Situasi pengamanan polisi di Banjar Wanayu Desa Bedulu Gianyar (dekat rumah Bodrex) |
GIANYAR - Suasana tenang di Desa Pejeng Gianyar tiba-tiba berubah mencekam, Selasa (27/1) siang. Penyulutnya, dua ormas yang beberapa waktu lalu sempat berseteru kini kembali nyaris terlibat bentrok tepat di perempatan Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar.
Peristiwa tersebut sontak membuat warga berhamburan keluar rumah untuk melihat situasi yang sempat membuat jalan raya Pejeng mengalami macet. Suasana benar-benar ramai oleh warga, puluhan anggota ormas, dan kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, mereka yang terlibat bentrok adalah Kameso dan Bodrek. Dua orang yang masing-masing tergabung dalam ormas yang berbeda.
"Entah apa yang terjadi, saya mendengar ribut-ribut di utara. Saat saya lihat, mereka (ormas) sudah ada yang memegang parang," ujar seorang warga yang namanya enggan disebutkan.
Belum sempat terjadi bentrokan antara dua ormas tersebut. Namun sebuah mobil Xenia hitam DK 741 AG yang dibawa Bodrex hancur di bagian kaca depan dan belakang. Tak hanya itu, keempat ban mobil tersebut juga digembosi.
Kejadian ini bermula sekitar pukul 14.15 Wita. Siang kemarin, Bodrex dan dua temannya sedang ngewarung di Jalan Raya Ir Soekarno Desa Pejeng.
Saat mereka sedang asik di dalam warung sembari menikmati minuman, tiba-tiba dari arah barat sekitar 15 orang datang mengendarai sebuah mobil dan sisanya membawa sepeda motor. Menyusul kemudian dari arah utara, sekitar 15 orang anggota ormas yang sama juga turut mengepung Bodrex cs.
Sadar akan diserang, Bodrex dan dua temannya kemudian segera bergegas lari ke arah timur untuk menyelamatkan diri. Kameso cs kemudian mengejar. Namun sang musuh menghilang entah ke mana.
Kejadian ini membuat suasana di perempatan Desa Pejeng mencekam. Pasalnya dari berbagai arah berdatangan pula rekan-rekan Kameso.
sumber : tribun