DENPASAR - Provinsi Bali ditetapkan sebagai daerah siaga satu peningkatan pengamanan menjelang Pilpres, 9 Juli 2014. Polda Bali pun kerahkan 2/3 kekuatannya dari 13.000 personel yang ada, dengan diback-up jajaran TNI, untuk pengamanan Pilpres di Pulau Dewata.
Kapolda Bali, Irjen Albertus Julius Benny Mokalu, menyatakan Pulau Dewata adalah barometernya pengamanan Indonesia. "Bali ini barometer dan etalase pengamanan di Indonesia. Bali ini titik nadir, kalau jebol saja sedikit, maka banyak darah yang bertumpahan. Jadi, kami betul-betul jaga Bali," tandas Kapolda Benny Mokalu seusai memimpin Apel Siaga Gabungan Polda Bali-Kodam IX/Udayana di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Senin (7/7).
Karena itu, lanjut Kapolda, pihaknya meningkatakan pengamanan termasuk di semua pintu masuk Bali, seperti Pelabuhan Gilimanuk (pintu masuk dari arah barat), Pelabuhan Padangbai (pintu masuk dari arah timur), hingga Bandara Internassional Ngurah Rai Tuban (pintu masuk dari udara). Selain itu, objek-objek vital, objek wisata, dan tempat keramaian lainnya juga jadi fokus pengamanan. “Atensi pengamanan juga dilakukan di Kantor KPU Bali dan Bawaslu Bali,” tegas kapolda. Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan dengan mengerahkan personel dan didukung peralatan. "Kami perketat pengamanan dengan menggunakan alat modern dan memonitor segala peralatan serta kesiapan anggota selama 24 jam," katanya.
Menurut Kapolda, semua tempat di Bali dikategorikan rawan atas gangguan keamanan. "Semua tempat tidak ada yang tidak rawan. Kadang tempat itu terlihat aman, tapi muncul kejadian," sebutnya.
Kapolda menegaskan, pihaknya akan menerjunkan 8.700 personel atau 2/3 dari seluruh kekuatan yang mencapai 13.000 orang untuk pengamanan Pilpres 2014. Sebagian besar dari jumlah personel kepolisian tersebut akan bertugas mengamankan 5.939 unit tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di semua desa dalam 57 kecamatan se-Bali. Per TPS idealnya dijaga satu polisi, yang dibantu petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Sementara, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menyatakan sebagai daerah tujuan wisata internasional, keamanan Bali menjadi atensi penting aparat. Pangdam berharap sinergitas aparat keamanan, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga kondusivitas Bali saat Pilpres 2014. "Kita harus sama-sama dan gotong-royong, karena keamanan paling utama sebagai daerah turis. Ini amat penting, makanya kami tetapkan Bali siaga satu," tandas putra Bali pertama yang menjabat Pangdam IX/Udayana ini.
Ditegaskan Pangdam, pihaknya akan mengerahkan seluruh personel di jajaran Kodam IX/Udayana, baik dari Bali, NTB, maupun NTT untuk pengamanan Pilpres 2014. Kodam IX/Udayana juga mengerahkanpasukan Pengendali Huru-uara (PHH) untuk membantu polisi dalam mengamankan Pilpres. Bukan hanya itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar, juga siagakan dua unit kapal perang untuk melakukan patroli laut di wilayah Bali menjelang Pilpres 2014. Salah satunya, KRI Weling yang telah siaga di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan. Sedangkan satu kapal perang lagi akan segera menyusul datang ke Bali, atas perintah dari atasan.
"Kami siagakan dua kapal perang untuk melakukan patroli," ungkap Dan Lanal Denpasar, Kolonel Laut (S) Julius Widjojono, seusai Apel Gabungan Pengamanan Pilpres 2014 di Lapangan Niti Mandala Denpasar kemarin. Selain kerahkan dua kapal perang, menurut Julius Widjojono, pihaknya juga akan kerahkan 227 personel TNI AL lakukan pengamanan wilayah laut.
Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika meminta rakyat Bali tidak golput di Pilpres 2014 ini. Kalau sampai golput, mereka akan menyesal lantaran menyia-nyiakan kesempatan untuk menentukan pemimpin bangsa 5 tahun ke depan. “Jangan sampai golput, tertiblah melaksanakan pilihan di Pilpres,” ujar Gubernur Pastika seusai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin siang. Pastika menegaskan, siapa saja boleh menetukan pilihan, asal tetap tertib dalam melaksanakan pilihan di TPS. Pilpres adalah ajang menentukan pemimpin nasional yang akan menentukan nasib bangsa dan negara ke depan. Karena itu, Pastika berharap perusahaan-perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk melaksanakan hak pilih ke TPS, sehingga membantu cegah golput. “Perusahaan- perusahaan jangan sampai menghambat karyawan untuk menggunakan hak pilihnya. Kalau tidak libur, tolong karyawan diberikan kesempatan bergilir untuk menggunakan hak pilih. Ini persoalan hak, jangan menghalangi orang menggunakan hak pilih,” tegas Pastika.
Menurut Pastika, seharusnya tanpa disuruh pun, perusahaan mesti meliburkan karyawannya agar bisa menggunakan hak pilih saat Pilpres, 9 Juli besok. “Pemerintah berlakukan libur saat Pilpres. Kalau swasta juga sebaiknya meliburkan karyawannya. Pelayanan itu bisa kok bergilir, diatur sedemikian rupa. Tidak ada alasan untuk tak memberikan hak bagi karyawannya,” katanya.
Pastika juga mengingatkan seluruh elemen rakyat Bali untuk menjaga agar Gong Demokrasi Pilpres 2014 berjalan damai dan tertib, sehingga Bali tetap kondusif. Pelaksanaan Pilpres ini jadi batu ujian bagi para calon pemimpin. Siapa pun yang menjadi pemenang, dialah yang terbaik. “Jadi, jaga Bali tetap kondusif, karena siapa pun yang menang, mereka pilihan rakyat. Hasilnya tunggu keputusan KPU yang final nanti,” katanya. Dalam Pilpres 2014,m ada dua pasangan Capres-Cawapres yang bertarung head to head. Mereka masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Capres-Cawapres nomor urut 1 yang diusung Gerindra-Golkar-PAN-PKS-PPP-PBB, didukung Demokrat) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Capres-Cawapres nomor urut 2 yang diusung PDIP-PKB-NasDem-Hanura-PKPI).
Berdasarkan data di KPU, di Bali terdapat2.942.282 pemilih yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka tersebar di 5.939 TPS di seluruh Bali. Jumlah pemilih terbanyak berada di wilayah Buleleng mencapai 537.103 orang dengan 971 TPS, disusul di Denpasar (409.374 pemilih/798 TPS), Karangasem (379.983 pemilih/933 TPS), Tabanan (353.300 pemilih/768 TPS), Gianyar (359.116 pemilih/695 TPS), Badung (346.208 pemilih/553 TPS), Jembrana (222.732 pemilih/407 TPS), Bangli (180.742 pemilih/466 TPS), dan terkecil di Klungkung (153.724 pemilih/348 TPS).
Menurut Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota untuk menarik partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2014. “Sosialisasi ini sudah dilaksanakan. Kita berharap tak ada golput dan Pilpres berjalan tertib, aman, demokratis,” ujar Raka Sandhi, Senin kemarin.
sumber : NusaBali