12 Rumah Di Gianyar Terendam
Gianyar - Sedikitnya dua rumah warga di Kabupaten Gianyar, Bali, terendam banjir akibat diguyur hujan sejak Kamis (27/6) malam hingga Jumat siang.
Selain rumah, beberapa ruas jalan di Kabupaten Karangasem juga tertimbun tanah longsor.
Di Banjar Batanancak, Desa Mas, Kecamatan Ubud, air setinggi 1,5 meter merendam 12 rumah warga.
Sementara di Banjar Perangsada, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, tiga unit sepeda motor terbawa banjir bandang.
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata memerintahkan instansi terkait untuk segera melakukan langkah penanganan secepatnya untuk mengurangi beban warga.
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah membantu membersihkan tumpukan sampah yang mengakibatkan air meluap.
"Penanganan harus dilakukan secepatnya untuk meringankan beban warga, selanjutnya melakukan langkah antisipasi agar tidak terulang lagi," kata Bupati.
Pemukiman di Denpasar Tergenang Banjir
Denpasar -
Sejumlah pemukiman di Kota Denpasar tergenang banjir setinggi sekitar
50 cm setelah hujan mengguyur mulai Kamis (27/6) malam hingga Jumat
(28/6) pagi.
"Tim kami sudah turun ke sejumlah lokasi
untuk membantu masyarakat menyedot genangan air," kata Kepala Bidang
Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Denpasar Made Prapta, Jumat.
Menurut dia, dari
laporan sejumlah warga, kawasan yang terjadi banjir di antaranya
Perumahann Tegal Indah di Jalan Gunung Tangkuban Perahu dan Jalan Subur
Monang-Maning yang merupakan kawasan langganan banjir.
Warga
di Perumahan Tegal Indah, lanjut Prapta, sebelumnya telah memiliki tiga
mesin penyedot air, sehingga begitu banjir, mereka sudah bisa melakukan
antisipasi.
Selain di dua kawasan itu, banjir juga
terjadi di kawasan pemukiman di Jalan Tukad Batanghari dan Jalan Tukad
Barito, Panjer, Denpasar.
Banjir cukup parah terjadi di
pemukiman warga di Jalan Tukad Batanghari XI setinggi sekitar 50 cm,
sehingga beberapa warga tidak bisa keluar beraktivitas karena jalan
tergenang air yang tak bisa dilewati kendaraan.
Tak sedikit warga yang memaksakan kendaraan sepeda motornya untuk menerobos banjir meski kendaraannya akhirnya tiba-tiba mati.
Salah
seorang warga, Agung menjelaskan bahwa banjir selain karena tingginya
debit air akibat hujan deras, juga dikarenakan sungai yang persis
terletak di belakang di kawasan itu saat ini tengah dibendung untuk
proyek pemasangan beton dan pengerukan sungai.
"Sungai
di sebelah sedang dibendung untuk proyek pengerukan dan pemasangan
beton, kalau hujan airnya jadi mengalir ke kawasan ini," ujarnya.
sumber : antarabali