Sabtu, 26 Januari 2013, 08:09
Dewa Gede Palguna yang didorong maju sebagai Cagub alternatif merupakan akademisi mantan hakim Mahkamah Konstitusi. Doktor Ilmu Hukum Tata Negara asal Bangli ini kini menjadi dosen di Fakultas Hukum Unud. Sedangkan Ida Bagus Putu Sukarta merupakan Ketua DPD Gerindra yang sekaligus menjabat Wakil Ketua DPRD Bali.
Menurut Koordinator Bali Integritas, Komang Arya Ganaris, Dewa Gede Palguna didorong menjadi Cagub alternatif terkait perkembangan politik terkini di Bali, yang dianggap sudah tidak sehat lagi untuk pendidikan politik masyarakat. Pasalnya, setiap hari masyarakat hanya disuguhi dengan dua figur incumbent yang sama-sama berambisi dan saling kubu-kubuan, yakni Made Mangku Pastika (Gubernur Bali yang diusung Koalisi Rakyat Bali Bersatu yang dimotori Golkar-Demokrat sebagai Cagub) dan AA Ngurah Puspayoga (Wagub Bali yang akan diusung PDIP sebagai Cagub).
Arya Ganaris menyebutkan, diperlukan Cagub alternatif di luar Pastika dan Puspayoga agar masyarakat mempunyai pilihan dan tidak terjebak dalam manuver keduanya di Pilgub Bali, 15 Mei 2013 mendatang. ”Sebetulnya ada beberapa nama yang kita saring. Akhirnya, muncul nama Dewa Gede Palguna sebagai Cagub alternatif,” terang Arya Ganaris di Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (25/1). Paket pendamping Dewa
Palguna di posisi Cawagub pun telah disiapkan Bali Integritas, yakni Ida Bagus Sukarta. Apalagi, Dewa Palguna dan Gus Sukarta disebutkan sudah menyatakan kesiapannya untuk bersaing dengan paket calon yang diusung partai besar dalam Pilgub Bali 2013. “Mereka berdua sudah oke dan menyatakan siap untuk maju,” katanya. Arya Ganaris menegaskan, Dewa Palguna adalah sosok yang layak untuk memimpin Bali ke depan, dengan pengalamannya dipercaya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). “Dewa Palguna sosok figur non kader yang mempunyai integritas. Dia sangat cocok disandingkan dengan kandidat dari kader parpol (Gus Sukarta),” katanya.
Palguna di posisi Cawagub pun telah disiapkan Bali Integritas, yakni Ida Bagus Sukarta. Apalagi, Dewa Palguna dan Gus Sukarta disebutkan sudah menyatakan kesiapannya untuk bersaing dengan paket calon yang diusung partai besar dalam Pilgub Bali 2013. “Mereka berdua sudah oke dan menyatakan siap untuk maju,” katanya. Arya Ganaris menegaskan, Dewa Palguna adalah sosok yang layak untuk memimpin Bali ke depan, dengan pengalamannya dipercaya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). “Dewa Palguna sosok figur non kader yang mempunyai integritas. Dia sangat cocok disandingkan dengan kandidat dari kader parpol (Gus Sukarta),” katanya.
Sedangkan Gus Sukarta yang Ketua DPD Gerindra, dijadikan pertimbangan sebagai paket pendamping Dewa Palguna, dengan harapan bisa mewujudkan good governance and clear government. Menurut Arya Ganaris, paket Dewa Palguna-Gus Sukarta ini tengah digarap serius, berkoalisi dengan partai-partai kecil. Koalisi partai kecil yang akan usung paket Dewa Palguna-Gus Sukarta nanti bakal dimotori Gerindra. Pihaknya sudah intens menjalin komunikasi dengan parpol gurem yang belum gabung ke Koalisi Rakyat Bali Bersatu, seperti PNIM, PKPI, dan PKPB. Jika digabung, koalisi Gerindra-PNIM-PKPB-PKPI memiliki modal 9,10 persen suara parlemen. Rinciannya, dari Gerindra dengan 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen), milik PNIM 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen), milik PPKPI 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen), dan milik PKPB 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen).
Arya Ganaris menyatakan, untuk target jangka pendek, pihaknya fokus menggaet parpol lain ikut berkoalisi untuk memenuhi syarat minimal 15 persen suara guna mengusung paket Cagub-Cawagub ke Pilgub Bali 2013. Parpol yang dibidik termasuk partai non parlemen. Soalnya, parpol parlemen rata-rata sudah gabung ke Koalisi Rakyat Bali Bersatu yang dimotori Golkar-Demokrat, seperti PNBKI, Hanura, dan Pakar Pangan. Arya Ganaris optimistis paket Dewa Palguna-Gus Sukarta yang ditawarkannya bisa didaftarkan untuk mengikuti Pilgub Bali 2013. Pendaftaran calon dibuka KPU Bali mulai 31 Januari hingga 6 Februari 2013. “Dalam waktu dekat, kami akan deklarasikan paket ini. Kami optimistis kandidat yang diusung dapat didaftarkan ke KPU Bali sesuai jadwal,” tegasnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Gerindra Badung I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo menyatakan sagat mendukung jika Dewa Palguna bisa maju sebagai Cagub ke Pilgub Bali 2013. Apalagi, jika tandemnya Gus Sukarta, yang notabene nakhoda Gerindra Bali.
“Ini luar biasa. Dia (Dewa Palguna) figur top. Kalau memang benar jadi dicalonkan, maka dia akan jadi Jokowi-nya Bali,” papar Gus Krobo. Hanya saja, lanjut dia, hingga saat ini belum ada rekomendasi yang turun dari pusat. “Tapi, saya jamin Pak Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Demokrat) akan sagat suka figur seperti ini. Dewa Palguna itu aktivis, akademisi, dan mantan hakim MK,” tandas mantan Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI)---syap partai PDIP---Bali ini.
Karena itu, lanjut Gus Krobo, partainya tidak akan keberatan meski Ketua DPD Gerindra Bali, Gus Sukarta, diposisikan sebagai Cawagub. “Kita tidak mengejar jabatan, karena ini akan jadi sangat luar biasa,” jelas Gus Krobo. Sebaliknya, Dewa Palguna mengaku belum tahu jika dirinya didapuk menjadi Cagub alternatif. “Tidak, saya tidak tahu soal itu. Saya memang pernah diundang diskusi, tapi tidak datang,” ujar Dewa Palguna dikutip Metrobali.com secara terpisah, Jumat kemarin. Dewa Palguna justru mengaku belum tertarik bertarung di Pilgub Bali. “Tidak, tidak. Saya tidak tertarik,” tegas pendekar hukum yang juga seniman-budayawan ini.
Di sisi lain, pengamat politik yang mantan komisioner KPU Pusat, I Gusti Putu Artha, menyatakan munculnya Cagub-Cawagub alternatif ini terkesan kepupungan (telat), sehingga kecil kemungkinan bisa terwujud. "Itu kepupungan namanya. Kenapa baru sekarang, jadi kecil sekali peluangnya," ujar IGP Artha kepada terpisah, Jumat kemarin. Persoalannya, lanjut IGP Artha, penggalangan koalisi untuk usung paket c alon alternatif memerlukan waktu panjang. Apalagi, sekarang yang berwenang memutuskan DPP Partai. "Persoalannya kan siapa yang bisa menggalang kekuatan di DPP Partai untuk koalisi ini? Apalagi, Pak Prabowo (nakhoda DPP Gerindra) sedang keluar negeri. Butuh waktu 2 bulan lho datangi kantor orang, lantas ketemu membuat komitmen dan sebagainya. Nggak gampang,” katanya. Menurut IGP Artha, kalau sekarang LSM bikin garapan paket Cagub-Cawagub alternatif, itu tak lebih dari riuh rendah politik saja, hanya warna-warni dalam politik. "Semangatnya kita hargai, tapi kepupungan. Padahal, lahirnya alternatif ini untuk meredam konflik dari kemungkinan tarung head to head. Persoalannya kepupungan, anggak ada organisasi matang, sistematis. Kenapa baru sadar sekarang?" Tanya tokoh asal Singaraja, Buleleng ini.
Disinggung masih ada waktu sampai 6 Februari 2013 untuk mendaftarkan paket calon ke KPU, menurut IGP Artha, itu tetap sulit melakukan penggalangan secara tiba-tiba. "Siapa mau diorganisir tiba-tiba? Mereka juga punya kepentingan tinggi dengan dinamika yang ada. Teman-teman di Bali juga tidak gampang tanpa lobi lebih awal, kesulitannya tinggi," tegasnya. Sebenarnya, lanjut dia, partai-partai di Bali kalau mau lebih awal melakukan gerakan, harusnya bisa muncul calon alternatif. Sosok partai seperti Gerindra sebenarnya bisa melakukan hal itu kalau memang cerdas melihat peluang. "Gerindra sebagai partai baru yang seksi, bisa ambil keuntungan dalam kondisi politik di Bali kayak begini. Seharusnya Gerindra bisa menjadi leader dengan mencalonkan sendiri Cagub-Cawagub. Perkara menang atau kalah, bukan soal. Caranya, galang koalisi sejak awal."
Sementara itu, mesin politik Koalisi Rakyat Bali Bersatu (KRBB) yang usung paket Mangku Pastika-Ketut Sudikerta alias Pasti-Kerta mulai tancap gas. Salah satunya, menyiapkan spanduk berisi foto Pasti-Kerta untuk dipasang di sejumlah titik di Klungkung. Bahkan, sudah ada beberapa spanduk yang dipasang di Klungkung, Jumat kemarin, seperti di jalan raya menuju Desa Akah, Kecamatan Klungkung.
Menurut Ketua DPD II Golkar Klungkung, Dewa Made Widiasa Nida, gerakan cepat ini dilakukan mengingat waktu yang sudah mepet. Pihaknya hanya punya siswa waktu efektif selama 3 bulan untuk sosialisasi calon. Karena itu, pemasangan spanduk Pasti-Kerta akan dilakukan di seluruh pelosok Klungkung. “Setidaknya ada 50 spanduk Pasti-Kerta yang akan dipasang di Klungkung. Ini belum termasuk yang di Kecamatan Nusa Penida,” terang Widiasa Nida di Semarapura, Jumat kemarin. Menurut Widiasa Nida, jajarannya segera akan konsolidasi untuk pemenangan Pasti-Kerta dengan melibatkan semua parpol koalisi. Konsolidasi itu akan dilakukan paling lambat Senin (28/1) lusa.
sumber : NusaBali