Senin, 28 Januari 2013, 07:29
Pasti Kerta - Paket Pasti-Kerta melanjutkan paket Pasti-Yoga. Yang disebut terakhir, Pasti-Yoga, duianggap sudah berlalu. ”Dulu Pasti-Yoga. Sekarang sudah selesai beryoga, menuju kesukertan (sejahtera),” tegasnya. Pada bagian lain, Pastika meminta agar mewaspadai black campaign (kampanye hitam) dari berbagai pihak jelang Pilgub Bali 2013. Pastika sendiri mengakui banyak isu negatif yang ditujukan ke dirinya. Salah satunya, Pastika dituduh sebagai pemilik Pusat Oleh-oleh Krisna, punya banyak armada taksi, armada truk pasir, hingga memotong uang tunjangan kinerja khusus (TKK) bagi para Bupati. Bahkan yang paling sadis ia diisukan mengobral izin pasar modern. "Semua yang dibicarakan itu sama sekali tidak benar. Hanya karena cucu saya bernama Krisna, orang menghubungkan jika Oleh-oleh Krisna itu milik saya. Padahal, tidak ada satu sen pun saham di sana. Ini semua tidak benar." |
Dalam Rakerda di Sanur kemarin, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Cicip Syarif Sutardjo hadir bersama Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta (yang terpilih sebagai Cawagub pendamping Pastika) juga hadir bersama para Kertua DPD II Golkar se-Bali, termasuk Wayan Geredeg (Ketua DPD II Golkar Karangasam yang kini Bupati Karangasem).
Bupati Wayan Geredeg sebelumnya disingkirkan Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali yang juga Wakil Bupati Badung) dalam perebutan rekomendasi Cawagub pendamping Pastika di DPP Golkar. Sebagaimana disampaikan Cicip Syarif Sutardjo, DPP Golkar yakin Wayan Geredeg gentle dan berjiwa besar menerima keputusan induk partai yang memberikan mandat kepada Ketut Sudikerta sebagai tandem
Pastika untuk Pilgub Bali 2013.
Pastika untuk Pilgub Bali 2013.
"Yang pasti, kader partai harus tunduk pada keputusan DPP Golkar sesuai dengan AD/ART. Saya yakin Wayan Geredeg mempunyai jiwa besar untuk bisa menerima hal ini," tandas Cicip Syarif Sutardjo yang juga Menteri Perikanan dan kelautan. Statemen ini disampaikan Cicip sekaligus untuk menanggapi wacana yang sempat beredar bahwa Bupati Geredeg merasa dizolimi atas kegagalannya menjadi Cawagub pendamping Pastika. Cicip mengakui, awalnya Golkar menyodorkan empat nama kepada Pastika selaku Cagub untuk dipilih sebagai tandemnya menuju Pilgub Bali 2013. Dari empat nama tersebut, kemudian tersaring menjadi dua kandidat: Ketut Sudikerta dan Wayan Geredeg. "Kami tanyakan kepada Pastika, siapa yang dipilih dari dua nama itu (Sudikerta dan Geredeg, Red). Pastika memberikan hak kepada DPP Golkar untuk memilih, karena menganggap dua-duanya baik. Tidak ada masalah dan diyakini bisa bekerja sama, karena Pastika sudah mengenal mereka sebelumnya," ungkap Cicip. Akhirnya, kata Cicip, DPP Golkar putuskan memilih Sudikerta sebagai tandem Pastika ke Pilgub Bali, 15 Mei 2013 mendatang. Alasannya, sudah sesuai dengan hasil scoring, jabatan, pengabdian, dan hasil survei. Apalagi, jajaran Golkar di Bali kompak menerima. Cicip pun menegaskan, mesin Golkar solid untuk memenangkan paket Pastika-Sudikerta alias Pasti-Kerta dalam Pilgub Bali 2013. Golkar tidak pecah soal dukungan ke Pilgub Bali 2013. Tidak ada konflik terkait penentuan Cawagub pendamping Pastika.
Dalam kesempatan yang sama, Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali juga menyampaikan tidak ada istilah kader yang ‘ngambek’. Pasalnya, dalam dinamika berdemokrasi, sesuatu yang wajar soal keputusan terhadap pilihan yang ada. "Saya sudah katakan tidak ada kader yang ngambul (ngambek). Siapa pun yang maju dari partai harus didukung. Saya juga sudah bertemu dengan Wayan Geredeg dan dia mengatakan akan mendukung," tandas Sudikerta. Politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini mengingatkan bahwa sebagai kader partai yang loyal, memang wajib menjalankan apa yang menjadi amanat partai. Kepada ratusan kader Golkar yang hadir dalam Rakerda kemarin, Sudikerta meminta agar paket Pasti-Kerta segera disosialisasikan ke masyarakat. “Apabila ada kader yang main-main dan merugikan partai, akan dikenai sanksi organisasi,” ancam Sudikerta. Sementara, Pastika yang diusung Koalisi Rakyat Bali bersatu (KRBB) yang dimotori Golkar-Demokrat, kemarin sempat naik podium dalam Rakerda III Golkar di Sanur. Pastika yang diundang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Bali, dalam sambutannya menyempatkan memaparkan visi misinya membangun Bali ke depan.
Menurut Pastika, dirinya sengaja menyampaikannya di hadapan kader Golkar, agar mereka memahami visi besarnya dalam pembangunan Bali ke depan. “Sekarang saya bicara sebagai kandidat yang diusung Golkar dan koalisi. Lepaskan dulu sambutan saya sebagai Gubernur Bali. Saya perlu sampaikan ini kepada seluruh kader Golkar agar saat turun ke lapangan, bisa memahami visi besar pembangunan Bali. Seluruh kader Golkar harus paham tentang visi ini,” kata Pastika.
Pastika mengklaim visi misinya sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bali. Intinya, masih tetap menciptakan Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera (Bali Mandara). “Yang pertama maju. Kita ingin menuju ‘the great Bali’ (Bali yang agung). Di Lombok dan Papua, alamnya itu lebih indah dari Bali. Tapi, mengapa mereka tidak bisa maju aspek pariwisatanya, ya karena tanah Bali bertaksu. Budaya, adat dan agama jadi satu,” jelas Pastika. Untuk menciptakan Bali yang aman, kata Pastika, bukan perkara mudah. “Kalau mau aman, kita tinggal minta sepasukan Brimob menjaga. Tapi, apakah kita tenang, tentu tidak. Jadi, aman itu secure, safety.” Sedangkan menciptakan Bali yang damai, imbuh Pastika, merupakan hal penting. “Peace, sejuk, and low enforcement,” katanya. Pastika mengakui, program Bali Mandara sejalan dengan Golkar yang memajukan masyarakat Bali. Selama ini, program-program yang sudah diluncurkan belum optimal, sehingga ke depan akan dimaksimalkan dan harus sampai ke masyarakat. ”Aka nada program-program unggulan lainnya untuk masyarakat Bali,” janji mantan Kapolda Bali ini. Pastika juga menegaskan obsesinya untuk menjadikan The Great Bali, yakni Bali yang memiliki pengaruh besar di mata dunia. Meski Bali ini kecil dengan luas hanya 0,29 persen dari wilayah nasional, Bali berkumandang di mana-mana. “Membangun Bali tidak bisa dengan duduk-duduk saja, tapi harus terus berkarya dan berkarya,” katanya.
Pastika juga sempat melontarkan filasafat soal paket Pasti-Kerta. Menurut Pastika, paket Pasti-Kerta melanjutkan paket Pasti-Yoga. Yang disebut terakhir, Pasti-Yoga, duianggap sudah berlalu. ”Dulu Pasti-Yoga. Sekarang sudah selesai beryoga, menuju kesukertan (sejahtera),” tegasnya. Pada bagian lain, Pastika meminta agar mewaspadai black campaign (kampanye hitam) dari berbagai pihak jelang Pilgub Bali 2013. Pastika sendiri mengakui banyak isu negatif yang ditujukan ke dirinya. Salah satunya, Pastika dituduh sebagai pemilik Pusat Oleh-oleh Krisna, punya banyak armada taksi, armada truk pasir, hingga memotong uang tunjangan kinerja khusus (TKK) bagi para Bupati. Bahkan yang paling sadis ia diisukan mengobral izin pasar modern. "Semua yang dibicarakan itu sama sekali tidak benar. Hanya karena cucu saya bernama Krisna, orang menghubungkan jika Oleh-oleh Krisna itu milik saya. Padahal, tidak ada satu sen pun saham di sana. Ini semua tidak benar."
sumber : NusaBali