AMLAPURA - Di ruang jenazah RSUD Karangasem, Selasa (13/1), isak tangis istri anggota DPRD Karangasem I Wayan Madeg Mariarta (44), Ni Kadek Suardani, terdengar keras.
Suardani tampak sangat kehilangan dengan kematian sang suami yang cepat dan mendadak. Beberapa kali Suardani memeluk jasad korban.
”Adi enggal sajan megedi pak....Pedalem panake nu cerik-cerik (Kenapa cepat sekali meninggal pak... Kasian anak kita masih kecil-kecil),” ucap Suardani tersedu-sedu dengan air mata yang terus membasahi pipinya.
Ibu beranak dua ini terus mencoba memeluk sang suami. Dalam keadaan syok, Surdani terus menanyakan mengapa suaminya pergi secepat ini. Air mata Suardani bahkan sampai menetes di mayat suaminya.
Ia pun berulangkali mengoyongkan tubuh suaminya yang sudah membujur kaku. ”Bangun pak, bangun pak, bangun pak...,” teriak Suardani.
Beberapa kerabat dan teman dekat korban berusaha menenangkan Suardani. Namun wanita paruh baya ini terus menangis histeris.
Seperti diberitakan sebelumnya, Madeg meninggal secara mendadak saat mengikuti Rapat Kerja antara Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karangasem dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Karangasem, Selasa (13/1) siang, di Kantor DPRD Karangasem lantai II.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, kader Partai Demokrat ini sempat mengajukan pertanyaan terkait realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak galian dan restaurant di Karangasem.
Madeg coba mengkritisi realisasi PAD di sektor pajak, dan mengusulkan agar pihak Dispenda menyebutkan satu persatu restaurant yang berada di Bumi Lahar.
Usai mengajukan pertanyaan, serta mengkritisi realisasi PAD pajak galian dan restaurant, seorang anggota DPRD, I Ketut Susinta, melihat korban seperti orang sakit kepala. Susinta mengira korban bercanda, namun saat dibangunkan ternyata sudah tak sadarkan diri.
”Sempat saya lihat Pak Madeg memegang kepala. Tapi saya kira canda dengan anggota komisi lainnya, tadi pagi dia sempat canda dengan saya. Dia (Madeg) juga tak sempat mengeluh sakit,” ujar Susinta.
Menurut dokter jaga di UGD RSUD Karangasem, dr Erwin Gaotama, ia telah menerima pasien bernama Madeg sekitar pukul 11.45 Wita.
Saat sampai di RSUD Karangasem, denyut jantung korban sudah tak berdetak. Ia mengaku telah melakukan langkah untuk memacu jantung, namun tak ada reaksi.
”Melihat kondisi korban yang seperti ini, kemungkinan korban terkena serangan jantung,” ujar dr Erwin yang didampingi Humas RSUD Karangasem, Sang Ayu Dhamayanti.
sumber : tribun