Bali akan memasang di pintu-pintu masuk Bali dengan teknologi canggih senilai Rp30 miliar. Pemasangan tersebut dilakukan untuk mencegah aksi terorisme di seluruh Bali. Demikian diungkapkan Kapolda Bali Irjen Hadiatmoko, Rabu (20/4).
Security gate tersebut akan dipasang di beberapa pintu masuk Bali, seperti di Gilimanuk, Pelabuhan Celukan Bawang, PelabuhanPadangbai, Pelabuhan Benoa, dan beberapa pintu masuk lainnya.Menurut Kapolda, meski tak menjadi target, bukan berarti pihaknya lalai menjaga keamanan Bali. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan keamanan yang dilakukan Polda Bali.
Sebut saja, misalnya pengamanan di pintu-pintu masuk ke Bali. Kapolda mengaku sudah memasang CCTV di semua pintu masuk Bali. "Semua pintu masuk Bali kita pasangi CCTV seperti di Pelabuhan Gilimanuk, Celukan Bawang, Padang Bai, Benoa dan Bandara Ngurai Rai," terangnya.
Meski dua kali telah merasakan aksi bom bunuh diri pada 2002 dan 2005, Hadiatmoko menegaskan Bali tak menjadi target aksi terorisme pascaledakan bom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon belum lama ini. "Bali tak menjadi target. Tetapi, kewaspadaan itu penting. Siapa sangka Cirebon akan dibom," katanya saat ditemui di Bank Indonesia Denpasar dalam serangkaian seminar antisipasi peredaran uang palsu, Rabu (20/4).Kapolda juga berharap agar di pintu-pintu masuk itu secepatnya dipasangi .
Alat itu, jelas Hadiatmoko, mampu mendeteksi barang bawaan orang maupun mobil yang melintasinya. "Jadi, hanya dengan melintasinya saja kita sudah dapat mengetahui barang bawaan orang maupun mobil.
Kita butuh 10 security gate untuk 5 pintu masuk seperti disebutkan tadi. Harga per satu sekitar Rp30 miliar," katanya. Ia juga menjelaskan pihaknya telah mengantongi blue print hotel-hotel yang tersebar di Bali.
Sehingga, kejadian apa pun dapat diantisipasi segera. "Kejadian apa pun di hotel, kita (langsung) tahu. Misal ada kebakaran, atau ada paket kiriman nasi, kita juga sudah tahu," jelasnya.
sumber : MICOM