Tradisi Omed-omedan digelar pasca-pelaksanaan Nyepi di Banjar Kaja, Desa Pekraman Sesetan, Denpasar |
DENPASAR - Tradisi Omed-omedan kembali digelar pasca-pelaksanaan Nyepi di Banjar Kaja, Desa Pekraman Sesetan, Denpasar, Minggu (21/3/2015).
Dari pantauan, Ribuan orang terlihat memadati area utama di depan banjar kaja untuk melihat secara langsung tradisi unik yang berciuman dengan lawan jenis disaksikan warga yang ada.
Akibatnya, banyak diantara warga yang menyaksikan secara langsung kegiatan tersebut terpaksa berdesak-desakan dengan warga lainnya.
Namun demikian, kemeriahan dan uniknya acara tersebut tidak menjadi halangan bagi warga. Satu diantaranya Nurul.
Wanita asal Banyuwangi ini, mengaku sangat antusias ingin melihat tradisi ini.
Sebelum tradisi ini dimulai, krama banjar selaku panitia menyiratkan tirta kepada semua penonton dan menyirami jalanan tempat dilaksanakannya ritual.
Sontak saat air dari selang diluncurkan, warga yang berdesakan dan terkena cipratan air mencoba menghindar.
Sekitar pukul 15.30, Group Band Lolot turut memeriahkan acara tersebut dengan alunan musik mereka.
Ini Makna Dibalik Tradisi Omed-Omedan di Desa Pekraman Sesetan
DENPASAR - Menyambut perayaan tahun baru caka 1937, sehari setelah pelaksanaan Tapa Brata Penyepian yakni pada hari ngembak geni, Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Kelurahan Sesetan menggelar Omed-omedan, Minggu (22/3/2015).
Omed-Omedan merupakan tradisi tradisi dan budaya unik yang ada di Banjar Kaja Sesetan yang jauh ada sebelum zaman penjajahan dan diwarisi turun temurun hingga kini.
Tokoh masyarakat Desa.Sesetan, I Gusti Ngurah Oka Putra menjelaskan, omed-omedan di samping memiliki nilai kebersamaan, tradisi ini juga diyakini memiliki nilai sakral karena terkait dengan sesuhunan atau dewa yang dipuja di Pura Banjar.
"Tiap tahunnya digelar tiap penanggal kaping siki sasih kedasa dikenal dengan Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi)," jelasnya.
Tradisi omed-omedan, sambung Ngurah Oka memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah penghormatan terhadap leluhur, memupuk rasa kesetiakawanan antar pemuda.
"Sesuai dengan norma yang berlaku, membangun solidaritas dan persatuan masyarakat dalam situasi kebersamaan, unsur hiburan dan ekonomis," terang Ngurah Oka.
Ribuan Penonton Padati Tradisi Omed-Omedan
DENPASAR - Menjelang puncak acara Tradisi Omed-omedan, area depan Banjar Kaja Sesetan telah dipenuhi sesak oleh ribuan masyrakat yang ingin menyaksikan prosesi tersebut.
Tak hanya warga sekitar, namun juga masyarakat seputaran Denpasar hingga para turis asing.
Satu di antaranya adalah Maria yang berasal dari Jakarta.
Mengetahui adanya tradisi unik ini, dia bersama teman-temannya memutuskan untuk datang dan menyaksikan ritual yang terjadi setahun sekali setelah perayaan Nyepi tersebut.
"Iya ingin nonton omed-omedan, katanya seru, makaya datang," ujar Maria.
Para panitia pun tampak mempersiapkan area untuk para peserta, agar dapat melangsungkan acara yang telah ditunggu-tunggu oleh ribuan masyarakat.
sumber : tribun