Logo Pilgub Bali 2018 .Ketua KPU Bali, Raka Sandhi menegaskan pihaknya tidak berasumsi, namun melakukan perencanaan dengan data terkait usulan anggaran. |
DENPASAR - Dewan Nilai
Anggaran dengan Asumsi 6 Paket Calon Tak Masuk Akal.
Pemprov Bali tidak mampu menyediakan anggaran sekaligus dalam setahun
untuk Pilgub Bali yang diusulkan KPU Bali senilai Rp 254 miliar. Dana
Pilgub Bali yang akan digelar pada 2018 mendatang itu akan dicicil
setiap tahun dalam APBD Provinsi Bali 2016 (perubahan), APBD 2017 dan
APBD 2018. Sementara DPRD Bali menilai anggaran Pilgub Bali dengan
asumsi dua putaran dengan enam paket calon dinilai tidak masuk akal.
Kepala
Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, Putu Jaya Suartama di Denpasar, Selasa
(26/7) mengatakan KPU Bali telah mengajukan permohonan anggaran Rp 270
miliar. Namun dalam pembahasan dengan Tim Anggaran dan Pembangunan
Daerah (TPAD) jumlahnya dirasionalisasi menjadi Rp 254 miliar. Nah,
penganggaran tersebut dipastikan akan dicicil.
“Dengan
kondisi keuangan Pemprov Bali sekarang dengan berbagai kebutuhan yang
ada, tidak bisa sekaligus. Kami harus cicil,” ujar Jaya Suartama. Kata
Jaya Suartama saat ini Pemprov Bali mendapatkan tambahan beban dalam
pembiayaan, seperti adanya keharusan penganggaran untuk SMA/SMK yang
dialihkan ke Provinsi. “Belum lagi program-program lain yang membutuhkan
banyak anggaran. Kami di Pemprov Bali jelas harus cicil dana Rp 254
miliar itu. Mungkin dipasang awal pada tahun 2016 pada APBD Perubahan,
lanjut di APBD 2017 Induk dan pada APBD Induk 2018. ”Ya bertahaplah kita
anggarkan,” tegas Jaya Suartama.
Anggaran
yang diajukan KPU Bali apakah rasional atau tidak, kata Jaya Suartama
yang tahu adalah KPU Bali. KPU Bali berasumsi anggaran Rp 254 miliar
dengan dua kali putaran dan kandidatnya ada 6 pasang. “Yang tahu itu kan
KPU, bukan kami. Yang membahas dan merasionalisasi TPAD Pemprov. KPU
asumsikan Pilgub 2 putaran dan 6 paket calon sehingga untuk biaya
losgistik, terutama kertas suara lumayan juga,” ujar mantan ajudan
Gubernur Ida Bagus Oka ini.
Sementara
Ketua Komisi I DPRD Bali membidangi hukum dan politik, I Ketut Tama
Tenaya secara terpisah mengatakan dana senilai Rp 254 miliar itu
sebenarnya masih bisa dirasionalisasi dan diciutkan lagi. Secara
terpisah, Tama Tenaya menyebutkan asumsi KPU Bali dengan 6 pasangan
calon di Pilgub Bali kecil kemungkinan terjadi. “Walaupun dengan calon
independen juga, rasanya tidak mungkin ada 6 paket calon. Apalagi
persyaratan suara mengusung calon itu 20 persen lho. Kita bisa
rasionalisasi lagi dananya itu. Bisa diturunkan lagi,” ujar Tama Tenaya
sembari mengatakan pihaknya akan segera hearing dengan KPU dan Pemprov
Bali.
Apalagi
kata politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta
Selatan, Badung ini, pada Pilgub Bali 2018 nanti akan bersamaan dengan
Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung. “Pasti ada sharing. Ini juga kami
akan cek dan harus dipantau. Bisa double anggaran nanti dan ada
persoalan,” tegas mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.
Kalau
Pilgub 2018 diasumsikan 2 putaran? “Kalau dua putaran masuk akal.
Itupun kalau luar biasa. Di mana pasangan calon bisa lolos 4 pasang.
Kemungkinan terjadi dua putaran. Kalau 6 pasangan kami menilai tidak
masuk. Kalau kebutuhan logistik dengan paket yang minimal kan lumayan
efisiensi,” tegas Tama Tenaya.
Sementara
Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi yang dikonfirmasi
mengatakan pihak KPU bekerja sesuai dengan aturan dalam merencanakan
anggaran Pilgub Bali. “Pola ini sudah diterapkan ketika Pilgub
sebelumnya. Kami tidak mau ambil risiko seperti di daerah lain. Tidak
direncanakan paket calonnya, beberapa putaran juga tidak direncanakan,
tetapi ternyata terjadi di luar dugaan. Ini berat juga nanti,” ujar Raka
Sandhi.
Raka
Sandhi sendiri menegaskan pihaknya tidak berasumsi. Namun melakukan
perencanaan dengan data. “Kami bukan berasumsi, tetapi kami berusaha
melakukan perencanaan dengan data. Segala aspek kita antisipasi. Nanti
kalau ternyata dana yang disiapkan ada tidak terpakai otomatis dia
menjadi sisa dan dikembalikan kepada kas daerah,” ujar alumni GMNI Bali
ini.
Sebelumnya
diberitakan Pilkada serentak 2018 berdampak dengan anggaran yang
dirancang KPU Bali. Anggaran Pilgub Bali 2018 menyusut Rp16 miliar.
Anggaran yang sebelumnya diusulkan Rp 270 miliar, menurun menjadi Rp 254
miliar. Penyusutan anggaran itu terjadi terkait sejumlah kegiatan yang
bisa diefisiensikan. Sedangkan jika dibandingkan anggaran Pilgub Bali
2013 lalu yang sebesar Rp 133 miliar, anggaran Pilgub Bali 2018
meningkat jauh, hampir 100 persen.
sumber : NusaBali