DENPASAR - Proses kenaikan pangkat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kembali menuai keluhan. Pasalnya dari sekian banyak yang mengkuti ujian kenaikan pangkat, banyak diantara mereka yang telah layak naik pangkat ternyata tidak lulus.
Sejumlah PNS yang tidak menerima kenaikan pangkat mensinyalir lolosnya PNS yang masih terbilang baru tersebut lantaran ada permainan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bali. Sumber di lingkungan PNS Pemprov Bali menjelaskan dari hasil tes kenaikan pangkat yang dilakukan BKD Bali banyak dari mereka yang sebenarnya layak mendapat kenaikan pangkat justru tak mendapatkannya.
"Malah mereka yang belum lama mengabdi sudah langsung dinaikkan pangkatnya. Jelas ini membuat kami kecewa," ujar sumber tersebut, Jumat (1/4).
Menurutnya, banyak dari mereka yang tidak mendapat kenaikan pangkat rata-rata sudah mengabdi lama di Pemprov Bali. Sumber itu menuturkan, mereka yang menerima kenaikan pangkat diduga kuat merupakan pesanan seseorang atau dekat dengan pejabat tertentu. Pasalnya tes yang dilakukan terkesan hanya formalitas belaka, yang tak jelas kriteria penilaiannya. "Tes dilakukan, tetapi tak jelas tolak ukurnya apa. Beberapa dari mereka sih memang dekat dengan pejabat tertentu," ungkap sumber tadi lagi.
Sementara itu Kepala BKD Bali I Ketut Rochineng belum dapat dikonfirmasi. Meski telepon genggamnya dalam keadaan aktif, namun Rochineng yang juga Sekretaris Laskar Bali Kota Denpasar itu tak mengangkat telepon.
Sejumlah PNS yang tidak menerima kenaikan pangkat mensinyalir lolosnya PNS yang masih terbilang baru tersebut lantaran ada permainan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bali. Sumber di lingkungan PNS Pemprov Bali menjelaskan dari hasil tes kenaikan pangkat yang dilakukan BKD Bali banyak dari mereka yang sebenarnya layak mendapat kenaikan pangkat justru tak mendapatkannya.
"Malah mereka yang belum lama mengabdi sudah langsung dinaikkan pangkatnya. Jelas ini membuat kami kecewa," ujar sumber tersebut, Jumat (1/4).
Menurutnya, banyak dari mereka yang tidak mendapat kenaikan pangkat rata-rata sudah mengabdi lama di Pemprov Bali. Sumber itu menuturkan, mereka yang menerima kenaikan pangkat diduga kuat merupakan pesanan seseorang atau dekat dengan pejabat tertentu. Pasalnya tes yang dilakukan terkesan hanya formalitas belaka, yang tak jelas kriteria penilaiannya. "Tes dilakukan, tetapi tak jelas tolak ukurnya apa. Beberapa dari mereka sih memang dekat dengan pejabat tertentu," ungkap sumber tadi lagi.
Sementara itu Kepala BKD Bali I Ketut Rochineng belum dapat dikonfirmasi. Meski telepon genggamnya dalam keadaan aktif, namun Rochineng yang juga Sekretaris Laskar Bali Kota Denpasar itu tak mengangkat telepon.
sumber : MICOM