Minggu, 16 Oktober 2011, 04:59
DENPASAR - Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang sekarang banting haluan menggunakan ternak dari sapi ke babi atau celeng, sudah masuk ke APBD 2012. Simantri celeng ini bahkan telah dicatat dalam KUA (Kebijakan Umum Anggaran), yang bakal segera dibahas dalam pembahasan RAPBD 2012.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, Ketut Teneng, Sabtu (15/10) mengatakan penerapan Simantri menggunakan celeng ini masih dicarikan format nama yang lebih tepat, supaya tidak vulgar bernama Simantri celeng. Anggaran untuk penerapan sistem pertanian berkelompok untuk kaum ibu- ibu ini juga sudah dimasukkan dalam KUA dan PPAS (Prioritas Plafon Anggaran Sementara), yang sudah terkirim ke DPRD Bali. “Sudah masuk ke KUA dan nama programnya masih diformat, supaya lebih bagus
dan gampang tersosialisasi di masyarakat,” tegas Teneng.
dan gampang tersosialisasi di masyarakat,” tegas Teneng.
Mantan Kabag Publikasi dan Dokumentasi Pemprov Bali ini menegaskan, Simantri menggunakan babi ini pertimbangan dan semangatnya adalah penerapan sistem pertanian terintegrasi, yang harganya murah. Kalau sapi dulu membutuhkan anggaran Rp 200 juta. Karena memerlukan minimal 20 ekor sapi, kandang, peralatan pengolahan bio gas. Kalau babi harganya relative murah. Karena babi harganya lebih murah, makanya program ini dibidik.
“Tujuannya kan untuk kalangan ibu-ibu, supaya lebih mampu meningkatkan kompetensi wirausaha,” ujar Teneng. Sementara usulan Simantri celeng dengan menggunakannya dalam program Simantri terbaru ini, pihak DPRD Bali sendiri belum memastikan, apakah anggaran Simantri celeng bisa diloloskan. Sebab Dewan Bali bakal memanggil Dinas Peternakan terlebih dulu. Ketua Pansus APBD DPRD Bali Komang Gede Putra Astawa secara terpisah mengatakan, berapa besaran anggaran untuk penerapan Simantri celeng ini tidak bisa diungkap jumlahnya. Putra Astawa mengatakan saat ini pihak dewan memberikan Disnak melaksanakan tugasnya menangani flu burung secara maksimal. “Karena menyangkut angka. Saya akan cek dulu,” ujar Putra Astawa kemarin. Politisi PDIP asal Tanah Lot Tabanan ini menyebutkan pihak Komisi II DPRD Bali yang membidangi peternakan, pertanian harus rapat kerja dulu dengan eksekutif.
“Kita akan panggil Dinas Peternakan, Dinas Pertanian menyangkut Simantri ini. Usulan Simantri celeng ini harus dikaji juga dari efektifitasnya. Kita tetap inginkan dalam penerapan program seperti ini, harus berkelompok. Selama ini kan petani atau peternak itu kalau dikasi bantuan sapi maunya sendiri- sendiri. Mereka tidak mau berkelompok. Saya melihat Simantri di desa- desa kendalanya itu, susah mau berkelompok,” tegas Putra Astawa, seraya menyebutkan kalau memang Simantri celeng dianggap layak, maka program ini bakal dilaksanakan pada APBD 2012.
sumber : NusaBali