Menyingkap Berita Tanpa Ditutup Tutupi
Home » , , » Niskala! Warga Empat Banjar Ini Rela Jalan Kaki 22 Km

Niskala! Warga Empat Banjar Ini Rela Jalan Kaki 22 Km

Written By Dre@ming Post on Senin, 07 Maret 2016 | 8:33:00 AM

Jero Mangku Made Sudana sedang menghaturkan banten di sesuunan yang nyejer di Pura Bale Agung Desa Adat Belayu, Minggu (6/3/2016)
TABANAN - Persembahyangan masih dilaksanakan oleh beberapa umat Hindu di Pura Bale Agung, Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan yang sebelumnya telah melakukan upacara ritual melasti menjelang perayaan Nyepi 1938 saka.

Beberapa banjar di Desa Adat Belayu masih tetap melaksanakan ritual melasti dengan berjalan kaki ke Pantai Seseh, Kecamatan Mengwi, Badung.

"Dulu memang semuanya melasti berjalan kaki ke pantai dari Desa Adat Belayu, tapi seiring perkembangan zaman ada yang menggunakan kendaraan, tapi ada empat pura yang 'diempon' empat banjar yang masih tetap jalan kaki melasti," kata Jro Mangku Made Sudana, Minggu (6/3/2016).

Pura yang masih melasti dengan jalan kaki ke pantai di Desa Adat Belayu yakni, Pura Puncak Manik Toya di Banjar Uma Diwang, Pura Puncak Gunung Sari di Banjar Gunung Siku, Pura Puncak Anyaran di Banjar Pekandelan, Pura Bale Agung di Banjar Beringkit.

"Masihnya empat pura tersebut melasti dengan jalan kaki karena ada 'pasikian' atau hubungan secara niskala di antara sesuunan masing-masing pura yang berpusat di Pura Puncak Manik Toya untuk tetap mempertahankan melasti dengan jalan kaki hingga ke pantai," ujar Jro Mangku Made Sudana.

Untuk prosesi melasti ke pantai yang diikuti sekitar 40 sesuunan dari pura yang ada di Desa Adat Belayu, termasuk pura Khayangan tiga, empat pura Mrajapati, pura Dhang Khayangan serta pura paibon di masing-masing banjar.

Melasti dilaksankana pada hari minggu (6/3/2016), sejak sabtu (5/3/2016) sore semua sesuunan dari masing-masing pura telah berkumpul di Pura Bale Agung Desa Adat Belayu, selanjutnya menjelang malam berangkat ke Pantai Seseh.

"Yang jalan kaki berangkat sekitar pukul 21.00 wita, dan menggunakan kendaraan berangkat pukul 23.00.wita," ujarnya.

Upacara ritual melasti dilaksanakan di Pantai Seseh sekitar tengah malam atau pukul 01.00 wita dan menjelang pagi sekitar pukul 06.00.wita sudah kembali ke Pura Bale Agung

"Sesuunan akan "nyejer" hingga pengerupukan di Pura Bale Agung hingga sore saat pengerupukan, dan setelahnya kembali ke pura masing-masing," papar Jro Mangku Made Sudiana.









sumber : tribun
Share this article :

DKS

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Hot Post

Dua Pemancing Tergulung Ombak Di Tanah Lot Masih Misteri

Dua Orang Hilang di Lautan Tanah Lot, Terungkap Fakta: Istri Melarang dan Pesan Perhatikan Ombak TABANAN - Sekitar sembilan jam lamany...

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bali - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen