Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Dimanapun Berada, Besok Pukul 12.00 Wita, Mari Berdoa Panjatkan Gayatri Mantram

Dimanapun Berada, Besok Pukul 12.00 Wita, Mari Berdoa Panjatkan Gayatri Mantram

Written By Dre@ming Post on Rabu, 04 Oktober 2017 | 8:38:00 PM

"Nanti pada tanggal 5 Oktober pukul 12.00 Wita siang, mari kita berdoa bersama dengan mengucapkan gayatri mantram, dan berdoa agar diberikan anugerah, keselamatan, dan perlindungan bagi seluruh alam semesta," kata Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, Selasa (3/10/2017).Gbr Ist
DENPASAR - Gunung Agung hingga saat ini masih berstatus Awas.

Belum ada satupun pihak yang bisa memastikan apakah gunung yang sempat meletus dahsyat pada 1963 itu akan meletus lagi atau tidak.

Itu sebabnya, Parisaha Hindhu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali menyerukan kepada seluruh krama Bali untuk menggelar doa bersama pada Purnama kapat, yakni pada Kamis (5/10/2017) pukul 12.00 Wita.

"Nanti pada tanggal 5 Oktober pukul 12.00 Wita siang, mari kita berdoa bersama dengan mengucapkan gayatri mantram, dan berdoa agar diberikan anugerah, keselamatan, dan perlindungan bagi seluruh alam semesta," kata Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, Selasa (3/10/2017).

Pada hari H nanti, Sudiana mengatakan doa bersama tidak ada komando ataupun titik sentral.

Masyarakat diminta berdoa baik secara mandiri atau berkelompok di masing-masing tempat suci, baik di pura Sad Kahyangan, Dang Kahyangan, Kahyangan Tiga, Pura Keluarga, Pura Kahyangan Jagad, Pura Swagina, tempat kerja, dan di manapun berada.

"Tidak ada komando-komandoan, dan tidak ada sentral. Yang mengomando adalah waktu. Begitu pukul 12.00 Wita, kita bersama-sama berdoa. Pertama agar gunung agung tidak jadi meletus; kedua kalaupun terjadi letusan, agar membawa kerahayuan atau kebaikan bagi seluruh penghuni alam ini," terang Sudiana.

Dia juga menerangkan bahwa doa bersama seluruh umat beragama akan menimbulkan vibrasi yang jauh lebih kuat daripada berdoa secara pribadi atau sendiri-sendiri.

Itu sebabnya, Sudiana mengajak pada Kamis 5 Oktober agar seluruh krama Bali, khususnya umat Hindu di Bali, untuk meluangkan waktu sejenak untuk mencakupkan tangan.

PHDI juga sudah mengeluarkan surat seruan kepada seluruh krama Bali, khususnya umat Hindu di Bali terkait doa bersama pada 5 Oktober itu.

Surat berisi catatan bahwa untuk sarana persembahyangan di pura diharapkan agar minimal menggunakan pejati.

Secara terpisah, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan bahwa pada 5 Oktober nanti dirinya akan bersembahyang di Pura Besakih.

“Kalau masyarakat mau sembahyang ke Besakih, kita kan tidak bisa larang orang mau sembahyang. Tetapi begitu ada sirine (tanda bahaya) berbunyi, cepat pulang naik motor ke tempat aman. Siang (kemarin) ini saja kosong zona pengungsian itu. Pengungsi semua pulang ke tempat asalnya, GOR Swecapura kosong siang ini. Nanti pukul 18.00 Wita atau 19.00 Wita, mereka baru kembali. Kalau meletus kan semua bawa HP. Dengan motor dan mobil, mereka kan bisa turun cepat-cepat,” ucap Pastika ketika memberikan arahan kepada para pelaku bisnis pariwisata di Kantor Dinas Pariwisata Pemprov Bali, Denpasar, Selasa (3/10/2017).

Penjelasan Pastika itu untuk menenangkan para pelaku pariwisata bahwa kondisi Bali tidak seburuk yang dibayangkan dan diungkapkan oleh berita-berita yang seram terkait aktivitas Gunung Agung.

Para pelaku pariwisata di Bali kini dalam kecemasan tinggi, karena peningkatan aktivitas Gunung Agung telah menimbulkan banyak pembatalan kunjungan.







sumber : tribun
Share this article :

Menuju Bali I 2018

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

PVMBG: Kawah GA Sangat Panas, Belum Terdeteksi Belerang di Radius 12 Km

"Asap tersebut masih putih dan belum bercampur material. Kemungkinan kepulan asap setinggi 1500 meter dari puncak gunung itu diakiba...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen