SINGARAJA - Kecelakaan maut terjadi di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, tepatnya di Kilometer 10 Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (4/7) pagi. Sebuah truk nopol DK 8562 AG yang melaju dari arah selatan (Denpasar) di tikungan menurun areal parkir Water Fall Gitgit 1 mendadak oleng, lalu serempet pengendara motor, sebelum kemudian menabrak warung. Musibah ini menyebabkan 2 orang tewas dan 4 korban luka.
Truk DK 8562 AG pengangkut Aqua yang tebar maut di Kilometer 10 Desa Gitgi, Jumat pagi pukul 06.00 Wita, dikemudikan I Made Suka Yadnya, 47, asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng. Saat memasuki lokasi TKP di tikungan menurun areal parkir Water Fall Gitgit 1, truk maut ini mendadak oleng dan tidak dapat dikendalikan.
Stir truk yang seharusnya memutar ke kiri di tikungan tajam tersebut, malah memutar ke kanan (sisi timur jalan) karena oleng. Truk maut ini kemudian serempet pengendara motor, laly menabrak warung sayur milik keluarga I Komang Suparta, 46, hingga roboh. Kemudian, bangkai truk masuk ke jurang sedalam 3 meter. Sebelum terpelanting menabrak warung sayur, truk maut DK 8562 AG ini lebih dulu serempet pengendara sepeda motor Honda Astrea DK 3037 UJ yang melaju dari arah berlawanan (arah utara, menanjak). Motor Astrea DK 3037 UJ yang dikendarai I Kadek Sukarana, 42, sambil membonceng anak balitanya, I Komang Agus Ardiarta, 4, ikut terseret truk masuk ke jurang.
Akibatnya, pegendara motor asal Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini tewas mengenaskan. Korban Kadek Sukarana langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dengan kondisi luka berat di sekujur tubuhnya. Sedangkan nyawa anak korban yang baru berusia 4 tahun, Komang Agus Ardiarta, selamat dari maut. Namun, karena menderita luka serius, bocah Agus Ardiarta harus dilarikan ke RSUD Buleleng di Singaraja untuk menjalani perawatan intensif.
Sopir truk maut, Made Suka Yadnya, juga masih sempat dilarikan warga ke RSUD Buleleng untuk mendaatkan pertolongan. Namun, sopir truk asal Desa Sudaji ini tidak tertolong. Suka Yadnya menghembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, karena mengalami pendarahan hebat akibat lukanya di bagian kepala.
Selain 2 korban tewas dan 1 luka berat, juga terdapat 3 korban luka ringan dalam lakalantas maut di tikungan areal parkir Water Fall Gitgit 1, kemarin pagi. Tiga (3) korban luka ringan itu masing-masing Ni Luh Ardiani, 42, I Ketut Tirta, 52, dan Ni Kadek Nia, 11, ketiganya merupakan warga yang sedang belanja di warung sayur yang ditabrak truk maut. Ketiganya hanya luka lecet, sehingga tidak perlu dilarikan ke rumah sakit.
Saat musibah terjadi, pemilik warung sayur, Komang Suparta, sedang sibuk melayani pembeli. Tiba-tiba, ada truk nyelonong masuk dan merobohkan warungnya. “Beruntung, kami semua selamat. Saya bersama para pembeli secara reflek lari menyelamatkan diri begitu melihat ada truk nyelonong. Tiga orang yang sedang belanja di warung hanya luka lecet,” tutur saksi Komang Suparta. “Ini ketiga kalinya warung saya ditabrak mobil,” lanjut Suparta.
Di sisi lain, Kasat Lantas Polres Buleleng AKP I Nengah Patrem menyatakan kecelakaan maut di tikungan areal parkir Water Fall Gitgit 1 terjadi akibat sopir truk, Made Suka Yadnya, tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya. “Jelas sekali sopir yang harusnya membelokkan stir ke kiri, malah memutar ke kanan karena truk oleng. Karena sopirnya juga meninggal, nanti kami langsung beri SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) kasus ini,” ujar Nengah Patrem.
Sementara itu, pengendara motor Astrea DK 3037 UJ yang tewas mengenaskan, Kadek Sukarana, diketahui saat kejadian hendak berangkat ke kebunnya di wilayah Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng. Korban Kadek Sukarana berangkat dari rumahnya di Desa Pegadungan, Kecamatan sawan dengan membonceng anak balitanya, Komang Agus Ardiarta.
menurut penuturan salah seorang kerabatnya, I Wayan Semadi, korban Kadek Sukarana dan anaknya berangkat naik motor dari rumah, Jumat subuh pukul 05.00 Wita. “Mereka (bapak-anak Kadek Sukarana dan Ahus Ardiarta) pilih menuju kebunnya di Desa Lemukih melalui jalur Singaraja-Denpasar, karena jaraknya lebih dekat,” ungkap Wayan Semadi saat ditemui di RSUD Buleleng di Singaraja, Jumat siang.
Wayan Semadi memaparkan, pihak keluarga menerima kabar duka kecelakaan maut yang menimpa Kadek Sukarana bersama anaknya langsung dari kepolisian. “Kami pun langsung meluncur ke rumah sakit,” tutur Semadi saat menunggui korban balita Agus Ardiarta, yang kondisinya masih kritis karena mengalami benturan di kepala bagian belakang dan mata kanan.
sumber : NusaBali