Rai Mantra (kanan) - Sumarjaya Linggih (kiri) diplot akan tarung head to head lawan jago PDIP di Pilgub Bali 2018. Novanto dan Paloh Sudah Bertemu Bahas Pilgub Bali |
DENPASAR - Isunya, Rai Mantra-Sumarjaya Linggih diplot akan tarung head to head lawan jago PDIP di Pilgub Bali 2018. Novanto dan Paloh Sudah Bertemu Bahas Pilgub Bali
Peta politik di internal Golkar terkait Pilgub Bali 2018, berubah lagi. Informasi terkini, Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto telah bertemu Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh. Dari pertemuan itu, muncul wacana usung pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Gede Sumarjaya Linggih (Paket Mantra-Sulinggih) sebagai Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali 2018.
Bocoran yang diperoleh dari salah satu kader Golkar Bali, pertemuan Setya Novanto dan Surya Paloh berlangsung di Pasific Place Jakarta, beberapa hari lalu. "Sudah A 1 itu, Setya Novanto dan Surya Paloh telah bertemu. Untuk Pilgub Bali 2018, Rai Mantra akan berpaket dengan Demer (panggilan akrab Sumarjaya Linggih). Pasangan ini diberi tajuk Paket Mantra-Sulinggih," ujar kader senior Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan melalui SMS, Mi-nggu (2/4).
Dia menyebutkan, dalam Paket Mantra-Sulinggih ini, Rai Mantra menjadi representasi NasDem, sementara Demer representasi dari Golkar. Rai Mantra adalah tokoh asal kawasan Sumerta, Denpasar Timur yang kini masih menjabat Walikota Denpasar. Rai Mantra menjadi Walikota Denpasar periode 2008-2010, 2010-2015, 2016-2021 yang diusung PDIP.
Sedangkan Sumarjaya Linggih alias Demer adalah politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang sudah tiga perode menjadi anggota DPR RI Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Saat ini, Demer menjabat sebagai anggota Dewan Pakar DPP Golkar.
Menurut sumber tadi, Paket Mantra-Sulinggih yang dirancang Golkar-NasDem ini akan dicarikan dukungan dari parpol lain untuk diusung bersama-sama dalam tarung Pilgub Bali 2018. Skenarionya, Mantra-Sulinggih akan bertarung head to head melawan jago PDIP di Pilgub Bali, Juni 2018 mendatang.
Sejauh ini, PDIP belum ada merekomendasi pasangan calon. Namun, posisi Cagub Bali dari PDIP sudah hampir pasti akan diduduki Dr Ir Wayan Koster MM, Ketua DPD PDIP Bali. Politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Sedangkan tandemnya di psoisisi Cawagub Bali nanti kemungkinan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, tokoh Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013.
Menurut sumber tadi, parpol-parpol lainnya juga sudah bersiap dukung Paket Mantra-Sulinggih, termasuk Gerindra. "Ya, Gerindra juga sudah siap dukung Paket Mantra-Suinggih," katanya.
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, mengatakan pertemuan Setya Novanto dan Surya Paloh sudah biasa dan sering dilakukan. "Bukan sekarang saja informasi itu. Pak Setya Novanto dan Surya Paloh sudah biasa bertemu. Pembicaraannya untuk koalisi di pusat dan daerah," ujar Gus Adhi saat dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin.
Soal wacana Paket Mantra-Sulinggih yang disebut-sebut dibahas dalam pertemuan Setya Novanto dan Surya Paloh, menurut Gus Adhi, semua harus dicek faktanya. "Supaya nggak salah, saya akan cek dulu. Setahu saya, persoalan koalisi pusat dan daerah untuk Pilpres 2019 dan Pilgub semakin gencar dibahas. Soal paket calon, saya tidak tahu itu," tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Dihubungi secara terpisah, Minggu kemarin, Wakil Bendahara Umum DPP Golkar, I Wayan Geredeg, mengatakan Setya Novanto dan Surya Paloh memang sudah sering ketemu dan komunikasi. "Pertemuan sebelumnya juga sudah sering, termasuk untuk bahas Pilpres 2019. Tapi, kalau untuk bahas Paket Mantra-Sulinggih, saya belum tahu. Pak Setnov kan juga sudah minta Golkar komunikasi dengan parpol lain untuk Pilgub Bali 2018," tandas Geredeg yang juga Korwil Bali DPP Golkar.
Soal rekomendasi tiket Cagub Bali dari Partai Golkar untuk tarung Pilgub 2018, menurut Geredeg, sejauh ini belum ada secara SK resmi dikeluarkan DPP Golkar. Sesuai dengan Juklak 06 Tahun 2016, dalam penetapan calon kepala daerah, harus ada proses di daerah. Proses itu dipakai acuan oleh DPP Golkar untuk menetapkan dan menerbitkan rekomendasi.
"Selama rekomendasinya belum ada di tangan, apa pun bisa berubah. Berdasarkan Juklak 06/2016 dan peraturan organisasi, harus ada tahapan dan mekanisme. Ada juga survei nanti dalam menentukan calon kepala daerah. Untuk rekomendasi Cagub Bali dari Golkar, akan tiang cek di DPP," papar politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang juga mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015) ini.
Sementara, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, mengatakan belum tahu ada pertemuan Setya Novanto dan Surya Paloh yang bahas wacana Paket Mantra-Sulinggih tersebut. "Saya belum tahu itu. Setahu saya, Pak Ketua Umum DPP NasDem (Surya Paloh) baru saja berangkat ke Eropa. Kalau komunikasi politik dengan pimpinan partai, pasti ada. Kalau soal paket calon ke Pilgub Bali 2018, saya belum dapat info," ujar mantan politisi Golkar asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.
Namun, apa pun, isu adanya wacana Paket Mantra-Sulinggih ini merupakan informasi mengejutkan yang bisa mengubah peta politik. Selama ini, DPP Golkar santer disebut-sebut sudah menetapkan Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018. Pasalnya, Sudikerta---yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018---sudah dideklarasikan di semua level kepengurusan sebagai Cagub Bali 2018, mulai DPD I Golkar Bali, DPD II Golkar Kabupaten/Kota, hingga PK Golkar Kecamatn se-Bali.
Bahkan, belakangan Golkar Bali sibuk urusan mencari kandidat Cawagub pendamping Sudikerta. Termasuk yang sempat disasar menjadi tandem Sudikerta adalah Ni Made Ayu Putri Pastika, istri dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Kandidat lainnya yang juga disasar Golkar sebagai tandem Sudikerta adalah IB Rai Manta (Walikota Denpasar), I Ketut Rochineng (birokrat yang kini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali), Dewa Ketut Puspaka (birokrat yang kini Sekda Kabupaten Buleleng), Tjokorda Ngurah Pemayun (birokrat yang kini Sekda Provinsi Bali), dan I Ketut Teneng (birokrat yang kini Kepala Inspektorat Provinsi Bali).
sumber : NusaBali