Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , , , » Rai Mantra Resmi Daftar, Hasto: Rekomendasi Turun Agustus Semua Berpeluang Sama

Rai Mantra Resmi Daftar, Hasto: Rekomendasi Turun Agustus Semua Berpeluang Sama

Written By Dre@ming Post on Senin, 10 Juli 2017 | 11:14:00 AM


Rai Mantra Kembalikan Formulir Cagub, Cok Rat : "Semua Calon Harus Di Survey"

DENPASAR - Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra serahkan langsung formulir pendaftaran bakal Calon Gubernur (Cagub) Bali di Kantor DPC PDIP Denpasar, Minggu (9/7) pagi.

Oleh DPC PDIP Denpasar, Rai Mantra kemudian diantar menuju Kantor DPD PDIP Bali untuk mendaftarkan pencalonannya, setelah berkasnya diverifikasi.

Saat mendatangi Kantor DPC PDIP Denpasar, Minggu pagi pukul 09.00 Wita, Rai Mantra diantar puluhan pendukungnya. Rai Mantra diterima Ketua Tim V Penjaringan DPC PDIP Denpasar, Eko Supriadi, didampingi Sekretaris DPC PDIP Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa dan pentolan tim penjaringan lainnya.

Selanjutnya, berkas pencalonan Rai Mantra langsung diverifikasi Tim V Penjaringan DPC PDIP Denpasar. Verifikasi berlangsung selama 1 jam hingga pukul 10.00 Wita. Usai verifikasi, Tim V Penjaringan langsung mengajak Rai Mantra dan pendukungnya menuju Kantor DPD PDIP Bali di Jalan Banteng baru Niti Mandala Denpasar, dengan diiringi tabuh baleganjur.

Mereka diterima Ketua Tim Nawa Sanga Penjaringan DPD PDIP Bali, Wayan Sutena, didampingi Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara. Sutena menegaskan, tidak ada perbedaan dalam penjaringan Cagub dan Cawagub baik dari kader maupun non kader. Menurut Sutena, yang menentukan dalam proses ke depan adalah survei kandidat.

Sutena menyebutkan, hingga Minggu kemarin sudah ada dua kandidat yang mendaftar posisi Cagub Bali, yakni Rai Mantra dan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu). Sedangkan untuk posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali, ada tiga kandidat: Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (mantan Bupati Gianyar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali), dan Putu Agus Suradnyana (Ketua DPC PDIP Buleleng yang kini Bupati Buleleng. "Agus Suradnyana langsung masuk ke berita acara,” terang Sutena.

Sementara itu, Rai Mantra mengatakan proses penjaringan yang dilakukan PDIP merupakan prosedur yang harus dijalaninya. Sehingga, apa pun hasilnya dan keputusannya nanti, akan diterima dengan baik. "Apa pun hasilnya, harus kita terima dengan baik," jelas Rai Mantra.

Sementara itu, sesepuh partai yang mantan Ketua DPD PDIP Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, meminta kepada DPD PDIP Bali dan DPP PDIP akan melakukan survey terhadap nama-nama yang telah masuk dalam penjaringan kandidat Cagub dan Cawqagub Bali. Sebab, kata Cok Rat, DPP PDIP sudah merekomendasikan sedikitnya 7 lembaga survei yang bisa digunakan.

Cok Rat juga meminta agar pengurus partai jangan ada yang mencoret-coret nama yang sudah masuk. “Semua harus dibawa ke pusat. Survei yang dilakukan seharusnya sudah berjalan dari 16 Juli 2017,” tandas politisi PDIP asal Puri Satria Denpasar mantan Ketua DPRD Bali 2009-2014 yang kini anggota DPD RI Dapil Bali ini.

Rekomendasi Turun Agustus, Hasto: Semua Kader Berpeluang Sama

TABANAN - Rekomendasi rencananya turun pada bulan Agustus dilakukan bersamaan dengan daerah lain yang juga gelar Pilkada. Terkait Proses Penjaringan Cagub-Cawagub di PDIP Bali.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan hingga saat ini DPP PDIP belum turunkan rekomendasi siapa yang akan diusung dalam Pilkada Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mendatang. Untuk itu, semua kader memiliki peluang sama, termasuk Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti yang didaftarkan untuk menjadi Calon Gubernur (Cagub) Bali oleh para pendukungnya.

“Saat ini masih proses penjaringan. Tentu dalam proses penjaringan ini berbagai kriteria akan dinilai mulai dari kepemimpinan dan kinerja calon pemimpin, dan memperhatikan pemetaan politik serta peta demografi di Bali,” ujar Hasto saat hadir dalam acara penutupan Festival Tanah Lot Kreatifood and Art 2017 di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Minggu (9/7).

Lanjut Hasto, sampai saat ini belum ada rekomendasi DPP partai terkait siapa Calon Gubernur (Cagub) Bali yang akan diusung PDIP. Kemungkinan rekomendasi akan diputuskan pada bulan Agustus 2017 mendatang. Terkait rekomendasi menurut Hasto, sepenuhnya menjadi wewenang dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Rekomendasi rencananya turun pada bulan Agustus dilakukan bersamaan dengan daerah lain yang juga gelar Pilkada," ujarnya.

Hasto menambahkan untuk di Bali, Cagub harus dari internal partai, sementara Cawagub bisa saja dipilih dari non kader. Tentu hal ini berdasarkan pilihan rakyat yang menentukan. "Untuk Gubernur memang harus dari internal partai, dan Wakil Gubernur adalah kombinasi," tegasnya.

Hasto menegaskan pada Pilgub Bali 2018 nanti, PDIP menargetkan harus menang. Hal itu sesuai dengan perintah Kongres PDIP di Bali, bahwa tugas partai harus memenangkan Pilkada di Bali.

Terkait sejumlah nama yang kini disebut-sebut sebagai kandidat kuat, seperti Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster alias Koster Bali Satu (KBS), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan lainnya, Hasto kembali menegaskan saat ini sedang proses penjaringan dan bersifat terbuka.

Di tempat yang sama Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan dukungan yang mendaftarkan diri maju di Pilgub Bali adalah sebagai bentuk aspirasi. Jadi semasih dalam bentuk aspirasi hal itu tidak jadi masalah. "Ini bentuk aspirasi mereka, waktu itu saya masih di Jepang, saya tanya PAC kenapa, katanya sebagai bentuk aspirasi. Tentu saya tidak bisa melarang," ujar Bupati Eka.

Apakah siap jika direkomendasikan partai maju Pilgub Bali? Bupati Eka mengatakan pembahasan ini terlalu awal. Tetapi intinya, siapapun kader yang direkomendasikan partai, maka dia akan mendukung sepenuhnya. Sebab, yang terpenting adalah bagaimana menaikkan derajat partai dan menjaga karisma partai.

Sementara terkait kedatangan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ke Tabanan, Bupati Eka menegaskan tidak ada hubungannya dengan politik, dan bukan merupakan upaya lobi politik. "Tidak ada lobi-lobi politik, ngapain lobi dia. Intinya kader PDIP dan Mas Hasto sudah cerdas-cerdas tidak perlu diajarkan lagi. Serta yang terpenting bagaimana partai ini bisa bersatu dan kompak," tandasnya.









sumber : nusabali
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen