Seruan untuk menangkan pasangan Pastika-Sudikerta alias paket Pasti-Kerta ini dituangkan Sukaja dalam lembaran kertas, yang kemudian disebarkan ke massa pendukung setianya. “Salam dari balik jeruji besi. Saya dukung Pak Mangku/Pasti-Kerta, Pasti Menang,” bunyi instruksi itu.
Di bagian bawah tulisannya, Sukaja membubuhkan tandatangan sebagai bentuk keabsahan dukungan untuk Pasti-Kerta. “Pak Yan (Sukaja, red) menyampaikan, meski dirinya dilahirkan dan dibesarkan PDIP, namun beliau bertekad melawan paket yang diusung PDIP. Untuk itu, Pak Yan menginstruksikan para pendukungnya untuk memenangkan Pasti-Kerta,” ujar salahs seorang pendukung Sukaja, Tude Sara, sambil menunjukkan lembaran instruksi dari balik jeruji besi. Tude Sara mengatakan, dukungan Sukaja untuk Pasti-Kerta di Pilgub Bali 2013 sebagai bentuk perlawanan terhadap penzoliman yang dilakukan PDIP saat Pilkada Tabanan 2010 lalu. Kala itu, Sukaja
dizolimi, sehingga keluar rekomendasi jilid II yang menyebabkan mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan ini terpental dari posisi Calon Bupati (Cabup). “Tak peduli partai pengusung Pasti-Kerta, yang jelas prinsip Pak Sukaja, PDIP harus dilawan. Apalagi, kepemimpinan Pastika sangat dirasakan masyarakat Bali,” imbuh Tode Sara.
dizolimi, sehingga keluar rekomendasi jilid II yang menyebabkan mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan ini terpental dari posisi Calon Bupati (Cabup). “Tak peduli partai pengusung Pasti-Kerta, yang jelas prinsip Pak Sukaja, PDIP harus dilawan. Apalagi, kepemimpinan Pastika sangat dirasakan masyarakat Bali,” imbuh Tode Sara.
Bukan hanya itu, relawan Sukaja juga sudah mulai turun ke masyarakat guna menggalang dukungan untuk Pasti-Kerta. “Kami sebagai pendukung Sukaja siap memenangkan paket Pasti-Kerta. Itulah yang sekarang kami sosialisasikan kepada para pendukung di mana pun mereka berada,” tegas Tode Sara. Sementara, barisan pendukung pasangan AA Puspayoga-Dewa Sukrawan alias paket PAS (Cagub-Cawagub yang diusung PDIP) di Tabanan juga mulai action dengan memasang gambar kandidat sebagai picture profil (PP) di blackberry massanger (BBM). Sejumlah pejabat, mulai Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas, hingga Camat di Tabanan kompak memasang PAS sebagai PP di jejaring sosial blackberry.
PP tersebut berisi gambar mantan Presiden Soekarno dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Di bawahnya dalam lingkaran terpasang foto paket PAS. Di bawah gambar paket kandidat, berjajar tiga gambar yakni Ketua DPRD Tabanan, Bupati Tabanan, dan Wakil Bupati Tabanan. Sementara status yang tertulis di BB, “Kalau sudah PAS, jangan pindah ke lain hati!” Ada pula yang menulis, “Sami sampun PAS inggih?”. Pendukung paket calon PDIP yang menamakan diri mereka semeton PAS Tabanan juga pasang baliho besar di bawah jembatan gantung Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pantauan baliho besar sudah berdiri kokoh, Jumat kemarin.
Sementara itu, Tim Pemenangan Pasti-Kerta menargetkan kemenangan 75 persen di wilayah Kabupaten Bangli. Hal ini diikrarkan saat pembentukan Tim Pemenangan Pasti-Kerta Wilayah Bangli di Kantor DPD II Golkar Bangli, Jumat kemarin. “Kita targetkan Pasti-Kerta menang dengan 142.000 suara atau 75 persen dari total calon pemilih yang mencapai 213.000 orang di Bangli. Kita optimis mampu mewujudkan kemenangan ini,” ujar Ketua DPD II Golkar Bangli yang terpilih sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasti-Kerta Wilayah Bangli, Wayan Gunawan. Menurut Gunawan, ini targert realistis, berdasarkan komposisi data parpol yang masuk Koalisi Bali Mandara dan keterwakilan mereka di DPRD Bangli. Mereka punya modal awal 16 kursi DPRD Bangli (53,33 suara parlemen) menghadapi PDIP yang punya modal 14 kursi (46,67 persen suara parlemen hasil Pileg 2009. Ditambah lagi kekuatan figur yang diusung, Gunawan yakin Pasti-Kerta bisa menang dengan 75 persen suara di Bangli.
“Masyarakat, termasuk para kepala desa dan bendesa pakraman, juga menginginkan Pasti-Kerta menang, demi kelanjutan program Bali Mandara yang sangat pro rakyat,” tandas Gunawan yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bali. Rasa optimisme atas kemenangan Pasti-Kerta juga dilontarkan Ketua DPC Demokrat Bangli, Komang Carles. “Kita optimis. Para kader juga harus berbuat dan memenangkan kandidat di daerahnya masing-masing,” ujar Komang Carles, Jumat kemarin. “Selaku prajurit di lapangan, kita sudah siap. Kita juga mengantisipasi segala intrik-intrikan di Pilgub Bali 2013,” sambung Ketua DPC Gerinda Bali, AA Adioka.
Di sisi lain, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali kembali meminta partai politik tidak menggiring bendesa adat untuk memihak dan memenangkan pasangan calon tertentu di Pilgub 2013. "Kami harapkan parpol jangan sampai mengobarkan api permusuhan di Desa Pakraman, karena pada dasarnya masyarakat adat belum siap untuk berbeda warna dan pilihan," ujar Ketua MUDP (Bendesa Agung) Bali, Jero Gede Wayan Suwena Putus Upadesha dalam acara Sosialisasi Pilgub Bali 2013 di Denpasar, Jumat kemarin.
Pihaknya mempersilakan setiap krama Bali untuk menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hanya saja, jangan menggunakan simbol-simbol adat dan menggiring bendesa untuk memenangkan kandidat tertentu, dengan iming-iming akan mendapatkan kursi legislatif di Pemilu 2014. "Jangan sampai simbol partai atau kandidat dipasupati (disucikan) di Pura Dalem, menggunakan kulkul adat ataupun gamelan untuk kepentingan politik," ujarnya pada Antara. Menurut Jro Suwena, posisi menjalankan kewajiban sebagai warga negara (dharmaning negara) harus dapat dipisahkan dengan kewajiban keagamaan dan adat (dharmaning agama).
"Kami akan menyampaikan kepada bendesa adat di seluruh Bali agar menjalankan dharmaning negara dengan tidak mencederai dharmaning agama dan tidak saling menyalahkan. Kita semua harus saling menghormati dan menghargai sesuai dengan kedudukan, walaupun nantinya ada perbedaan pilihan politik," katanya.
sumber : NusaBali