam berselang.
Kerugian akibat kebakaran ini mencapai miliaran rupiah.
sumber : tribun