Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , » Rp 1,02 Miliar Per Desa Miskin, Gerbangsadu Dikontrol 24 Jam

Rp 1,02 Miliar Per Desa Miskin, Gerbangsadu Dikontrol 24 Jam

Written By Dre@ming Post on Jumat, 28 Februari 2014 | 7:42:00 AM

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Nyonya
DENPASAR - Progran Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara Rp 1,02 miliar yang diperuntukkan bagi desa-desa miskin dengan tingkat kemiskinan 35 persen ke atas, akan dimonitor full 24 jam. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran dana. Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun undang 400 kepala desa terkait masalah tersebut.

Kontrol full 24 jam Program Gerbangsadu ini nantinya akan dilakukan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali. Selain memantau 24 jam desa-desa penerima Gerbangsadu Mandara, seluruh perkembangan wajib dilaporkan setiap dua hari sekali melalui website yang terpusat di BPMPD Bali. Kepala BPMPD Bali, Ketut Lihadnyana, mengatakan monitoring Gerbangsadu Mandara ini dilaksanakan dengan menyalurkan program terkoneksi melalui website. Para Pedamping Gerbangsadu Mandara di desa-desa bisa mengakses langsung melalui internet dan melaporkan perkembangan kegiatan di desanya. “Kami sudah punya website untuk memantau Gerbangsadu Mandara di desa penerima program selama 24 jam penuh. Dua hari sekali, dilaporkan setiap perkembangannya oleh Pendamping Gerbangsadu Mandara di desa tersebut,” ujar Lihadnyana di sela-sela persiapan launching website Gerbangsadu di Kantor BPMPD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (27/2).

Monitoring full 24 jam disertai pelaporan setiap perkembangan ini, kata Lihadnyana, dilakukan untuk mencegah kebocoran dana Gerbangsadu. Menurut Lihadnyana, kebocoran-kebocoran anggaran mungkin saja terjadi dan penyimpangan tersebut bisa terdeteksi dengan cepat melalui laporan Pendamping Gerbangsadu secara langsung. Dengan model kontrol ini, kata dia, kejadian seperti kepala desa terjerat kasus penyimpangan anggaran Gerbangsadu bisa dicegah secara dini. ”Pendamping Gerbangsadu juga terdeteksi, apakah mereka memang benar-benar ada di desa penerima program atau tidak,” tegas birokrat asal Busungbiu, Buleleng ini. Sementara, Gubernur Mangku Pastika bakal kembali menggelontor Program Gerbangsadu Mandara kepada 50 desa miskin, Jumat (28/2) ini. Setiap desa penerima Program Gerbangsadu dapat dana masing-masing Rp 1.020.000.000 atau Rp 1,02 miliar.

Bantuan tersebut, sebesar Rp 1 miliar di antaranya untuk pengembangan ekonomi produktif, sementara Rp 20 juta lagi buat operasional program. Menurut Lihadnyana, saat penggelontoran 50 unit Program Gerbangsadu Mandara hari ini, Gubernur Pastika juga sekalin mengundang 400 kepala desa. “Para kepala desa tersebut diundang dirangkaikan dengan lauching Website Program Gerbangsadu Mandara di Kantor BPMPD Provinsi Bali besok (pagi ini),” tandas Lihadnyana. Dengan digelontorkannya kembali 50 unit Gerbangsadu Mandara hari ini, maka secara keseluruhan ada 177 desa miskin di Bali yang dapat Program Gerbangsadu Rp 1 miliar. Sebab, sebelumnya sudah ada 127 desa miskin di Bali yang dapat Program Gerbangsadu Mandara periode 2012-2013. “Bantuan per desa untuk penerima Gerbangsadu Mandara adalah Rp 1,02 miliar. Besok (pagi ini) akan diserahkan Gerbangsadu Mandara kepada 50 desa. Pak Gubernur sekalian mengundang 400 kepala desa untuk launching website Program Gerbangsadu Mandara,” ujar Lihadnyana.

BPMPD yang merupakan SKPD ‘penggalang’ untuk keroyokan tanggulangi masalah kemiskinan melalui program-program pengentasan kemiskinan, juga menggelar konseling gratis untuk memberikan panduan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat mendapatkan Program Bali Mandara. Misalnya, konseling kepada masyarakat yang ingin mendapatkan layanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), konseling layanan mendapatkan beasiswa miskin, Program Simantri, dan lainnya. ”Konseling ini melibatkan SKPD lainnya yang terlibat dalam pengentasan kemiskinan,” ujar Lihadnyana. Meskipun Program Gerbangsadu Mandara dinilai sangat pro rakyat untuk mengentasan kemiskinan, bukan berarti program ini tanpa kritik. Salah satu kritik karena adanya oknum kepala desa yang ditahan gara-gara diduga selewengkan anggaran Gerbangsadu.

Hal ini terungkap dalam acara simakrama Gubernur dengan masyarakat di Wantilan DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (22/2) siang. “Banyak kepala desa kena kasus di daerah-daerah. Ada kepala desa berganti baju tahanan karena penyalahgunaan dana Gerbangsadu. Sebaiknya, Pak Gubernur ke depan memberikan bimbingan administrasi dulu kepada pihak penerima bantuan Gerbangsadu, supaya tidak ada lagi titik hitam ini,” ujar seorang peserta simakrma hari itu, Wayan Suarjaya. Menurut Suarjaya, bimbingan administrasi dan pengetahuan praktis soal pengelolaan keuangan sangat penting diberikan kepada pihak penerima program pemerintah. Apalagi, dana yang diterima desa-desa miskin yang kena Program Gerbangsadu Mandara mencapai Rp 1 miliar lebih.

“Kalau penerima dana tidak bisa mengelola keuangan dan tak paham administrasi keuangan, nanti akan banyak kepala desa yang ganti baju dari baju pegawai menjadi baju tahanan,” tandas Suarjaya. Menanggapi masukan Suarjaya, Gubernur Pastika menegaskan untuk Program Gerbangsadu Mandara sudah ada pendamping dan koordinator pendamping. Hanya saja, harus dimilih dengan baik pendamping-pendamping ini. “Dalam memilih memang harusnya yang benar. Kalau salah, ya begitu jadinya. Salah jadi penyakit, karena salah memilih,” ujar Pastika.


sumber : NusaBali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen