Banjir lahar dingin dari Gunung Agung menerjang sungai di Dukuh Kubu Kabupaten Karangasem, Minggu (7/1/2018) |
AMLAPURA - Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin.
Dikutip dari media sosial Instagram Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, @Sutopo Purwo Nugroho, banjir lahar dingin kembali menerjang sungai di Desa Dukuh Kubu, Karangasem, Minggu (7/1/2018).
Dalam postingan video berdurasi sekitar 25 detik tersebut Sutopo menuliskan terjadinya banjir lahar hujan membawa material piroklastik dari erupsi Gunung Agung terpantau di Dukuh Kubu, Kabupaten Karangasem siang ini.
Sutopo pun mengimbau kepada seluruh warga sekitar untuk tidak melakukan aktivitas di sungai karena sangat membahayakan.
Kendati demikian, ia mempersilakan warga jika kondisi sudah relatif aman untuk datang ke sungai dan memanfaatkan material yang terbawa, karena banjir lahar adalah berkah dari erupsi Gunung Agung.
Hujan deras di sekitar Gunung Agung menyebabkan banjir lahar hujan. Material piroklastik hasil erupsi Gunung Agung dihanyutkan aliran sungai di Desa Dukuh Kubu Kabupaten Karangasem siang ini. Jangan bermain di sungai. Tunggu hingga reda. Setelah itu mainlah ke sungai. Ambil pasir dan material yang ada. Banjir lahar hujan adalah berkah dari dari erupsi Gunung Agung. Pasirnya kelas satu buat bangunan, mahal harganya.
Sementara itu, dari hasil laporan aktivitas vulkanologi Gunung Agung terkini dari MAGMA-VAR pukul 12.00-18.00 Wita, secara visual Gunung Agung terpantau jelas dengan mengeluarkan asap putih dan kelabu yang keluar dari atas kawah dengan ketinggian mencapai 200 hingga 500 meter.
PVMBG pun mencatat terjadinya aktivitas kegempaan sepanjang periode 6 jam terakhir, di mana tercatat aktivitas hembusan sebanyak 7 kali dengan amplitudo : 5-19 mm, dengan durasi : 20-50 detik
Alat seismograf PVMBG juga mencatat terjadinya gempa vulkanik sebanyak 2 kali, dengan amplitudo : 12-13 mm, S-P : 1 detik, durasi : 21-30 detik.
Bahkan Tremor Menerus (Microtremor) juga terekam dengan amplitudo 1-24 mm (dominan 4 mm).
LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI
PERIODE PENGAMATAN
07-01-2018 12:00-18:00 WITA
GUNUNGAPI
Agung (3142 mdpl),
Karangasem,
Bali
METEOROLOGI
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan selatan. Suhu udara 23-28 °C dan kelembaban udara 74-92 %. Volume curah hujan tidak tercatat.
VISUAL
● Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis dan tinggi 200-500 m di atas puncak kawah.
KEGEMPAAN
■ Hembusan
(Jumlah : 7, Amplitudo : 5-19 mm, Durasi : 20-50 detik)
■ Vulkanik Dalam
(Jumlah : 2, Amplitudo : 12-13 mm, S-P : 1 detik, Durasi : 21-30 detik)
Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-24 mm (dominan 4 mm)
KETERANGAN LAIN
Nihil
KESIMPULAN
Tingkat Aktivitas G. Agung Level IV (Awas)
REKOMENDASI
- Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di dalam Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah G. Agung dan diseluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak G. Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan aktivitas G. Agung yang paling aktual/terbaru. Di dalam radius 6 km terdapat 12 Desa (Ds) yang harus dievakuasi, yaitu: Ds. Nawakerti, Ds. Jungutan, Ds. Buana Giri, Ds. Sebudi, Ds. Besakih, Ds. Datah, Ds. Pempatan, Ds. Tulamben, Ds. Dukuh, Ds. Kubu, Ds. Baturinggit, dan Ds. Ban.
- Status Level IV (Awas) hanya berlaku pada radius 6 km dari puncak seperti tersebut di atas. Masyarakat yang berada di luar radius 6 km dapat beraktivitas seperti biasa namun agar tetap menjaga kewaspadaan.
PENYUSUN LAPORAN
Nurul Husaeni, A.Md.
SUMBER DATA
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Agung
https://magma.vsi.esdm.go.id/
sumber : tribun