 |
| “Kalau pegang KTA belum tahu kami, tetapi permintaan agar beliau masuk jajaran DPP sudah ada,” tegas sumber tadi. Mangku Pastika disejajarkan posisinya dengan Menteri ESDM Jero Wacik yang asal Bali, Ketua DPR RI Marzukie Ali, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan sejumlah tokoh nasional lainnya. “Banyak jenderal juga bergabung di sana. Beliau direkrut untuk memperkuat komposisi dewan pembina,” imbuh sumber tersebut. |
Pastika saat ini statusnya memang sebagai gubernur terpilih pada Pilgub 15 Mei yang diusung Partai Demokrat berpaket dengan Ketut Sudikerta yang juga Ketua DPD I Golkar Bali. Paket Pastika-Sudikerta ini berkoalisi dengan partai pengusung lainnya seperti Hanura, PAN, Gerindra, PNBK, PKPI, PKPB, yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara. Jumat (19/7), menyebutkan Mangku Pastika direkrut karena statusnya sebagai cagub yang diusung Demokrat. “DPP Demokrat merekrut Pak Mangku Pastika masuk jajaran dewan pembina, karena beliau tokoh nasional dan memiliki kemampuan,” ujar sumber. Apakah Mangku Pastika pegang kartu anggota partai? Sumber yang enggan namanya dikorankan, ini menyatakan belum tahu. Namun direkrutnya Mangku Pastika sudah jelas, karena sepekan lalu pemberitahuan untuk masuk jajaran DPP tiba di Gedung Jayasabha, rumah jabatan gubernur.
“Kalau pegang KTA belum tahu kami, tetapi permintaan agar beliau masuk jajaran DPP sudah ada,” tegas sumber tadi. Mangku Pastika disejajarkan posisinya dengan Menteri ESDM Jero Wacik yang asal Bali, Ketua DPR RI Marzukie Ali, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan sejumlah tokoh nasional lainnya. “Banyak jenderal juga bergabung di sana. Beliau direkrut untuk memperkuat komposisi dewan pembina,” imbuh sumber tersebut. Namun pihak DPD Demokrat Bali menyatakan belum tahu perihal masuknya mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini ke DPP Demokrat. Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta mengatakan Mangku Pastika memang diusung Demokrat (bersama Golkar, Red) di Pilgub 15 Mei 2013, sehingga statusnya adalah gubernur terpilih yang diusung Partai Demokrat. Namun Mudarta menegaskan pihaknya akan mengecek kabar tersebut.
“Siapa yang bilang? Kalau masuk jajaran DPP itu kami belum ketahui. Coba akan kami cek dulu,” ujar Mudarta. Apakah ini tidak mempengaruhi kinerja gubernur karena menjadi gubernurnya partai? Mudarta enggan menjawab. Alasannya belum tahu persisnya informasi mantan Kapolda Bali ini masuki jajaran dewan pembina. “Saya no comment dulu, karena kami belum tahu informasi yang sesungguhnya, nanti saya hubungi lagi,” ujar Mudarta.
Kalau benar Pastika masuk jajaran DPP Demokrat sebagai dewan pembina, hal ini bertentangan dengan pernyataan Mudarta sebelumnya yang menegaskan Mangku Pastika adalah gubernurnya rakyat Bali, bukan lagi gubernurnya partai. Hal itu ditegaskan Mudarta ketika didaulat memberikan sekapur sirih pada ulang tahun Gubernur Pastika di Sekar Tunjung Center (STC), Sabtu, 22 Juni lalu. Mudarta mengatakan Mangku Pastika adalah pemimpin yang lahir dari hasil pilihan langsung oleh rakyat. “Kini beliau bukan gubernurnya partai, tetapi gubernurnya masyarakat Bali. Milik rakyat Bali,” ujar Mudarta ketika itu.
Gubernur Pastika belum bisa dikonfirmasi terkait dengan posisinya yang dikabarkan masuk jajaran Dewan Pembina DPP Demokrat. Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng belum bisa dimintai informasi terkait dengan posisi dimaksud. Saat dihubungi melalui ponselnya, ada nada sambung namun tidak dijawab.
sumber : NusaBali
