Jero Mangku Sudiasa saat menunjuk ke arah pemuwunan |
GIANYAR - Bagi sebagian warga Bali mungkin sudah tidak asing lagi mendengar pohon mitologi yang bernama juwuk linglang. Iya, sebuah pohon sejenis jeruk yang dipercaya memiliki kekuatan magis menyembuhkan berbagai macam penyakit niskala atau non medis.
Kemunculan juwuk linglang pernah menjadi perbincangan hangat warga Desa Petak Kaja, Kecamatan Gianyar, Bali.
"Juwuk linglang itu pohon mitologi yang kami percayai memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit non medis," kata Jero Mangku Pura Dalem Petak Kaja, I Wayan Sudiasa di setra Banjar Pekraman Dalem, Petak Kaja belum lama ini.
Sudiasa menceritakan, suatu hari seorang warga tengah datang dari sungai. Saat ia tiba di setra Banjar Pekraman Dalem Desa Petak Kaja, tiba-tiba warga tersebut melihat jeruk rindang, berdaun hijau dengan buahnya yang berwarna kuning.
Anehnya pohon pohon itu, tidak pernah ia lihat tumbuh di pemuwunan setra sebelumnya.
"Buahnya kecil, mungkin sekecil genggaman bayi, atau bahkan lebih kecil. Warna buahnya kuning menyala," ucapnya.
Sudiasa terus melanjutkan ceritanya, kala itu warga tersebut tiba-tiba teringat dengan mitologi pohon bertuah juwuk linglang. Buahnya begitu banyak sampai menyentuh tanah kuburan. Karena merasa beruntung, warga tersebut segera bergegas pulang mengambil sokasi agar bisa memetiknya banyak-banyak.
"Pulanglah dia berlari, ia sadar kalau yang ia lihat adalah juwuk linglang. Dia merasa begitu beruntung, namun setibanya di sana lagi, sudah hilang," kata dia.
Setelah itu, penampakan juwuk linglang tidak pernah dilihat lagi oleh warga. Sudiasa mengungkapkan, di halaman laba pura, di atas tebing setinggi sekitar 15 meter tak jauh dari Tugu Wong Samar yang belum lama ini tergerus longsor, tumbuh sebuah pohon jeruk.
Pohon tersebut nyata, bukan penampakan, umurnya pun tidak ada yang bisa memprediksikan. Sudiasa mengatakan, itulah juwuk linglang yang sesungguhnya.
propinsibali.com_____
sumber : tribun