Jumat, 12 Oktober 2012, 06:39
PM Australia Akan Hadiri Peringatan Bom Bali
Monumen Bom Bali. |
Menurut pemberitaan Sydney Morning Herald, Rabu (10/10/2012), akan hadir juga dalam acara itu mantan Perdana Menteri Australia, John Howard.
Namun rencana kehadiran mereka disambut oleh rencana aksi teror, yang menargetkan peringatan bom bali ke 10 tersebut. Menurut Kapolda Bali, Brigjen (pol) Ketut Untung Yoga Ana, pihaknya sudah mensiagakan anggotanya dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), untuk mengamankan acara.
Ia mengakui memang ada rencana serangan teror dalam acara tersebut, dengan menargetkan tamu VIP. Namun ia tidak merinci nama-nama VIP yang hadir dalam acara itu, dan yang menjadi target dalam rencana teror itu.
"Dari informasi yang kami kumpulkan, ada indikasi gerakan tertentu untuk menargetkan tamu VIP yang akan
menghadiri acara tersebut," ujarnya.
menghadiri acara tersebut," ujarnya.
"Kami telah siap menghadapi ancaman tersebut. Kami yakin kami dapat mengamankan acara tersebut," lanjutnya.
Rencananya pengamanan acara peringatan peristiwa bom bali I akan melibatkan sedikitnya 1500 aparat keamanan.
Seluruh Pintu Bali Diamankan
Sempat ada indikasi ancaman teroris, kondisi Bali tetap kondusif menjelang peringatan 10 Tahun Tragedi Bom Bali I, 12 Oktober 2012 ini. Kendati demikian, kepolisian tetap ekstra waspada. Semua pintu masuk Bali dijaga ketat untuk mengamankan peringatan tragedi kemanusiaan yang akan digelar Pemerintah Australia di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bukit Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (12/10) ini.
Semua pintu masuk Bali, baik dari arah barat, timur, utara, maupun selatan ‘disterilkan’ sejak H-1 Peringatan 10 Tahun Bom Bali I, Kamis (11/10). Penjagaan superketat dilakukan di Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) sebagai pintu masuk Bali dari arah barat dan Pelabuhan Padagbai (Karangasem) sebagai pintu masuk Bali dari arah timur.
Di kawasan Bali Barat, dilakukan pengamanan berlapis mulai pintu gerbang Pelabuhan Gilimanuk hingga jalur-jalur tikus (pelabuhan rakyat) sepanjang pantai wilayah hukum Polres Jembrana. Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis kemarin, petugas yang melakukan pengamanan dilengkapi rompi antipeluru dan senjata lengkap.
Petugas dengan rombi antipeluru dan senjata lengkap ini ikut terjun melakukan pemeriksaan penumpang, kendaraan, berikut barang bawaannya. Bukan hanya di Pelabuhan Gilimanuk, petugas juga melakukan razia di jalan utama masing-masing Polsek se-Jembrana. Di jalur utama Kecamatan Merala-Kecamatan Negara saja, razia digelkar di dua titik.
Khusus pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, kemarin jumlah personel kepolisian ditambah menjadi 65 orang per shift dari semula hanya 50 orang pada hari-hari biasa. Pengaman difokuskan di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, yang menjadi akses masuknya kendaraan, orang, dan barang menuju Bali.
Kapolres Jembrana, AKBP I Komang Sandi Arsana, kemarin juga ikut terjun ke Pelabuhan Gilimanuk. Menurut Sandi Arsana, selama ini pengamanan Gilimanuk sudah ketat. Namun, kali ini lebih diperketat lagi dengan penambahan personel dan kualitas peralatan, untuk mengamankan peringatan 10 Tahun Tragedi Bom Bali I 2002.
“Semuanya kita antisipasi dari pintu masuk utama (Pelabuhan Gilimanuk). Jalur-jalur tikus juga kita amankan,” terang Sandi Arsana disampingi Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol I Made Prihenjagat, di sela-sela pengamanan areal Pelabuhan Gilimanuk kemarin.
Ditegaskan Sandi Arsana, semua pintu masuk termasuk jalur tikus rawan disusupi teroris, sehingga perlu dijaga bersama-sama masyarakat sekiatar. “Kalau hanya mengandalkan personel kepolisian, tidak mungkin. Karenanya, kita kerjasama dengan pemerintah daerah, para kepala desa, tokoh-tokoh masyarakat untuk mengawasi jalur tikus seperti Pantai Yeh Kuning atau Pantai Candikusuma,” katanya. Pengamanan serupa juga dilakukan kepolisian di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Petugas Polres Karangasem dan Polsek Kawasan Laut Padangbai menjaga ketat lima pos di Pelabuhan Padangbai. Pengamanan di Pelabuhan Padangbai, Kamis kemarin, dipimpin langsung Kapolres Karangasem AKBP Rudi Efendi. Seperti halnya di Pelabuhan Gilimanuk, seluruh penumpang berikut barang bawaan dan surat-surat kendaraannya juga diperiksa ketat begitu tiba di Pelabuhan Padangbai. Di Pos I Pelabuhan Padangbai dilakukan pemeriksaan identitas dan surat-surat motor penumpang, sementara di Pos II pemeriksaan barang bawaan dan identitas calon penumpang, di Pos III pemeriksaan identitas penumpang pejalan kaki, di Pos IV memantau dari candi bentar pelabuhan, dan Pos V dari Mapolsek Kawasan Laut Padangbai melalui pesawat CCTV (closed circuit television). “Jika tidak mau lengah, jangan sampai ada yang lolos, makanya kita periksa semuanya,” tegas Kapolres Rudi Efendi, yang kemarin didampingi Kabag Operasional Polres Karangasem Kompol I Made Mundra, Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Dewa Nila Candra, dan segenap perwira operasi lainnya. “Bila perlu, bongkar barang yang di dalam truk, jika mencurigakan,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan di Pelabuhan Padangbai dan Pelabihan Gilimanuk, Kamis kemarin, tidak ditemukan ada penumpang mencurigakan maupun barang bawaan berbahaya. Kendati demikian, sebelum masuk Kota Denpasar, penumpang dari arah barat maupun arah timur juga kembali diperiksa. Penumpang dari arah barat, misalnya, diperiksa ketat lagi di Terminal Mengwi, Badung.
Sementara, jajaran Polres Klungkung juga melakukan penjagaan ketat di pantai selatan Bali. Ada 10 dermaga penyeberangan di pesisir selatan Klungkung yang mendapat pengawasan lebih ketat dari biasanya. Dermaga-dermaga tersebut, 6 di ataranya berada di sebeharang laut Nusa Penida, yakni Dermaga Mentigi (untuk Kapal Roro Nusa Jaya Abadi dan KMP Inerie), Dermaka Buyuk (untuk penyeberangan boat), Dermaha Banyar Nyuh (untuk dua boat khusus supercepat), Dermaga Toyapakeh, dan Dermaga Lembongan.
Sedangkan 4 dermaga lainnya berada di Klungkung Daratan, yakni Dermaga Kampung Kusamba (paling barat), Dermaha Segara Kusamba, Dermaga Banjar Bias (desa Kusamba), dan Dermaga Banjar Tribuana (Desa Kusamba). Pantauan di Dermaga Banjar Bias, Kamis kemarin, polisi bersenjata tampak berjaga-jaga dengan pandangan awas.
Penjagaan ketat dermaga-dermaga penyeberangan di Klungkung ini sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir. “Kami di Nusa Penida sudah sejak empat hari lalu melakukan penjagaan dan antisipasi. Jangan sampai ada teroris lolos,” ujar Kapolsektif Nusa Penida, Kompol I Wayan Sarjana SH MH, Kamis kemarin. Sehari sebelumnya, Wakapolda Bali Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana sempat mengisyaratkan ada indikasi ancaman teroris dengan sasaran bidik peringatan 10 Tahun Tragedi Bom Bali I yang akan dipusatkan di GWK. Jajaran Polda Bali pun siaga satu dan bersiap mengamankan peringatan tragedi kemanusiaan ini dengan mengerahkan ribuan personel dilapis Mabes Polri dan TNI. Polisi juga menyiagakan pasukan sniper alias penembak jitu.
Hingga Kamis kemarin, kondisi Bali dinyatakan kondusif. "Belum ada yang signifikan. Bali sampai detik ini masih kondusif," ujar Wakapolda Bali, Brigjen Ketut Untung Yoga Ana, kepada wartawan saat meninjau persiapan keamanan peringatan Bom Bali di GWK Bukit Jimbaran kemarin.
Yoga Ana menjelaskan, Bali aman karena belum ditemukan indikasi adanya benda mencurigakan atau ancaman bom. Indikasi ancaman pun masih dalam pantauan intelijen. "Indikasi itu belum bisa jadi fakta. Tapi, kita tidak boleh menyepelekannya," jelas jenderal bintang satu asal Mengwi, Badung ini.
Dia menambahkan, sesuai standar operasional, pengamanan akan difokuskan pada kepala negara, undangan, lokasi kegiatan. Kamis kemarin, sebagaimana dilansir detikcom, GWK sudah dijaga aparat Polri dan TNI. Petugas berjaga-jaga di setiap sudut areal. Namun, GWK masih dibuka untuk wisatawan.
Peringatan 10 Tahun Tragedi Bom Bali I hari ini di GWK Bukit Jimbaran diselenggarakan pemerintah Australia secara besar-besaran. Kegiatan ini akan dihadiri utusan dari 22 negara, terutama yang warganya menjadi korban tewas ledakan bom di Paddy’s and Sari Club Legian, Kuta, 12 Oktober 2002 malam. Tragedi kemanusiaan kala itu menewaskan 202 orang, yang sebagian besar warga Australia. Perdana Menteri Australia, Julian Gillard, dan mantan Perdana Menteri Australia John Howard, juga dipastikan hadir dalam peringatan di GWK hari ini. Sementara pemerintah Indonesia akan diwakili Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
"Setiap negara (22 negara) ada yang mewakili, paling tidak dari konsulatnya," ujar seorang staf Kedubes Australia saat media briefing di GWK, Kamis kemarin. "Sedangkan yang akan berbicara dalam peringatan ini adalah Julian Gillard dan Marty Natalegawa," imbuhnya sembari menyebut kegiatan ini akan dihadiri kisaran 4.000 undangan.
Dre@ming Post___________
sumber : tribun, NusaBali